28

1.7K 166 12
                                    

Mobil Audi r8 yang dikemudikan seorang gadis melaju dengan kecepatan 60 km/jam.

Sedari tadi gadis itu hanya berkeliling kota Seoul tanpa arah dan tujuan, pikirannya yang kalut membuat dirinya tidak tahu harus kemana saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedari tadi gadis itu hanya berkeliling kota Seoul tanpa arah dan tujuan, pikirannya yang kalut membuat dirinya tidak tahu harus kemana saat ini.

Hingga pada akhirnya mobil yang dia kemudikan sedari tadi berhenti tepat didepan sebuah gedung yang semakin membuat hatinya kalut.

Gadis itu memandang gedung tersebut dengan tatapan sendu dan rasa bersalah.

Ini adalah kesekian kalinya dia ke tempat itu, tapi dia tidak pernah mempunyai keberanian untuk masuk kedalam gedung tersebut.

" Appa mianhe." Guman gadis tersebut yang mulai terisak didalam mobilnya.

Rasa bersalah dalam dirinya membuat hatinya begitu terasa sakit, apalagi ingatan saat bagaimana dulu dia menghasut keenam unnienya dan bagaimana dia begitu sangat mendukung perselingkuhan mommynya hanya karena dia mendapatkan begitu banyak perhatian dan limpahan kasih sayang dari selingkuhan mommynya yang kini menjadi Daddynya.

Dulu dia begitu egois dan cemburu pada adik bungsunya yang begitu sangat di jaga dan diperhatikan oleh kedua orang tua dan keenam unnienya dan juga kembarannya.

Sedangkan dia, terkadang diabaikan yang membuat dirinya menaruh kebencian pada adik bungsunya.

Tapi sekarang yang dia rasakan adalah penyesalan dan rasa bersalah yang begitu besar menghantui dirinya, membuatnya tidak memiliki keberanian untuk masuk kedalam gedung dimana abu appanya di semayamkan.

Dan juga dia tidak memiliki keberanian untuk mendekati kedua adiknya untuk meminta maaf pada mereka.

Mungkin diantara keenam saudaranya yang lain, dialah yang berperan penting dalam menghancurkan keluarganya sendiri.

" Mianhe Appa, Lisa-yah, uri yerim. Jeongmal mianhe." Gumamnya lagi memukul dadanya yang terasa begitu sesak.

Cukup lama gadis itu menangis dalam mobil berharap bisa mengurangi rasa sesak pada dadanya, tapi hal itu rasanya sia-sia karena dadanya malah semakin sesak.

Hingga akhirnya dia memutuskan untuk keluar dari mobilnya dan berlari masuk kedalam gedung yang ternyata adalah rumah abu.

Saat sudah berada didalam dia langsung memeriksa setiap laci yang menjadi tempat abu seseorang disemayamkan.

Hingga akhirnya dia menemukan laci dimana tertulis nama Son Suk-ku & Son Ji-woon dan juga dia melihat foto Appa, kedua adiknya dan seorang wanita yang diyakini adalah istri appanya.

Tangisannya yang tadi sempat berhenti kembali pecah saat melihat senyum indah di wajah ketiga orang yang sudah dia tinggalkan dan khianati.

Dia meraung dan memohon maaf didepan abu appanya berharap appanya bisa mendengar permohonan maafnya dan juga rasa penyesalannya.

Two Different LivesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang