Setelah dua hari di rawat Becca sekarang sudah diperbolehkan pulang.
Freen memperpanjang waktu liburan mereka membuat kedua temannya Nam dan Orn marah-marah karena mereka harus mengerjakan pekerjaan Freen ditambah Freen juga sudah mengambil alih perusahaan ayah Becca sehingga pekerjaan mereka benar-benar sangat banyak.
Tapi Freen tidak peduli, toh mereka juga mendapat imbalan dari pekerjaan itu.Freen ingin mengganti waktu yang terbuang sia-sia selama di Bali. Dia ingin menyenangkan istrinya terlebih dahulu.
Malam ini Freen mengajak Becca makan malam romantis. Dia sudah menyiapkan semuanya di tepi pantai.
Dengan kekayaannya Freen menyewa pantai untuk dua jam, meminta agar tidak ada yang masuk ke area tersebut karena dia ingin makan malam yang privat untuk mereka berdua."Kak kenapa sepi sekali?" Becca mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru pantai, dia tidak mendapatkan ada satupun pengunjung selain waiter yang akan melayani mereka.
"Aku menyewanya untuk kita."
Bola mata Becca melotot, gadis itu kurang setuju dengan Freen yang berlebihan.
"Kakak tidak perlu berlebihan, itu membuang-buang uang kakak," protesnya.
"Selama ini aku hanya berkerja tanpa menikmati hasilnya jadi biarkan malam ini aku menikmati uangku untuk kita berdua," jawab Freen.
"Makanlah yang banyak," kata Freen saat pesanan mereka tiba.
Freen memesan menu makanan laut dengan porsi besar membuat Becca merasa kenyang sebelum makan.
"Apa ini tidak terlalu banyak?" tanyanya.
"Kita akan menghabiskannya. Kamu tidak punya alergi makanan laut kan?"
"Tidak."
"Bagus. Coba lobsternya, ini lobster mutiara dengan berat 2kg perekornya. Kamu akan menyukainya." Freen meletakkan lobster berukuran jumbo itu di piring Becca.
"Terimakasih," gumamnya.
"Emm, ini sangat enak." Becca mendesah senang saat merasakan daging lobster yang juicy itu masuk ke dalam mulutnya.
"Habiskan." Freen tersenyum senang. Dia lalu mengambil bagian miliknya.
"Mau pakai nasi?" Freen menawarkan.
Becca mengangguk, "sedikit saja, kak," ucapnya.
Freen mengambil piring kosong lalu menaruh nasi di atasnya.
Becca cekikikan saat Freen menaruh nasi untuknya.
"Kenapa kamu tertawa?"
"Tidak, biasanya aku yang menyiapkan makanan untuk kakak tapi sekarang kakak yang menyiapkan untukku. Terlihat lucu," jelasnya.
"Ah benar juga. Bukankah sangat tidak cocok aku melakukannya, tapi tidak apa, malam ini aku akan memanjakanmu."
Becca mencebikkan bibirnya, "ya ya kakak terlahir bukan untuk itu," ucapnya menirukan kalimat yang sering Freen ucapkan membuat wanita itu terkekeh.
"Pelan-pelan makannya, tidak akan ada yang mengambilnya darimu." Freen mengusap bibir Becca yang belepotan dengan minyak dan saus.
"Ini terlalu berminyak, mereka keluar sendiri dari mulutku," elak Becca.
"Aku mau itu," Becca menunjuk piring berisi kepiting yang juga berukuran besar setelah dia menghabiskan lobster miliknya.
Freen segera mengambilnya untuk gadis kecilnya.
"Terimakasih," ucapnya. Dia langsung menyerang kepiting tadi dengan semangat.
Gadis itu memang belum pernah makan kepiting sebesar saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Right Things (Complete)
Fiksi PenggemarPernikahan ini memang terjadi karena keterpaksaan tapi aku tidak pernah menganggapnya main-main, jadi aku mau kamu juga melakukan hal yang sama dan jangan pernah sekalipun kamu meminta untuk bercerai karena apa yang sudah menjadi milikku selamanya a...