Obsessed~•°10

559 46 6
                                    

● Jangan lupa tekan vote dan komen ya readers😘

● Character milik Masashi Kishimoto, saya hanya meminjam nama✔

● Harap bijak memilah kata yang baik dan buruk

● Warning kata kata kasar!

● Warning adegan ++

HAPPY READING DEAR❤

Ruang keluarga kediaman Uchiha tampak suram siang ini. Niatnya, mereka sekeluarga ingin mengikuti acara pemakaman ketiga teman Sarada. Melihat keadaan yang tidak stabil, hanya Obito dan Sasori yang menghadirinya. Sedang sasuke ia pergi ke kantornya untuk mengurus kasus putrinya itu.

"Anakku, bangun nak. Mama ingin tau apa yang terjadi hingga kau seperti ini. Mama hiks mama ingin tau siapa orang yang telah berbuat jahat kepada Sarada," Isak Sakura sambil menatap putri nya itu. Tangan nya menggenggam tangan pasi itu. Berkali kali ia menciumi telapaknya.

Melihat pemandangan anak dan ibu itu, mereka yang ada disana hanya menunduk. Pikiran mereka melayang ntah kemana.

"Aku sudah mengurus dokumen Sarada. Setelah ia sadar aku akan membawanya pergi." Madara meletakkan amplop coklat dimeja. Sakura diam tak berminat bicara. Mikoto dan Fugaku yang mencoba membujuk Madara. Itachi dan Shisui yang saling bertatapan.

"Tidakkah terlalu cepat kakek? Maksudku, Sarada masih dalam tahap pemeriksaan," itachi memberikan saran.

"Lebih cepat lebih baik," Itachi tak berani menyaut. Itachi menatap tubuh keponakan nya yang jauh dari kata baik.

Sakura tersentak saat merasakan pergerakan dari jemari yang ia genggam. Matanya berbinar menatap putrinya yang mengerjap ngerjapkan matanya.

"Sa-sarada, putriku," ujar Sakura membuat semua orang disana menghampirinya.

"Sara-," belum sempat Itachi menyelesaikan pembicaraan nya,tiba tiba barang barang terlempar kearah mereka dengan disertai suara teriakan.

"JANGAN JANGAN KUMOHON JANGAN SIKSA AKUU!! KUMOHON," Sarada beringsut mundur, Netra kelam nya menujukkan ketakutan yang amat dalam.  Apapun yang ada di dekatnya ia lempar kearah orang orang diruangan itu. Semuanya mencoba menunduk menhindari lemparan barang itu. Sakura dan Mikoto saling memeluk satu sama lain. Sesekali ia meminta Sarada tenang dan berakhir diabaikan.

"Putriku nak, kumohan sadarlah sayang," Lirih Sakura sambil mencoba memeluk Sarada. Sarada menepis segala kontak fisik padanya.

"PERGI PERGI,"

"KALIAN SUDAH MEMBUNUH ORANG YANG KU SAYANG PERGI!!!!," Keadaan semakin kacau. Sarada tampak menarik keras rambut nya.

Tidak ada cara lain selain membuatnya tenang. Tsunade yang baru datang langsung menyuntikkan obat penenang untuk Sarada. Semoga saja bertahan lama setidaknya agar ia tidak mengamuk lagi.

||||||||||||||||||||||||||||||

"Nee Hima. Kenapa tadi Hima meminta kakak perempuan kepada kakakmu, Boruto? Hima apa ada masalah sama Kakak Sarada?," Himawari hanya menunduk lemas. Hinata disamping nya tampak mengelus elus telapak mungil itu. Setelah tau akan kondisi Sarada, mereka berdua memutuskan untuk tinggal sementara Di kediaman Uchiha.

"Hima.... ceritakan saja ya,"  Himawari menghela nafas panjang.

"Awalnya begitu mama, tapi melihat kondisi kakak Salad Hima jadi tidak ingin lagi punya kakak perempuan," Manik lilac itu menatap putrinya bingung.

"Sebenarnya Hima tidak ingin melihat Kakak Salad kesepian. Selama ini kakak Salad selalu menemani Hima, Hima memang tidak kesepian karena ada kakak Salad. Justru kakak Salad kesepian karena Hima yang kadang mengajak bermain yang tidak kakak sukai," Surai indigo itu terjatuh dikala pemiliknya melihat lantai.

"Jadi Hima ingin kakak perempuan itu untuk Kakak Salad ya bukan untuk Hima?," Hima mengangguk. "Kakak Salad juga butuh teman mama,"

"Kakak Salad terlihat menyedihkann saat ini,"

"Lalu? Apa kau takut bertemu kakak Sarada?," Tanya Hinata. Hima mendongak kan kepala nya dan menatap tajam Hinata, lalu ia menggeleng kuat.

"Melihat kondisi kakak Salad, Hima hanya takut jika nanti kakak Salad tidak mau bermain dengan Hima lagi,"

"Kau benar Hima, kondisi Sarada bukan kondisi yang baik. Cukup sulit untuk menetralisir rasa trauma nya. Aku ingin melihat rupa pelaku. Aku ingin menghajarnya, aku bersumpah," Nada Hinata semakin meninggi. Kilatan amarah mengerlapi netra lilac itu.

"Tapi kata Kakak Salad, kita harus memaafkan mama. Manusia itu tidak pernah luput dari kesalahan. Kadang kala manusia itu perlu melakukan sesuatu untuk melindungi orang lain. Mama tau maksudnya kah?," Hinata menggeleng, ia ingin tau apa maksud Hima.

"Dulu waktu Hima belum bertemu kakak Salad, Hima selalu dikucilkan. Tapi setelah bertemu kakak Salad, Hima jadi punya banyak teman. Tapi ternyata kakak Salad rela pulang larut demi menunggu Hima selesai bermain,"

"Kakak Salad juga sering membantu Hima mengerjakan tugas saat Kakak Boruto pergi dari rumah, sayang sekali kakak bolt tidak kenal kakak Salad.

"Pasti kakak Salad senang bertemu kakak Bolt," ujar Himawari senang.

Ah Hinata jadi teringat anak sulungnya, Boruto. 2 tahun belakangan ini Boruto jarang pulang. Pulang hanya saat akan berangkat sekolah. Itu alasan mengapa Boruto dan Sarada tidak pernah bertemu.

"Hima tidak boleh murung seperti itu. Hima kan pernah janji sama Kakak Salad, apa coba janjinya?,"

"Apapun keadaan nya kita harus tetap memaafkan, mensyukuri dan selalu semangat,"Lirih Himawari yang masih terdengar Hinata.

"Jadi.... Hima harus semangat lagi ya? Biar kakak Salad juga cepet sembuh, terus bisa main bareng lagi sama Hima"wanita itu mengelus surau indigo milik tadi gadis imut itu. Hima menatap mamanya lalu menatap nya dengan tatapan binar.

"Mama ayo kita buat kakak Salad sembuh. Kakak salad sudah menyembuhkan luka nya Hima, sekarang  gantian Hima yang menyembuhkan luka kakak Salad, " Himawari tersenyum lebar.

Hinata tersentuh, sungguh. Ia tidak menyangka menitipkan putrinya kepada putri Sahabatnya akan berpengaruh besar padanya. Ah bisakah ia berharap memiliki menantu sepertinya?.

Haloo👋👋👋apa kabar cintaaa. Apakah ada yang menunggu cerita ini. Mohon dimaklumi ya ges kalo ada typo.

Nona Uchiha & Nona Uzumaki😍😍😍😋😋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nona Uchiha & Nona Uzumaki😍😍😍😋😋

Tbc.

𝓞𝓫𝓼𝓮𝓼𝓼𝓮𝓭 {𝙾𝙽 𝙶𝙾𝙸𝙽𝙶}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang