08

647 43 0
                                    

Cerita ini murni hasil karangan sendiri mohon maaf bila ada kesamaan dalam alur,tokoh,dan tema dalam cerita ini⚠⚠






Zendar menatap lekat pada gadis yang masih setia menutup matanya.

5 jam berlalu namun nampaknya gadis itu
masih enggan untuk membuka mata.

Lelaki itu lebih memilih untuk menemani sang mate hingga ia terbangun.

Pria itu kemudian ikut berbaring di sebelah
sang mate lalu memeluk erat tubuh itu dan menengelamkan wajah nya diceruk leher sambil sesekali menghirup aroma tubuh sang mate yang memabukan sekaligus menenangkan hingga akhirnya ia ikut tertidur.

Pagi harinya varrina terbangun Kala merasakan pening yang sangat teramat dikepalanya.

Saat ia membuka mata hal pertama yang ditangkap Ialah wajah Zendar yang tengah tertidur.

Wajah pria itu terlihat sangat teduh ketika sedang tertidur dan tanpa sadar tanganya bergerak menyetuh wajah tampan Zendar.

Zendar yang sedari tadi sudah terbangun langsung mendekatkan wajahnya kemudian melumat bibir itu.

Reflek varrina menarik wajahnya,namun pria itu menahan tengkuk lehernya lalu memperdalam ciumanya.

Lama mereka berciuman hingga akhirnya Zendar melepaskan pagutanya karna varrina terlihat Ingin pingsan.

Setelah terlepas varrina langsung menghirup rakus oksigen.

"kau keterlaluan"ucapnya sambil mencengkram kuat kemeja pria itu.

Zendar menatap bibir matenya yang membengkak dan berdarah akibat ulahnya kemudian mengusap sudut bibirnya.

"manis"ucapnya sambil tersenyum.

Varrina memutar bola matanya malas kemudian beranjak dari kasur lalu pergi ke arah kamar mandi.

Ia keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai jubah mandi saja.

"sepertinya kau memang sengaja memancing ku sweety"ucapnya dengan senyum menggoda.

"ck,singkirkan pikiran kotor mu itu aku hanya lupa mengambil baju ku"

"oh yah"ucapnya masih dengan senyum
menggelikan.

"diamlah atau aku akan meninjumu saat ini juga"ucapnya sambil menunjukan kepalan tanganya.

"uh,aku sangat takut"

Varrina tak memperdulikan ucapan pria itu ia lebih memilih untuk mengisi perutnya.

Ia menuruni tangga dengan terburu buru hingga akhirnya ia tersandung kemudian berakhir dengan mencium lantai marmer itu.

Ia merasakan sakit dibibirnya mungkin kini bibirnya sudah pecah juga berdarah dan benar saja terbakanya bahkan bukan hanya bibirnya yang berdarah melaikan hidungnya juga ikut berdarah.

Rina yang melihat itu reflek langsung mendekat padanya.

"astaga luna apa yang terjadi kenapa anda bisa seperti ini"ucapnya dengan khawatir.

"tidak apa apa ini hanya luka kecil,sshhh"

Ia meringis kala merasakan pergelangan kakinya terasa sakit mungkin saja kakinya tergelincir akibat terjatuh tadi.

"ini bukan luka kecil nona"

"ada apa ini"ucap mark yang baru saja tiba.

"tuan mark luna terluka bisa kah kau panggilkan alpha"

"baiklah tunggu sebentar"ucapnya kemudian meninggalkan mereka berdua.

"apa yang terjadi pada mu luna mengapa anda bisa seperti ini"kembali rina melontarkan pertanyaan itu.

"sudah ku katakan aku tidak apa apa rina ini hanya luka kecil"ucapnya berusaha menahan sakit.

"tidak alpha pasti marah jika melihat keadaan anda seperti ini luna"

Tak lama Zendar datang bersama dengan mark ia tak mengatakan sepatah kata pun kemudian menggendong tubuh varrina ala  bride style lalu mendudukanya di sofa.

pria itu terngah menahan amarahnya ia dapat melihat dari rahangnya yang mengeras serta urat urat lehernya yang menonjol  dan tatapan matanya yang dingin.

"mark panggilkan olivia kemari"ucapnya datar.

"baik alpha"

Ia meneguk susah salivanya kala merasakan tatapan tajam Zendar yang dilayangkan padanya.

"kenapa kau selalu membuat ku khawatir mate"

Berbeda dengan tatapanya justru nada yang keluar dari bibir pria itu terdengar sangat lirih.

Ia kemudian mendongakan wajahnya menatap wajah pria itu yang kini tengah menatapnya dengan tatapan sayu.

Lagi lagi ia merasakan sakit di hatinya kala melihat tatapan itu,tatapan yang seakan takut kehilangan sesuatu yang sangat berharga baginya.

Perlahan tangan gadis itu bergerak mengusap pipi pria itu.

"aku tidak apa apa ini hanya luka kecil percayalah"ucapnya sambil tersenyum manis.

Tak lama kemudian olivia datang dan langsung mengobati luka varrina setelah selesai mengobati lukanya ia pamit pergi dari sana dan di susul oleh mark juga rina menyisahkan dua sejoli itu.

"bagaimana kau bisa mendapatkan luka ini mate ,hmm"ucapnya sambil memeluk tubuh sang mate.

"aku tadi terjatuh dari tangga"

"bagaimana bisa"

"mwhehehe aku tadi berjalan dengan terburu buru hingga akhirnya terjatuh"ucapnya sambil menyengir.

"apakah masih sakit"

"sudah tidak terlalu sejak olivia mengobatinya"

"lain kali kau harus berhati hati,ayo saatnya kita makan"ucapnya sambil berjongkok di depan gadis itu.

"apa yang kau lakukan"ucapnya bingung.

"memangnya kau sudah bisa berjalan sendiri,hm"

"tidak"ucapnya kemudian melompat kegendongan pria itu.

Pria itu pergi ke arah meja makan dengan varrina yang berada di gendonganya.

Lalu mendudukan sang mate kursi kemudian duduk di sebelahnya.

Mereka pun menyantap makanan itu dengan lahap.






Hai aku kembali lagi
Gmna menurut kalian untuk chaptr kli ini
Moga kalian suka ya ok segini dlu.
Btw mau Double upp gak nih👀
Babay smuanya 👋👋≥3≤

Biasakan tekan bintang sesudah membaca
Hargai author karna buatnya ga gampang

Become a mate of the wolf kingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang