● Jangan lupa tekan vote dan komen ya readers😘
● Character milik Masashi Kishimoto, saya hanya meminjam nama✔
● Harap bijak memilah kata yang baik dan buruk
● Warning kata kata kasar!
● Warning adegan ++
HAPPY READING DEAR❤
"Apa benar yang dikatakan Sarada?," tanya Iruka, selaku kepala Sekolah KHS I. Sedangkan Sarada, ia hanya menatap keempat pria dihadapan nya dengan perasaan marah.
"Maaf tapi sepertinya Sarada salah mendeng-,"
"Aku mendengarnya dan aku yakin aku tidak salah mendengar! Kalian berniat untuk menyetubuhi seorang gadis kan? Sekarang berbicaralah jujur kalian semua," ucapan Mitsuki terpotong dengan sanggahan Sarada.
Terkait apa yang ia dengar di Rooftop, ia langsung membeberkan nya kepada Kepala Sekolah, untuk ditindaklanjuti.
"Dan apa yang kalian maksud dari daging mereka? MEREKA SIAPA YANG KALIAN MAKSUD? APA KALIAN TELAH MEMBUNUH SESEORANG?,"pekik Sarada kesal. Amarahnya bergejolak, Iruka mencoba untuk menenangkan Sarada. Sarada hanya memalingkan wajahnya kesal.
"Jelaskan," titah Iruka pada keempat pria yang terlihat santai. Tidak ada raut khawatir dari wajah mereka. Hanya satu, senyuman.
"Bu Iruka, kami hanya bercanda tentang topik yang mengarah pada aktivitas dewasa, dan tentang daging. Daging yang kita maksud adalah daging dari sapi yang kita pelihara sejak lama. Kami baru menyembelihnya kemarin malam. Tidak ada hubungan nya dengan pembunuhan," ujar Shikadai tenang, Sarada ingin melayangkan protes, tapi ditahan oleh Iruka.
Iruka tampak menimang nimang pernyataan dari Shikadai. Keempat pria tadi hanya menatap Sarada dengan tatapan penuh arti. Sedangkan Sarada, ia lebih memilih menatap dinding penuh piala, piala darinya.
"Kalian, usia kalian masih dibawah umur dan tidak sepantasnya membicarakan hal hal yang tidak pantas. Saya harap kalian mampu membedakan mana yang baik dan buruk untuk diucapkan di lingkungan masyarakat," keempat Pria itu mengangguk. Tatapan Iruka mengarah pada sarada yang tampak mengomel kecil sambil menatap piala piala yang terpampang disana.
"Sarada, mungkin kau salah dalam menyimpulkan apa yang mereka bicarakan," Sarada menolehkan pandangan kepada Iruka. Sarada menundukkan kepalanya saat Iruka menatapnya tajam.
"Minta maaflah kepada mereka, Sarada," Sarada hanya mengangguk, tak lama dering ponsel berbunyi. Dengan sigap, Iruka mengangkatnya.
"Kalian selesaikan baik baik, lalu kembalilah kedalam kelas kalian," ujarnya sebelum ia meninggalkan kelima orang itu diruang khusus kepala sekolah.
"Ternyata kau gemar menguping ya, nona Uchiha,"
Sarada mendongak menatap pria bersurai pirang pucat itu. Inojin tampak tersenyum miring melihat ekspresi kesal Sarada.
"Dasar licik, mungkin kemarin kalian melihatku sebagai pribadi yang baik. Tapi tidak kali ini, aku akan membuktikan bahwa apa yang aku dengar tidak salah,"
"Memangnya kenapa dengan kita?," tanya boruto sambil memasang wajah polos sambil mendekatkan dirinya kepada Sarada. Sarada mengambil penggaris panjang yang terletak tak jauh dari tempatnya.
"Hei sialan, aku mendengar apa yang kalian bicarakan dan aku yakin semua yang kalian katakan pada bu Iruka, 100 persen kebohongan," ujar Sarada sambil mengayunkan Penggaris itu kepada Boruto. Sontak Boruto menepisnya hingga penggaris itu terlempar kesudut ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓞𝓫𝓼𝓮𝓼𝓼𝓮𝓭 {𝙾𝙽 𝙶𝙾𝙸𝙽𝙶}
RandomSarada Uchiha- ia tidak dapat membayangkan dirinya akan mendapat masalah besar setelah berhadapan dengan keempat pria disekolahnya. Start= - Finish=- #1 Shikasara