Obsessed~•°9

541 48 10
                                    

● Jangan lupa tekan vote dan komen ya readers😘

● Character milik Masashi Kishimoto, saya hanya meminjam nama✔

● Harap bijak memilah kata yang baik dan buruk

● Warning kata kata kasar!

Warning adegan ++

HAPPY READING DEAR❤

"Sebentar," Seru Mikoto, ia berjalan tergesa gesa untuk membuka pintu. Dalam hati ia bingung mengapa ada orang yang bertamu pada jam selarut ini.

Mikoto berteriak histeris saat melihat sosok polos tengah terkapar didepan pintu rumahnya. Mikoto jatuh terduduk tepat dihadapan sosok itu. Tangan nya bergetar menyentuh sosok perempuan dengan mata terpejam nya.

"Tidak mungkin, ini hanya halusinasiku saja," batin Mikoto.

Ia memejamkan matanya dan menghembuskan nafasnya. Sedetik kemudian ia membuka matanya, saat itu juga ia menyadari bahwa sosok dihadapan nya bukanlah angan nya semata.

Mikoto menutup mulutnya menahan isakan nya, direngkuhnya tubuh dingin itu. Ia menciumi wajah ayu sosok itu dengan perasaan sakit. Ia menangis dan berteriak memanggil semua orang.

Mendengar teriakan perempuan itu, anggota Uchiha yang lain pun ikut keluar guna memastikan keadaan. Betapa terkejutnya mereka saat mendapati Mikoto tengah memeluk tubuh gadis yang tidak menggunakan sehelai kain sekalipun. Semua diam tak berkutik, seolah ada petir yang menyambar mereka. Untuk sesaat mereka hanya mematung menyaksikan seorang paruh baya yang menangisi sosok itu.

"KENAPA KALIAN DIAM SAJA?!!APA YANG KALIAN LIHAT SIALAN?!! AMBILKAN SELIMUT, CEPATT!!," Hardik Mikoto membuat mereka tersadar. Itachi dengan segera berlari mencari selimut.

"S-sara Sarada" Ujar Sakura melemas. Kepalanya mendadak pusing melihat pemandangan dihadapan nya. Untung saja dibelakangnya ada Sasuke yang sigap menahan nya.

"Tenanglah, Sakura," Sasuke sama terkejutnya dengan Sakura. Tapi sebisa mungkin ia tutupi raut kekhawatiran dengan wajah datarnya.

Sarada, ntah bagaimana ia bisa berada didepan pintu rumahnya sendiri. Mungkinkah ia sadar saat dibawa oleh pria pria itu lalu melarikan diri? Entahlah.

Itachi kembali membawa Selimut berukuran besar, ia membalut tubuh mungil Sarada.

"Biar aku saja," Sahut Obito datar saat melihat Itachi ingin menggendong Sarada. Ia menggendong Sarada dan membawa nya kedalam.

Fugaku hanya bisa mengelus pundak istrinya yang menangis. Sakura lebih dulu mengikuti Obito yang membawa Sarada.

||||||||||||||||||||||||||||

"Untuk apa kau datang kesini?," Pria berambut nanas itu mengecek jam tangan nya yang masih menunjukkan pukul 6 pagi.

"Apa urusan nya denganmu?," Shikamaru mendengus malas mendengar jawaban putranya, Shikadai.

"Ibumu bilang kau tidak pulang semalam, darimana saja kau?"Netra Teal itu menatap Shikamaru lalu tersenyum kecil. "Bersenang senang,"jawabnya singkat.

"Anak muda jaman sekarang memang merepotkan," Ujar Shikamaru. Tak lama dering ponsel menyita perhatiannya. Shikamaru segera mengangkat telpon itu. Shikadai tersenyum miring saat mendengar suara orang yang sedang bicara dengan ayahnya itu. "Ayah mertua ya"

"Shikadai, aku akan pergi kerumah Sasuke. Kau pulanglah lebih dulu," Ujar Shikamaru.

"Bisakah aku ikut?," Shikamaru mengernyit heran, sejak kapan putranya jadi peduli dengan orang lain?.

𝓞𝓫𝓼𝓮𝓼𝓼𝓮𝓭 {𝙾𝙽 𝙶𝙾𝙸𝙽𝙶}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang