Part 30

6.8K 560 93
                                    

Namun efek dari lingerie itu ternyata hanya bertahan dua hari saja.
Dua hari Freen bersikap sangat manis, tidak ada omelan meski Becca berkali-kali memerintah Freen seperti seorang bos.

Freen menjelma menjadi anak anjing yang sangat penurut, tapi hanya dua hari.

Ya dua hari.

Karena setelah itu, Freen kembali ke mode aslinya bahkan lebih kejam.
Freen tiba-tiba sudah mendaftarkan Becca ke talent privat school dimana biayanya dua kali lebih besar dibanding universitas yang rencananya akan Becca masuki.

Tapi soal biaya bukanlah masalah untuk Freen tapi wanita itu meminta agar kurikulum satu tahun diselesaikan dalam waktu 6 bulan. Dia ingin Becca cepat lulus dan memulai rencana selanjutnya.

Selain itu Freen juga mewajibkan Becca untuk membuat 10 desain produk fashion setiap minggunya selama masa sekolahnya dan jika Becca tidak membuat sesuai yang dia minta maka Freen akan langsung mencabut Becca dari sekolahnya itu.

Mau tidak mau Becca harus bekerja keras untuk Freen dan juga sekolahnya.

Dan yang paling penting, Freen tidak menerima keluhan apapun dari Becca.

Seperti malam ini, sudah jam sebelas gadis itu masih berkutat dengan iPad nya untuk mengerjakan tugas dari profesornya belum tugas dari Freen, dia baru membuat 2 gambar _ masih ada waktu.

Sudah seminggu Becca menjalani rutinitas barunya ini, dia pergi kuliah dari pagi hingga sore, dan pulang kuliah dia tidak bisa bersantai-santai karena meski dia mahasiswa baru tugasnya benar-benar diluar ekspektasinya.

Tapi bukanlah masalah untuk Becca, dia menyukai jurusan yang dia ambil makanya dia tetap semangat dan tidak mengeluh meski harus merelakan jam tidurnya berkurang.

Bahkan Freen juga seperti ingin memeras tenaga dan pikirannya.
Wanita itu terkadang bertingkah seperti anak kecil dengan meminta ini itu, tidak mau dilayani oleh maid  selama dirinya sibuk belajar.

Terpaksa Becca harus menghentikan aktivitasnya sejenak untuk melayani istri pemarahnya ini.

      Becca melepas kacamata yang digunakannya ketika sedang belajar. Mengucek sebentar matanya yang terasa perih karena terlalu lama terpapar layar gadget kemudian melakukan sedikit peregangan untuk melemaskan otot-otot tubuhnya yang kaku.

Sudah jam satu lebih, dia harus tidur sekarang karena besok dia masih ada kuliah.

Selesai membersihkan diri, Becca langsung bergabung dengan Freen untuk beristirahat namun dia harus memindahkan posisi kaki Freen yang berada di sisi yang akan Becca tempati. Selalu seperti ini. Mau seberapa luas kasur yang mereka gunakan, Freen akan tetap memonopoli seluruh sisinya.
***

    Freen melempar kertas-kertas berisi gambar desain milik Becca.

"Apa-apaan itu. Apa kamu menganggap tugas dariku hanya untuk candaan?"

Freen menatap tajam Rebecca penuh dengan aura mengintimidasi membuat gadis di hadapannya itu menunduk ketakutan.

Malam ini memang waktunya Becca untuk menyetor tugas dari Freen namun sepertinya desain yang dibuat Becca kali ini tidak sesuai dengan keinginan wanita itu. Sepuluh desain tidak ada satupun yang disukai Freen.

Aura diruang kerja Freen mendadak menjadi sunyi dan dingin. Becca seperti sedang diadili. Wanita ini bahkan lebih galak dibanding dengan dosen-dosennya. Melempar kertas di hadapannya adalah hal biasa terjadi beberapa minggu ini.

"Apa hanya itu yang ada di otakmu, Rebecca. Dimana desain-desain yang dulu memukau? Apa hanya itu saja kemampuanmu. Kamu membuatku sangat kecewa akhir-akhir ini."

The Right Things (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang