Part 15

9.2K 683 44
                                    

Freen tak akan sempat menjawab pertanyaannya sendiri ketika Becca tiba-tiba menciumnya dengan ganas.

Freen mendorong bahu Becca sedikit menahannya untuk menjeda ciuman mereka ketika dia merasakan kehabisan nafas.
Freen tidak menyangka efek obat perangsang akan membuat seseorang menjadi sebrutal ini.
Becca mengerang, mukanya sudah memerah.

"Panas," rengeknya sembari mengibas-ibaskan kedua tangannya kemudian jari-jarinya mulai menjamah beberapa titik tubuhnya sendiri.

Freen sebenernya tidak ingin melakukan dengan kondisi Becca yang seperti ini namun melihat Becca yang tampak tersiksa juga membuatnya tidak tega. Freen jadi bimbang.

"Kak, sentuh aku." Becca kembali merengek dengan gelisah.

Gadis itu mengambil tangan Freen lalu meletakkannya di payudaranya memaksanya untuk memberinya sentuhan sensual.

Persetan dengan apapun, itu bisa diurus belakangan.

Freen melompat mengungkung gadis kecilnya, berharap dia melakukan hal yang benar karena ini adalah pengalaman pertamanya.

Freen memulainya dengan ciuman intens. Dia kemudian menjalankan tangannya untuk menjamah lebih banyak bagian tubuh istrinya yang tersembunyi.

Freen ingin melakukannya dengan lembut dan perlahan agar dia bisa menikmati dan mengingat setiap detailnya namun disini Becca tampak ingin mendominasi. Gadis itu melakukan ciuman yang menuntut seakan dia sudah ahli. Freen cukup terkejut namun dia tidak menyalahkan mengingat saat ini istrinya sedang dalam pengaruh obat.

Ciuman yang menuntut membuat adrenalin Freen terpacu. Keduanya saling membelitkan lidah seakan ingin saling mengalahkan. Freen mencatat baik-baik bagaimana rasa ketika dia menghisap lidah manis milik istrinya. Mungkin setelah ini dia akan kecanduan.

Kalau tahu ciuman bisa sememabukkan ini, mungkin dia akan melakukannya sedari dulu.

Freen menurunkan ciumannya ke leher Becca saat dia merasa sudah waktunya berpindah.
Leher Becca tidak kalah manis. Freen mulai kehilangan kesadaran ketika dia mencium dan menghisap leher putih itu dengan kasar membuat pemiliknya mengerang keras.
Tangan Freen tak ingin tinggal diam, dia mulai memainkan salah satu gundukan kenyal yang masih tertutup kain tipis transparan itu.

"Kak..." rintih Becca.

Kepalanya mendongak merasakan sensasi yang tak bisa dia jelaskan.

Freen berhenti sejenak untuk sekali lagi melihat Becca dalam balutan kain transparan itu sebelum dia menanggalkannya.

Jika Becca bisa menjadi begitu sexy seperti ini, maka Freen akan mengganti seluruh piyama milik Becca dengan lingerie seperti ini.

Tangan itu merobek lingerie yang Becca kenakan agar tidak ada lagi yang menghalangi pandangannya dari tubuh sexy istrinya.

Ini kali kedua Freen melihatnya namun dia tidak bisa untuk tidak tertegun karena terpesona. Tubuh Becca adalah gambaran dari kesempurnaan.

Tanpa menunggu lebih lama lagi, Freen segera mencicipi kulit mulus itu. Lidah Freen menyusuri setiap inchi kulit yang tertutup itu mengecap rasa manis dan lembut. Terkadang dia berhenti untuk menghisap dan meninggalkan jejak di sana.

Freen kehilangan kendali, dia melahap rakus payudara istrinya. Enak, itu yang ada di otaknya. Saking gemasnya dia sampai tidak sadar memberinya gigitan-gigitan membuat pemiliknya merintih.
Freen juga meremas-remas sisi yang lainnya.

Erangan yang keluar dari mulut Becca membuatnya lupa diri. Dia ingin terus mendengar rintihan memohon dari Becca lagi dan lagi.

"Ahhhh kak."

The Right Things (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang