Obsessed~•°7

679 52 6
                                    

● Jangan lupa tekan vote dan komen ya readers😘

● Character milik Masashi Kishimoto, saya hanya meminjam nama✔

● Harap bijak memilah kata yang baik dan buruk

● Warning kata kata kasar!

● Warning adegan ++

HAPPY READING DEAR❤


"Sarada, apa dirumahmu ada orang?," Sarada menggeleng. Kawaki-- lelaki itu tersenyum kecil melihat jawaban Sarada.

"Mama papa kerja, ntahlah tapi nanti nenek akan pulang lebih cepat. Memangnya kenapa?,"

"Bagaimana kalo kita mengerjakan tugas bersama? Dirumahmu?," Ajak Kawaki. Sarada tampak berpikir,"boleh saja, tapi apa kau tidak apa?;"

"Anggap saja ini sebagai rasa terimakasihku karena kau sudah mau mengantarkanku," sambung Sarada

"Baiklah ayo masuk" Ujar Sarada melihat anggukan Kawaki. Sarada berjalan lebih dulu daripada lelaki itu. Kawaki, ia diam sambil menatap tubuh Sarada dari belakang. Ia memperhatikan lamat lamat setiap lekuk tubuh Sarada yang terekpos.

Tatapan nya terkunci pada paha Sarada yang tertutupi rok diatas lutut. Ia meneguk saliva nya dengan susah payah saat angin menyikap rok Sarada.

Sarada mencoba untuk menahan pergerakan rok nya itu. "Nee Kawaki, apa kau akan diam saja disitu?," Ujar Sarada membuat Kawaki tersadar dari lamunan nya. Ia menggeleng kaku dan melangkahkan kakinya kearah Sarada.

Mereka mulai mengerjakan tugas bersama, mereka tampak fokus mengerjakan soal soal diatas kertas itu. Ralat, Sarada saja. Fokus Kawaki teralihkan kepada pemandangan dihadapan nya, bibir Sarada yang mungil dan pink itu mampu menghilangkan akal sehatnya. Posisi mereka berada diruang tamu.

".... ki?,"

"....waki?,"

"Kawaki?,"

"KAWAKI?," Kawaki tersentak.

"Apa kau tidak apa apa, apa kau sakit?," Sarada menaruh tangan nya didahi Kawaki. "Tidak panas kok,"

Saat ingin melepaskan tangan nya, tangan nya lebih dulu digenggam oleh Kawaki. Kawaki menarik tangannya hingga Sarada tersentak kepelukan nya. Sarada tentu terkejut, ia mencoba melepaskan diri dari kukungan Kawaki.

Tapi bagaimana pun, kekuatan perempuan akan kalah saat menghadapi lelaki yang dikuasi hawa nafsu.

Sarada membeku ditempat saat Kawaki meraba raba dan sedikit meremas paha nya, ia tersadar saat Kawaki ingin menurunkan resleting rok nya. Sekuat tenaga ia mencoba lepas, semakin kuat juga Kawaki menahan nya.

Kawaki menghentak tubuh Sarada hingga posisi yang awalnya terduduk menjadi terbaring. Kawaki mengunci kedua tangan Sarada dengan satu tangan nya. Tangan yang lain sibuk mengusap bibir Sarada.

Sarada semakin takut melihat tatapan sayu Kawaki. Kawaki mengelus rambut Sarada lalu mengusap peluh Sarada yang membasahi tubuhnya. Sarada berteriak minta tolong saat Kawaki menghisap kuat lehernya.

Kawaki menatap puas pada tanda merah yang tercetak dileher Sarada. Sarada tidak sengaja mengeluarkan suara jahannam itu saat Kawaki mengelus elus pahanya. Mendengar suara nya, Kawaki semakin bersemangat untuk melakukan lebih.

𝓞𝓫𝓼𝓮𝓼𝓼𝓮𝓭 {𝙾𝙽 𝙶𝙾𝙸𝙽𝙶}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang