06

766 50 0
                                    

Cerita ini murni hasil karangan sendiri mohon maaf bila ada kesamaan dalam alur,tokoh,dan tema dalam cetita ini⚠⚠



Hari sudah menjelang siang tapi varrina baru terbangun dari tidurnya.

Disaat ia membuka mata nya ia terkejut kala wajahnya sangat dekat dengan wajah zendar.

Ia menatap wajah tampan pria itu yang kini juga tengah menatapnya dalam.

"m-menjauh lah dari ku"ucapnya gugup sambil mendorong pria itu.

"biarkan seperti ini dahulu aku masih ingin menatap wajah cantik mu"

Seketika wajah varrina memerah mendengar penuturan pria itu.

"oh sial, bagaimana ini"batinya.

Varrina tengah memikirkan bagaimana caranya bisa lepas dari pelukan pria itu, namun seakan takdir sedang medukungnya tiba tiba saja ada yang mengetuk pintu kamar mereka.

"a-ada yang mengetuk pintu kau tidak ingin membukanya"

"biarkan saja ia menunggu aku masih ingin memeluk mu"ucap pria itu sambil meletakan kepalanya di ceruk leher varrina.

Tak lama kemudian suara ketukan di pintu itu pun semakin kencang. Dan terdengar suara mark didepan pintu.

"maaf mengganggu alpha,tapi kini para demon tengah menghancurkan beberapa rumah dekat pack anda"

Mendengar penuturan itu zendar langsung bangkit dari ranjang dan menuju ke arah pintu.

Dapat kulihat ia tengah menahan amarahnya dengan mengepal tanganya kuat.

Setelah pria itu menghilang dari hadapanya,ia segera bergegas untuk membersihkan diri.

Ia kembali memakai pakaian pria itu karna ia tak memiliki pakaian.

Varrina merasa lapar ia pun segera membuka pintu beruntungnya pintu itu tidak terkunci.

Mungkin saat Zendar keluar ia lupa untuk kembali mengunci lagi pintu itu.

Ia pun melangkahkan kaki untuk keluar,ia berjalan sambil menatap was was  ke segala arah.
Kakinya menuntun ia untuk menuruni tangga, tapi belum sempat melangkah ia mengurung kan niatnya karna melihat di bawah sana sangat ramai.

Tapi sedetik kemudian ia melangkah menuruni tangga karna perut nya sudah tidak bisa di ajak kompromi.

Ia bingung karna pada saat ia melawati para maid dan penjaga mereka semua menunduk seperti sedang memberi hormat kepadanya.

Varrina pun pergi ke arah dapur untuk mencari makanan yang bisa ia makan.

Ia terkejut karna melihat makanan sudah tertata rapi diatas meja seperti memang sudah di siapkan untuknya.

"makanlah luna ini memang di siapkan untuk anda"ucap salah satu maid sambil menunduk.

Ia pun mengiyakan ucapan pelayan itu dan segera menyantap makanan itu.

Ia mengerenyitkan dahinya merasa asing dengan suasana ini dan ia menyadari sesuatu.

Mengapa maid itu memanggil nya dengan sebutan luna dan nmanya pun sangat jauh dari kata luna.

Tak ingin ambil pusing ia pun segera melanjutkan makanya.

Ia menengok ke samping karna mendengar suara bangku bergeser,rupanya Zendar yang menarik bangku itu.

"pagi sweety apa kau menyukai hidangannya"
ucapnya sambil tersenyum.

Ia melotot kala lelaki itu menyapa sambil mengecup pipinya.

Ia yakin kini pipinya sudah memerah akibat pria itu,ia pun makan sambil menunduk.

Ia sempat menengok ke samping dan terlihat Zendar Tengah melahap makanan itu dengan santai.

Varrina sangat kesal dengan pria itu dan memakan makanan nya dengan perasaan dongkol.

"em,aku ingin bertanya apakah boleh"

"tentu sweety"

"sebenarnya kau siapa,aku ada di mana sekarang, mengapa mereka memanggil ku dengan sebutan luna"

zendar menghela napas mendengar pertanyaan beruntun dari sang mate.

"sebelum aku menjawab pertanyaan mu apakah kau percaya dengan dunia immortal"ucapnya.

"tentu saja aku percaya karna di dunia ini bukan hanya manusia yang hidup"

"pintar,dan aku adalah salah satu dari makhluk dunia immortal"

"a-apa berarti sekarang aku berada di dunia immortal"ucap varrina trkejut.

"yah"

"m-maaf sebenarnya kau makhluk apa"

"nanti pastinya kau akan tau"ucapnya dngan senyum penuh arti.

Kini varrina tengah berada di perpustakaan untuk mencari tahu lebih dalam tentang dunia immortal.

Ia menarik rambutnya kuat sambil berteriak frustrasi, kepalanya terasa pusing memikirkan semua hal yang menimpanya.

"nona tolong jangan seperti itu atau saya nanti yang akan di marahi oleh alpha"ucapnya khawatir.

"huft, baiklah katakan siapa nama mu"

"nama saya rina luna"

"mengapa kau selalu memanggil ku luna namaku varrina v-a-r-i-n-a"ucapnya sambil mengeja nmanya.

"tidak luna soal itu sebaiknya anda tanyakan langsung pada alpha"ucapnya sambil tersenyum.






Haii ketemu lagi sama aku soryy gk up up
Soalnya aku lgi sibuk bngt jdi bru skrng dh
Upnya oke segini dlu babay smua 👋👋
See you next chapter
Biasakan tekan bintang sesudah membaca
Hargai author karna bikinya ga gampang

Become a mate of the wolf kingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang