Obsessed~•°1

791 66 5
                                    

● Jangan lupa tekan vote dan komen ya readers😘

● Character milik Masashi Kishimoto, saya hanya meminjam nama✔

● Harap bijak memilah kata yang baik dan buruk

● Warning kata kata kasar!

● Warning adegan ++

HAPPY READING DEAR❤




Sejak tadi Sarada menunggu kedatangan kedua sahabatnya. Biasanya, Choucho dan Sumire selalu datang lebih awal daripada dirinya. Tapi pagi ini, sudah lewat jam masuk sekolah tapi mereka masih belum datang.

Sarada lebih memilih membaca buku disaat yang lain tengah sibuk mengobrol dan bercanda. Fikiran nya masih mengarah kepada kedua sahabatnya itu. Sedang kelas dikosongkan karena ada rapat mendadak.

"Ne sarada kemarilah, jangan diam terus," ajak Tsubaki, teman kelas Sarada dengan alis tebalnya yang menawan. Sarada hanya tersenyum menanggapi lalu menggeleng.

Tak disangka, Konohamaru selaku wali kelas Sarada memasuki kelas dengan langkah tergesa gesa.

"Anak anak diam sebentar,"

"Aku ingin bertanya kepada kalian, adakah diantara kalian yang mengetahui keberadaan Sumire dan Choucho?," tanya Konohamaru, pandangan nya menyelusup kesemua wajah murid muridnya. Tatapan nya berhenti kepada gadis dengan kacamata merah.

"Sarada, kau yang sering bersama mereka. Apa kau tau?," Sarada menggeleng.

"Maaf tapi aku tidak tau sama sekali," Konohamaru memijat pelipisnya. Selaku Wali kelas, ia juga bertanggung jawab atas hilang nya kedua muridnya itu.

"Memangnya kemana mereka berdua pak?,"

"Mereka mungkin menginap dicafe, kan Choucho suka makan hihihi,"

"Sudah cukup, kalian jika bertemu dan melihat mereka tolong hubungi pihak sekolah atau keluarga mereka. Mengerti?!," Konohamaru segera pergi dari kelas itu, menimbulkan banyak pertanyaan bagi murid murid disana.

"Aku kemarin tidak sengaja melihat mereka ke atap sekolah," ujar salah satu gadis disana, Namida. Sarada yang tidak sengaja mendengar, pura pura membaca buku sambil mendengar obrolan mereka.

"Bodoh, kenapa kau tidak mengatakan nya pada pak Konohamaru?," tanya Tsubaki.

"Bukan begitu, aku hanya tidak ingin diberi kesaksian. Aku takut berurusan dengan guru," Ujar Namida sambil merengek. Tsubaki hanya memutar bola matanya malas.

"Atap sekolah ya?,"

|||||||||||||||||||||||||

Tanpa pikir panjang, Sarada berjalan kearah atap sekolah. Lebih tepatnya Rooftop.

"Mungkin aku bisa menemukan jejak mereka disana,"

Sesampainya disana, Sarada membuka pintu. Kesan pertama yang ia rasakan adalah hawa dingin yang menusuk kulit. Padahal matahari sangat terik. Sarada berjalan sambil menatap setiap inci ruangan dan benda didalamnya. Tak lupa sebelum itu ia menutup pintu nya.

"Aku tidak menemukan apapun disini,"

"Aku yakin ada yang tidak beres," ujar Sarada sambil menyandarkan dirinya dipagar pembatas Rooftop. Mata Sarada memicing dikala ia mendengar suara langkah kaki yang tengah mengarah ke tempatnya.

Sarada dengan sigap bersembunyi diantara papan kayu yang disandarkan dekat pintu masuk. Seingatnya area Rooftop adalah tempat yang jarang digunakan siswa untuk singgah. Alasan nya karena tempatnya yang kumuh.

Perlahan Sarada mengintip dibalik celah papan untuk melihat orang itu. "Apa mereka sering kesini?," batin Sarada melihat keempat pria yang kemarin sempat bertengkar dengan kedua sahabatnya itu.

"Aku sangat senang, tadi malam aku menikmati daging mereka," mata Sarada membola kaget. ""Apa?daging mereka?mereka siapa yang dia maksud?,"

"Rasanya aku ingin bermain dengan mereka, tapi sayangnya mereka terlalu kotor untukku," ujar Inojin diikuti suara tertawa dari ketiga teman nya.

"Maksudmu kau ingin menyetubuhi mereka?," timpal Boruto dengan tawanya yang nyaring.

"Awalnya begitu, tapi sepertinya aku menemukan gadis lain untuk aku setubuhi," ujarnya Inojin malas. Sedangkan pria nanas disampingnya hanya menguap malas.

"Aku tidak sabar memakan daging mereka,"

"Akhhh aku membayangkan bagaimana ususnya ditarik dari dalam tubuhnya, lalu kita bisa mengambil jantungnya untuk kita jual,"

Sarada melemas, ia tidak sanggup mendengar kata kata yang dilontarkan mereka. Amarahnya memuncak, hal seperti ini tidak boleh dibiarkan. Sarada perlahan keluar dari tempat persembunyian nya lalu membuka knop pintu perlahan.

Untungnya keempat pria tadi membelakangi Sarada. Jadi mereka tidak menyadari keberadaan Sarada.
Melihat pintu terbuka sedikit, Sarada segera keluar dari sana dan menutup pintu secara perlahan.

"Huhhh terimakasih Tuhan, mereka  benar benar gila," ujar Sarada lalu berlalu pergi dari sana.

Sedangkan didalam Rooftop.

"Kalian menyadarinya kan?," tanya Shikadai.

"Gadis ku memang sangat pemberani ya,"ujar Mitsuki santai membuat  ketiga lelaki didepan disampingnya sontak menatapnya tajam. Sedangkan Mitsuki hanya tersenyum.

"Tarik ucapan mu, dia milikku," sanggah Inojin sambil menghisap gulungan kertas, rokok.

"Ralat, gadis kita," ucap Boruto membenarkan. Keempatnya hanya tersenyum miring mendengarnya.

Sarada, kau yakin mereka tidak menyadari keberadaan mu nak? Shikadai sudah tau keberadaan mu sejak awal Sarada. Jadi sepertinya kau harus bersiap siap dengan sesuatu yang akan terjadi nanti.

Tbc.

𝓞𝓫𝓼𝓮𝓼𝓼𝓮𝓭 {𝙾𝙽 𝙶𝙾𝙸𝙽𝙶}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang