35

2.4K 232 33
                                    

Suara roda brangkar yang didorong dengan tergesa-gesa dan suara teriakan petugas medis menggema di emergency samsung medical center.

Diatas brangkar terdapat seorang dokter yang sedang melakukan CPR pada pasien yang sedang kritis.

" Bikyeojuseyo!!." Teriak petugas medis pada orang-orang yang menghalangi jalan mereka.

Darah terus keluar dari beberapa luka yang terdapat pada tubuh pasien bahkan kini detak jantungnya mulai melemah membuat sang dokter panik.

" Palli! Pasien harus segera dioperasi" teriak dokter yang masih melakukan CPR.

Mendengar itu petugas medis mempercepat langkah mereka menuju ruang operasi.

" Nde dokter!" Jawab petugas medis.

Tidak jauh dari brangkar tersebut terlihat beberapa orang yang juga berlari mengikuti dengan kondisi jauh dari kata baik.

Pakaian yang mereka gunakan terdapat noda darah yang cukup banyak dan juga beberapa dari mereka ada yang menangis.

Hingga akhirnya brangkar itu di bawa masuk kedalam ruang operasi.

" Maaf kalian tidak boleh masuk." Tahan suster.

" T-tolong selamatkan putriku, aku mohon selamatkan putriku." Mohonnya memegang tangan suster tersebut.

" Kami akan berusaha menyelamatkan pasien." Jawab suster tersebut sebelum menutup pintu ruang operasi.

Tubuh wanita paruh baya itu luruh ke lantai dingin rumah sakit, rasa takut dan khawatir kini mendominasi dirinya.

Begitu juga dengan yang lainnya yang ikut luruh seolah tubuh mereka tidak memiliki tenaga lagi karena begitu khawatir dan takut.

" Mommy mohon bertahanlah nak, tuhan jangan ambil putriku." Doanya dalam hati.

" Ini semua salahku hiks, se-seharusanya tadi ak----"

" Ssttt jangan menyalahkan dirimu unnie, ini bukan salahmu tapi salah orang itu." Ucapnya.

Sedangkan didalam ruang operasi asisten dokter dibantu beberapa suster mulai memasangkan alat-alat medis pada pasien.

Setelah semuanya selesai dan keadaan pasien sedikit stabil, dokter masuk dan salah satu suster langsung membantunya memakai pakaian operasi.

Melihat kearah pasien kemudian kearah monitor yang menampilkan tanda vital pasien.

" Jelaskan kondisi pasien." Perintahnya pada sang asisten.

" Pasien mengalami dua luka tembak pada punggung, pukulan benda tumpul pada kepala serta luka tusukan pada perutnya dok, hal itu menyebabkan pasien kehilangan banyak darah dan kritis." Jelasnya singkat.

" Stok darah untuk pasien?"

" Ada 5 kantong dok, dua sudah di gunakan tersisa 3 kantong lagi."

" Tambah stok darah untuk pasien untuk jaga-jaga."

" Baik dok."

Dokter berdiri disamping brangkar pasien tersebut, dia menutup matanya sejenak untuk berdoa sebelum memulai operasi.

Selesai berdoa, dokter mulai melakukan pembedahan pada bagian punggung pasien untuk mengeluarkan dua peluru yang bersarang disana.

Sedangkan untuk luka tusukan pada perut pasien sudah dijahit oleh asisten dokter saat berada di ambulans.

Sedangkan untuk luka tusukan pada perut pasien sudah dijahit oleh asisten dokter saat berada di ambulans

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Two Different LivesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang