● Jangan lupa tekan vote dan komen ya readers😘
● Character milik Masashi Kishimoto, saya hanya meminjam nama✔
● Harap bijak memilah kata yang baik dan buruk
● Warning kata kata kasar!
● Warning adegan ++
HAPPY READING DEAR❤
"Apa kabar adik kecil?," ujar sosok itu sambil membalas pelukan Sarada.
"Aku sudah bukan adik kecil lagi Eida, ayolah umurku sudah hampir 17 tahun,"Sarada melepas pelukannya, ia tampak merenggut sebal dengan wanita didepan nya. Eida, teman masa kecil sekaligus kakak untuk Sarada. Namun, Eida tak ingin Sarada memanggilnya kakak. Ntah kenapa
Eida tertawa kecil melihat Sarada yang tengah cemberut itu. Sifat Sarada yang jarang ia tunjukkan kepada siapapun termasuk kedua teman nya itu, Choucho dan Sumire. Ia hanya menampakkan sifat manja pada orang tertentu, Eida masuk dalam list orang tertentu.
Sarada dan Eida berbincang sedikit tentang keadaan mereka sekarang. Eida lebih banyak menceritakan tentang keluhan nya. Sedang Sarada ia tengah asik menasehati dan menyemangati Eida.
"Omong omong untuk apa kau kesini? Apakah untuk menjemput Daemon?Sayang sekali, masih ada 1 jam pelajaran sebelum bel pulang,"tanya Sarada.
"Lalu kenapa kau masih disini? Bukan nya ini jam pelajaran?," Eida menaik turunkan alisnya menggoda Sarada. Sarada menepuk dahinya lelah.
"Oh astagaaa aku lupa ini adalah jamnya pak Kakashi, ini salahmu yang datang secara tiba tiba," Ujar Sarada membuat Eida memelototkan matanya.
"Heh? Enak saja kau menyalahkan diriku, sudahlah sana nanti kau dihukum oleh gurumu itu,"
"Tapi bagaimana dengan mu? Tak apa kan aku tinggal sendirian?,"Eida mengusap rambut raven Sarada.
CUP
"Kecupan singkat untuk adik kecilku yang paling cerewet," Sarada mendengus kesal lalu berlalu pergi dari hadapan Eida.
"Jangan lupakan Daemon, dia juga adikmu. Bisa bisa aku dicekik olehnya karena mengambil kakak orang, sampai bertemu lagi kakak tercintaku," ucap Sarada sebelum ia benar benar tak terlihat oleh Eida.
Eida menggeleng melihat tingkah laku Sarada yang menggemaskan dalam mode kesal. Hidup bersama selama hanpir 14 tahun membuat Eida menyimpan perasaan lebih kepada Sarada.
Awalnya mereka bertemu saat mereka bermain di taman, karena Eida yang selalu sendirian saat bermain, membuat hati kecil sarada tergerak untuk mengajaknya bergabung.
"Hai, kenapa kau diam saja? Ayo bermain," Sarada tampak menjulurkan tangan nya pada wanita bersurai lolipop. Awalnya ia ragu, tapi melihat senyuman Sarada hatinya malah ikut menghangat.
Ia selalu bermain dengan Sarada. Bahkan rela memohon kepada keluarganya untuk membeli rumah disebelah rumah Sarada. Ada banyak hal yang mereka lalui. Meskipun selisih 3 tahun, mereka berdua saling mengerti satu sama lain,"
"Daemon adikku tapi kau..,"
"Ahh perasaan ini salah, Sarada," Eida menghela nafas. Pikiran nya berkecamuk hanya karena gadis berkacamata itu.
|||||||||||||||||||||||||||||
"Maaf, aku terlambat Pak," Ujar Sarada sambil membungkukkan dirinya. Kakashi, pria itu mendengus malas.
"Uchiha Sarada. Pelajaran dimulai sekitar 20 menit yang lalu. Dan kau baru datang sekarang, darimana saja kau?," Tanya nya.
"Aku sedang ada urusan dengan bu Iruka,"
"Hm? Kalau itu aku tau. Bukankah kau kesana bersama mereka?," Kakashi menunjuk keempat pria yang duduk dibarisan paling belakang, dalam satu deret yang sama.
"A-ano sebenarnya aku juga mampir ke kamar mandi hehe," Sarada tertawa miris tapi kemudian tatapan nya tertuju pada keempat pria yang tengah menatapnya. "Tunggu, aku baru sadar mereka datang lebih awal. Bukankah aku yang lebih dulu keluar dari ruangan bu Iruka?" Batin sarada berkecamuk.
"Ya sudah Sarada kau boleh duduk. Jangan mengulanginya lagi!," Sarada mengangguk dan berjalan bangku nya.
"Kenapa bisa aku duduk diantara pria pria gila ini,"Sarada tidak berani menatap mereka. Entah kenapa keberanian nya menciut melihat tatapan tajam mereka.
"Tumben sekali kalian mau mengikuti kelas," tanya Kakashi kepada keempat pria itu. Ia berdiri tepat didepan meja Sarada. Itu artinya ia berdiri di tengah tengah keempat pria itu. Mereka tidak menjawab. Mereka lebih memilih memandangi wajah ayu milik gadisnya
"Ya aku senang akhirnya kalian mau masuk kelas ini setelah sekian lama pergi dan menghilang,"Ujar Kakashi lalu meninggalkan mereka. Sarada hanya sibuk mencoret coret buku nya. Ia merasa dirinya seperti diperhatikan. Ia menolehkan pandangan nya ke sisi kiri dan kanan nya.
Ia merasakan tubuhnya meremang saat mata mata tajam itu menatapnya dengan tatapan haus. Sarada jadi gelagapan sendiri. Padahal ia jarang menunjukkan ekspresi seperti ini.
Sarada memekik kaget saat sebuah tangan dengan lancangnya menyentuh paha nya. Ingin sekali ia melayangkan tinju tapi ia dibuat bungkam oleh manik tajam pria pucat itu. Sedangkan sang pelaku hanya pura pura tidak mengerti.
"Ada apa Sarada?Kau kenapa? Seperti melihat hantu saja," kegiatan menulis Kakashi terhenti mendengar pekikan Sarada.
"P-pak bo-bolehkah aku pindah ke bangku Chouchou untuk sementara waktu?,"Tanya Sarada, seisi kelas menatap Sarada. Tak biasanya gadis itu bertingkah aneh.
"Boleh saja, tapi kenapa? Kenapa tiba tiba?,"
"tidak ada apa apa pak,," Kakashi hanya mengiyakan permintaan Sarada. Sarada terburu buru memindahkan barang sekolahnya kebangku choucho yang terletak di deretan paling pertama.
Mereka hanya tersenyum menatap gerak gerik Sarada. Menggemaskan sekali, pikir mereka.
Sarada bernafas lega, setidaknya ia tidak merasa terimidasi lagi dengan tatapan tatapan tajam itu.
Hallo readers. Mimin mau minta maaf kalau ada banyak kata yang kurang cocok penempatan nya.
Mimin juga minta maaf kalo ceritanya agak ga jelas.
Mohon kritikan dan saran nya yaaaaa😚luv uuuuu
Teteh salad😙😙😙😙
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓞𝓫𝓼𝓮𝓼𝓼𝓮𝓭 {𝙾𝙽 𝙶𝙾𝙸𝙽𝙶}
RandomSarada Uchiha- ia tidak dapat membayangkan dirinya akan mendapat masalah besar setelah berhadapan dengan keempat pria disekolahnya. Start= - Finish=- #1 Shikasara