39

1.7K 210 22
                                    

Detik, menit, jam, hari, Minggu, bulan dan tahun berlalu begitu cepat tapi tidak ada perkembangan yang berarti dari kondisi Lisa.

Dia tetap nyaman menutup kedua matanya, seakan dia tidak ingin bangun lagi dari tidur nyenyak nya.

" good morning lili, cup." Sapa Jennie hangat mengecup dahi sang adik dan mengelus lembut kepalanya.

" lili-ah apa sebenarnya yang saat ini kamu mimpikan hm? Apa mimpimu begitu indah sehingga kamu belum ingin bangun? Atau saat ini kamu sedang bersama dengan Appa dan ji-woon imo?" Tanya Jennie lembut.

" il-eona lili-ah sudah hampir dua tahun kamu tidur sayang, il-eona."

Yah sudah hampir dua tahun berlalu dan Lisa masih begitu betah dengan tidur panjangnya.

Dokter mengatakan jika mereka tidak bisa memprediksi kapan Lisa akan sadar karena cedera pada bagian kepala Lisa yang begitu sangat fatal.

Dia tidak mengalami mati otak saja merupakan sebuah keajaiban mengingat persentase kesembuhannya yang sangat kecil.

Jadi dokter hanya bisa memantau perkembangan dan tanda vital Lisa untuk tetap normal.

Jika kondisi Lisa tidak ada perkembangan yang berarti maka lain halnya dengan hubungan antara Yeo bin dan blackvelvet (-lisa dan Yeri) dengan Yeri.

Selama hampir dua tahun ini hubungan mereka berangsur membaik, Yeri mulai mengizinkan mommy dan ketujuh unnienya untuk mendekati dia dan Lisa.

Walaupun masih terasa canggung dan kaku untuk Yeri tapi dia mulai mau belajar menerima kehadiran mereka disisinya.

Yeo bin dan blackvelvet (-lisa dan Yeri) begitu sangat senang saat pertama kali Yeri mengizinkan mereka untuk mendekati dia dan Lisa.

Bahkan Yeo bin langsung memeluk erat tubuh putri bungsunya yang sudah dia sia-siakan selama beberapa tahun lalu, dia menangis dan memohon maaf serta ampun pada Yeri.

Begitupun dengan blackvelvet (-lisa dan Yeri).

Yeri yang melihat hal itu merasa hatinya sesak karena mommynya dan ketujuh unnienya sampai berlutut didepannya.

Dia tidak tega apalagi dia melihat bagiamana menyesalnya mereka dan bagiamana usaha yang mommy dan ketujuh unnienya lakukan untuk menebus kesalahan yang sudah mereka buat.

Jadi dia putuskan untuk mulai belajar menerima kehadiran mereka secara perlahan disisinya dan unnienya.

" lili apa kau tahu? Hari ini uri yerim lulus, dia akan menjadi seorang mahasiswi sebentar lagi. Apa kamu tidak ingin melihat dan mengantar uri yerim ke kampus?"

" dia tumbuh menjadi gadis yang cantik dan dewasa. kamu, Appa dan imo jiwoon merawat dan mendidik uri yerim dengan sangat baik. Kamu unnie yang hebat lili-ah."

Inilah keseharian yang mereka lakukan setiap hari selama hampir dua tahun ini.

Mereka terus mengajak Lisa mengobrol walaupun hanya suara EKG yang seolah membalas setiap percakapan yang mereka mulai.

Kadang ada rasa jenuh yang mereka rasakan karena tidak ada perkembangan yang berarti dari kondisi Lisa.

Tapi hal itu cepat-cepat mereka tepis karena mereka sangat yakin jika Lisa pasti akan bangun suatu saat nanti.

Dia saat ini hanya sedang beristirahat saja.

Ceklek

Bunyi pintu yang terbuka mengalihkan atensi Jennie dari Lisa kearah pintu tersebut.

" anyeong jendeuki!" Sapa jisoo hangat saat masuk kedalam ruang rawat Lisa.

" kamu baru pulang dari lokasi syuting unnie?" Tanya Jennie menghiraukan sapaan jisoo.

Two Different LivesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang