57

515 59 21
                                    

Keesokan paginya seluruh keluar Jung itu sedang menikmati sarapan mereka. Dan lagi lagi, di saat yang lain mendapat porsi yang cukup banyak, Jaehyun hanya mendapatkan porsi yang sedikit. Si kembar ingin sekali meluapkan kekesalan mereka atas perlakuan kedua orang tuanya terhadap Jaehyun. Namun, hal itu di cegah oleh Jaehyun sendiri.

Sarapan telah selesai, dan mereka siap pergi ke tujuan masing masing. Berbeda saat kedua orang tua mereka pergi, biasanya mobil si kembar akan mengikuti mobil Jaehyun, atau salah satu dari mereka akan satu mobil dengannya. Kali ini, semua kembali seperti semula.

Selama perjalan, perut Jaehyun terus saja berbunyi. Porsi makan yang ia dapat terlalu sedikit, sehingga Jaehyun masih terasa begitu lapar. Sesampainya mobil yang mengantarkan Jaehyun di kampus, dengan segera pria februari itu keluar dengan sendirinya begitu mobil telah terparkir sempurna.

Jaehyun berjalan cepat, ia ingin mampir ke mini market terlebih dahulu untuk membeli beberapa roti agar dapat mengganjal perutnya. Setelah mendapatkan apa yang diinginkan, Jaehyun membawa langkahnya menuju kelas.

Setibanya dikelas, Jaehyun duduk dan langsung membuka salah satu bungkusan roti yang baru saja ia beli. Berbagai macam rasa Jaehyun membelinya. Lalu, pria februari itu melahap roti dengan begitu rakusnya. Saat sedang asyik makan, pundaknya di tepuk dari belakang membuatnya harus menghentikan acara memakannya dan menoleh mendapati pelaku yang telah menepuk pundaknya.

Doyoung melempar senyuman ramah begitu sahabatnya menoleh ke arahnya dan langsung mengambil posisi duduk disamping Jaehyun. Dan ia langsung kembali melahap rotinya. Doyoung melihat sahabatnya yang begitu rakus menatap heran "segitunya kau kelaparan?"

Jaehyun mengangguk, ia tidak dapat menjawabnya karena mulutnya yang penuh akan roti. Roti pertama telah habis, Jaehyun membuka roti yang kedua. Si valentine harus makan dengan kenyang terlebih dahulu sebelum dosen tiba.

Tak ingin mengganggu temannya yang sedang fokus makan, Doyoung mengeluarkan isi bukunya dan membiarkan Jaehyun makan dengan lahap rotinya.




Kuliah pertama telah selesai, buru buru Jaehyun ingin keluar dari sana dan bergegas menuju tempat makan biasanya. Hendak akan bangkit dari tempatnya, Doyoung terlebih dahulu menahan lengan Jaehyun.

"Jaehyun, kau mau kemana?"

"Aku mau makan, aku masih lapar" jawabnya.

Jaehyun melepas genggaman sahabatnya yang tak kencang itu, kembali melangkah cepat menuju tujuannya. Doyoung segera menyusul kemana Jaehyun pergi, ia tidak ingin sahabat nya kenapa kenapa mengingat pria Jung itu tengah mengandung.

"Jaehyun, jangan cepat cepat! Tunggu aku!" Serunya yang tak dihiraukan oleh Jaehyun.




Setibanya dua sahabat itu ditempat makan biasanya dan telah memesan makanan mereka, lagi lagi Jaehyun memakannya dengan begitu lahap dan rakus. Doyoung sampai tak bisa berkata kata lagi dengan apa yang dia lihat saat ini. Belum pernah pria Kim itu melihat Jaehyun se-rakus ini. Biasanya pria Jung itu akan menyelesaikan makannya sebelum kenyang. Tapi kali ini...

"Jaehyun, makan pelan pelan nanti kau tersedak" ujarnya dan lagi lagi Jaehyun tak menghiraukan nya. Ia terus memasukkan segala makanan kedalam mulutnya. Bayi bayi yang ada didalam perutnya sukses membuat Jaehyun menjadi rakus.

Disaat sedang fokus menyantap makanannya, muncul seorang wanita dengan gayanya yang selalu mencuri perhatian. Rambut panjang yang dibiarkan digerai, fashion yang tak pernah tertinggal, juga make up yang tak terlalu tebal tak mengurangi kecantikannya. Dia benar benar bagaikan dewi yang dikirimkan dari langit.

Wanita itu mendekat dimana Jaehyun berada dan langsung mengambil tempat disamping mantan kekasihnya. "Hai sayang~ bagaimana dengan hari mu saat ini?" Tanyanya dengan antusias.

Jaehyun tak bisa menjawab mulutnya penuh akan makanan. Seulgi melihat ke arah meja yang penuh dengan berbagai macam makanan "Sayang, kau memakan ini semua?" Tanyanya.

Jaehyun hanya mengangguk, sambil kembali memasukkan beberapa sendok makanan ke mulutnya. Saat sendok itu akan masuk kedalam mulut Jaehyun, Seulgi langsung menahannya, merebutnya dan meletakkannya di atas meja.

Melihat aksi wanita yang ada didepannya ini membuat Doyoung menjadi geram "apa yang kau lakukan?!" Serunya. Seulgi hanya memberikan lirikan tajamnya lalu beralih kembali pada Jaehyun.

"Sayang, kau tak boleh makan sebanyak ini. Bagaimana kalau nanti berat badan mu bertambah, dan perutmu menjadi buncit? Kan tidak enak dilihatnya. Kau harus mengurangi makan mu, okey!"

Seulgi yang tak tahu menahu tentang Jaehyun, benar benar membuat Doyoung naik darah. Begitu juga dengan Jeno yang mendengar aktivitas kakaknya dari kejauhan. Ia begitu membenci wanita itu, selalu mengganggu dan mendekati kakak kesayangannya. Dan yang lebih dibencinya adalah, ia tak dapat melakukan apapun sekarang karena dia berada di sekolah.

"Kang Seulgi" geram Jeno.

"Kang Seulgi, sebaiknya kau jangan mengganggu Jaehyun! Biarkan dia makan dengan tenang!" Sahut Doyoung.

Jengah mendengar celotehan pria bermarga Kim itu yang terdengar seperti ibu ibu, Seulgi memberikan atensi terhadap pria yang duduk didepannya "dengar ya Kim Doyoung, yang aku lakukan sekarang ini adalah bentuk kepedulian ku terhadap kekasihku, jadi kau tidak usah ikut campur!"

"Jika kau benar benar peduli dengan kekasih mu, biarkan dia makan dengan tenang!"

"Kau ini! Kau mau mempunyai teman gendut yang obesitas?!"

"Memangnya kenapa kalau Jaehyun menjadi gemuk?!"

"Itu tidak akan terjadi! Tak akan kubiarkan Jaehyun-ku menjadi gemuk! Dia harus terlihat sempurna untuk diriku yang sudah sempurna ini"

Saat Doyoung akan membuka suara untuk mendebat wanita yang menyebalkan dimatanya ini, Jaehyun sudah terlebih dahulu memberi kode untuk tidak menggubris nya. Dengan sabar, Jaehyun menarik nafas dalam dalam, melepaskan lengannya dari pelukan Seulgi dengan perlahan.

"Seulgi, maafkan aku, tapi kali ini aku benar benar kelaparan" ujarnya dengan lembut, berharap Seulgi mau memaklumi nya hari ini.

Seulgi memang terkenal akan kecantikan nya, tapi ia juga dikenal dengan keras kepalanya. Mau bagaimana pun orang orang memberitahu Kang Seulgi, wanita itu tetap akan membantah.

"Tidak bisa! Kau harus mengurangi makan mu hari ini juga!"

Doyoung dan Jeno yang berada di kejauhan, mereka benar benar sangat membenci wanita ini yang terus memaksa Jaehyun untuk berhenti makan. Doyoung meremat kedua tangannya, ia sudah tidak tahan lagi.

Doyoung bangkit dari tempatnya, berjalan mendekati Seulgi dan menarik lengannya dengan kasar "kau! Pergi dari sini sekarang juga!!"

Tentu saja Seulgi tak mau diam, ia memberontak berusaha melepaskan diri dari Kim Doyoung "tidak mau, aku harus bersama kekasihku! Aku harus menjaganya dari sifat rakusnya!!"

Doyoung terus menarik Seulgi keluar tak peduli jika wanita itu berteriak sehingga menarik seluruh perhatian lainnya, yang ada di kepalanya saat ini adalah ia harus menjaga Jaehyun.

Sedangkan pria Jung itu ikut bangkit dari tempatnya berusaha untuk melerai pertikaian antara sahabatnya dengan mantan kekasihnya. Saat Jaehyun berdiri ditengah-tengah untuk menghentikan keduanya, tak sengaja dirinya terdorong kebelakang membuatnya terjatuh.

Semuanya jadi panik terlebih Doyoung yang lebih mengetahui kondisi Jaehyun, juga Jeno yang mendengar segala aktivitas kakaknya. Dia sampai bangkit dari kursinya di tengah tengah pembelajaran "Kang Seulgi, kurang ajar!" Geramnya.

Doyoung mengangkat tubuh Jaehyun merintih sakit itu sambil memegangi perutnya, ia berlari menuju mobilnya. Doyoung akan membawa Jaehyun ke rumah sakit terdekat untuk memeriksa kan kondisi sahabatnya.

Our Hyung (End)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang