"Lihat tuh lis, cowonya jennie otw kesini bawa pasukannya" celetuk jisoo yang tak sengaja menatap ke arah pintu masuk kantin.
Lisa yang sedang makan sontak menoleh, "itu yang kulitnya agak gelap rumahnya mana sih kak?" Tanyanya
"Kenapa lis? Kamu naksir yaaaa?" Goda gadis berambut blonde yang duduk di samping lisa.
"Apaan? Enggaklah, kemarin itu pas di parkiran. Aku gak sengaja nabrak mobilnya, cuma lecet dikit sih. Eh, pas aku mau ganti bilangnya gausah, gak nerima recehan katanya" jelas lisa.
Sontak yang ada di meja itu tertawa terbahak, "emang kamu ngasihnya uang koin? Kok bilang recehan"
"Ya enggaklah rosie, aku ngasih uang cash 50ribuan. Tapi katanya recehan" jelas lisa.
"Sabar lis, mereka kan emang begitu sama orang luar genknya" sahut jisoo
Rosie mengangguk setuju "aku pikir kamu suka sama mingyu lis, tapi aslinya mereka baik loh. Aku pernah lihat mereka bantuin nenek nenek mau nyebrang" ucapnya
"Ya baik sih baik, tapi yang satu itu menurutku songong banget. Kalau yang lain sih aku cuma takut aja, liat wajah mereka aja aku ngeri apalagi ketuanya, takut. Hampir 2 tahun aku kuliah disini ya, baru minggu kemarin tuh bisa ngobrol salah satu dari mereka. Itupun karena jadi pacarnya kak jennie" gerutu lisa masih dengan menatap segerombolan pemuda yang mulai mendekat
"Udah diem, pangeran aku dateng. Nanti aku kenalin deh sama mereka. Biar kalian gak ngejomblo terus" ucap gadis bernama jennie dengan senyum merekah.
Gadis bernama rosie itu berdiri dengan membawa segelas es teh yang tinggal setengah gelas "maaf kak jennie, selera rosie bukan mereka. Rosie sukanya cowo yang sweet bukan yang galak. Rosie takut di geprek" jawab gadis itu sebelum berbalik hendak ke salah satu stand makanan disana untuk merefil minumannya.
Byur!
Tanpa sengaja, saat gadis blonde itu berbalik. Minuman yang ia bawa menumpahi kaos pemuda yang berada di belakangnya.
"Mampus!" Lirih lisa dengan mata melotot.
"Ups! Sorry, aku gak sengaja" cicit rosie, dengan tergesa gadis itu mengambil tissue basah yang ada di tasnya dan membersihkan kaos orang itu perlahan.
Namun, orang itu hanya diam memandangi rosie dengan tatapan tajam. Sedangkan suasana di kantin itu mendadak menjadi mencekam.
"Jung, are you okey?" Tanya jennie
"Tenang babe, jungkook gapapa. Iya kan jung? Maafin rosie ya, rosie pasti gak sengaja. Iya kan cantik?"
Sontak rosie menoleh menatap jennie dan pemuda yang disinyalir kekasih kakak tingkatnya itu "iya kak taehyung, rosie gak sengaja. Suer"
"Tuh, jung, dengerkan. Rosie gak sengaja, udah jangan marah ya?"
"Emang gue marahin dia? Enggak kan?" Ketus pemuda bernama jungkook itu dan langsung pergi dari sana.
Rosie yang melihat itu langsung mengerucutkan bibirnya lucu, ada rasa bersalah, jengkel dan takut dalam hatinya. Pemuda yang barusan kena tumpahan es tehnya kan, ketua genk terkenal disana, takutnya di jalan rosie di hadang terus di jahatin.
"Kak, taehyung ukuran baju temen kakak tadi apa ya?"
°°°°
Jihyo dan mina menatap rosie dengan tatapan kagum dan kasian. Kasian karena harus berhadapan sama ketua genk yang galak dan dingin, kagum karena dia mau tanggung jawab gantiin baju yang udah dia kotorin.
"Jihyo, kalau aku pesen sekarang. Orang suruhan mami kamu bisa anterin saat itu juga kan?" Tanya rosie yang sibuk memilih baju laki laki yang di tampilkan di ponsel teman sejurusannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
24/7 [M] (ROSEKOOK)
Fanfiction[M] Bingung mau deskripsiinnya gimana, yang jelas book ini tentang percintaan masa remaja yang labil dan bebas dan salah satu dari mereka terpaksa harus menikah muda karena sebuah kelalaian. "Kamu suka sama temenku kan?" "Hah? Kata siapa?" "Coba ula...