Obsessed~•°4

627 51 5
                                    

● Jangan lupa tekan vote dan komen ya readers😘

● Character milik Masashi Kishimoto, saya hanya meminjam nama✔

● Harap bijak memilah kata yang baik dan buruk

● Warning kata kata kasar!

● Warning adegan ++

HAPPY READING DEAR❤





TET.. TETT..

Suara bel memekikkan telinga membuat para siswa berseru senang. Kebanyakan dari mereka terburu buru membereskan alat tulis mereka, sebagian lagi mereka menaruh alat tulisnya didalam loker. Kecuali mereka, mereka sibuk menatap seseorang.

"Sarada," panggil Kakashi. Sarada yang tengah membereskan alat tulisnya, menolehkan kepalanya kepada Kakashi.

"Mau pulang bersama? Kebetulan Saya ingin mampir kerumahmu," tawar Kakashi membuat sarada memiringkan kepalanya. Untungnya kelas tidak ramai hanya ada beberapa siswa disana termasuk mereka.

"Pak Kakashi sedang ada urusan dengan mama ya? Sayangnya mama hari ini lembur hingga jam 1 dini hari," Ujar Sarada, Kakashi tersenyum dibalik maskernya.

"Tidak tidak, saya ingin bertemu Obito. Dia ada di rumah kan? Jadi bagaimana? Mau pulang bersama?,"

"Oh ya paman ada dirumah. Tapi maaf pak, aku tidak bisa ikut bersama pak Kakashi. karena hari ini aku ada jadwal membersihkan kelas," Kakashi menepuk pelan kepala Sarada.

"Yasudah saya duluan ya Sarada," ujar Kakashi sambil meninggalkannya. Selepas kepergian Kakashi, Sarada melanjutkan acara membereskan Alat tulisnya.

Jantung Sarada mendadak berhenti saat ia membalikkan badan nya. Disana, ia melihat keempat pria itu berdiri tepat dihadapan nya. Ia menatap sekeliling kelas dengan perasaan takut, benar benar hanya ada dirinya dan mereka.

"Kenapa? Apa kau gugup dekat kami," Boruto mencondongkan badannya ke Sarada, membuat sang empu reflek mundur kebelakang.

"Berhenti mengangguku," ujar Sarada lalu menepis mereka agar minggir dari hadapan nya. Sarada melangkahkan kakinya untuk mengambil sapu.

Lagi lagi Sarada harus menahan nafasnya saat melihat tatapan tajam mereka.

"Maaf aku bukan wanita rendah yang memiliki 4 kekasih sekaligus,"ujar Sarada seolah mengerti arti tatapan mereka. Sarada mulai menyapu dan membetulkan bangku bangku yang berantakan.

"Minggir, apa kalian juga mau aku sapu heh?," sertak Sarada. Astagaa orang orang ini benar benar menguras emosinya.

"Mau atau tidak, kau selamanya menjadi milik kami,"

"Tidak ada yang boleh menyentuhmu selain kami," kening Sarada berkerut lalu detik kemudian ia tertawa terkekeh.

"Apa? Memangnya kalian siapa? Kalian tidak mempunyai hak mengclaim diriku menjadi milik kalian, lagipula aku tidak suka pria mesum," ujar Sarada sambil mengangkat dagunya. Bukan terlihat sombong, tapi terlihat menggemaskan dimata mereka.

"Minggir," Sarada hendak melayangkan sapunya, tapi malah ia yang tersentak hingga terduduk dimeja.

"Coba ulangi kata kata terakhir," Sarada memejamkan matanya saat Shikadai mendekatkan wajahnya. Sarada dapat merasakan deru nafas Shikadai, terpaksa ia menahan nafasnya.

"A-apa?," Sarada pelan pelan menghirup nafas

"Mi-minggir,"

"Bukan itu,"

𝓞𝓫𝓼𝓮𝓼𝓼𝓮𝓭 {𝙾𝙽 𝙶𝙾𝙸𝙽𝙶}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang