04

898 59 3
                                    

Cerita ini murni hasil karangan sendiri mohon maaf bila ada kesamaan dalam alur,tokoh dan tema dalam cerita ini ⚠⚠




Saat ini varrina sudah sampai di depan pintu rumahnya ia pun segera keluar dari mobil.

Jam sudah menunjukan pukul 11 malam tapi varrina baru sampai rumah, ai memasuki rumah denga keadaan was was takut akan di marahi abangnya jika tahu ia baru pulang.

Ia pun merasa lega karena tak menemukan siapa pun di ruang tamu,sedetik kemudian tubuhnya menegang kala mendengar suara seseorang yang berada di belakangnya.

"ekhm, kirain ga bakal pulang"

"hehehe"ucap varrina menengok kebelakang sambil menyengir.

"udah jam berapa ini gak inget pulang, hmm"ucap aident dingin dan tatapan menusuk.

"hehehe maaf bang tadi aku keasikan ngobrol sampe ga liat jam" ucapnya lagi masih dengab senyum kikuk.

"lain kali jangan gitu lagi abang ga sukak"ucap aident masih dingin.

"siap boss"ucap varrina sambil hormat lalu pergi melengos ke kamar.

Aident hanya menggeleng gelengkan kepala melihat tingkah sang adik.

Saat sampai kamar varrina memutuskan untuk mandi dan beristirahat.

Varrina telah menyelesaikan ritual mandinya,ia memandangi dirinya di pantulan kaca sambil mengeringkan rambutnya.

Ia masih bingung melihat perubahan dari warna matanya.

Tak ingin ambil pusing ia pun membiarkan nya lalu segera pergi ke arah walkin closet.

Setelah selesai memakai baju ia segera membaringkan tubuhnya,namun belum sampai ke kasur ia dikejutkan dengan suara perutnya yang keroncongan.

Ia pun mengurungkan niatnya,dan langsung turun ke arah dapur.

Saat sampai dapur ia langsung segera memasak mie,ia memasak sendiri karna para maidnya hanya bekerja dari pagi hingga jam 9 malam setelahnya mereka pulang ke rumah masing masing.

Saat sedang asik asiknya memotong cabai dan sayuran,ia tak sengaja menggores tanganya alhasil keluar darah dari telapak tanganya.

Varrina terkejut, tapi bukan karena tanganya tergores melainkan karna luka di tanganya yang tiba tiba saja menghilang dengan sendirinya.

Seakan tanganya tak pernah tergores oleh benda apapun.

Tak ingin berlarut larut dengan masalah itu ia pun segera melanjutkan aksi memotongnya sambil berfikir bahwa tadi ia sedang berhalusinasi mungkin memang tanganya tak tergores oleh pisau.

Setelah selesai memasak mie ia pun segera langsung menyantap mie itu.

Setelah merasa kenyang ia segera membawa dan mencuci piring itu lalu meletakanya kembali ke tempat sebelumnya.

Pagi harinya varrina tengah berkemas barang bersiap untuk pergi berkemah di hutan bersama temanya dan ia pun sudah ijin dengan sang abang juga ayahnya.

Ia akan berkemah selama 2 hari sang abang berpesan untuk menjaga tingkah laku,karna varrina yang notabenya selalu penasaran.

"abang aku pamit dulu ya"

"iya hati hati kamu kalo ada apa apa langsung telpon abang"

"iyaa"

Varrina pun langsung pergi ke rumah ciera diantar oleh sang supir.

Ia sudah sampai di rumah varrina dan ternyata di sana teman temanya sudah berkumpul tengah memasukan barang bawaan mereka ke dalam mobil.

Become a mate of the wolf kingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang