19

345 22 0
                                    

Cerita ini murni hasil karangan sendiri mohon maaf bila ada kesamaan alur,tokoh,dan tema dalam cerita ini⚠⚠




Malam adalah waktu yang sangat tepat untuk mirilekskan fikiran.karena malam cenderung lebih tenang sehingga membuat kita hanyut dalam kenyamanan.tapi,lain halnya dengan seorang gadis yang tengah duduk di tepi ranjang.

Gadis itu nampak sangat gelisa,entah apa yang sedang ia fikirkan hingga membuatnya resah dan gelisah.Ia menggigiti ibu jarinya berharap dengan begitu rasa gugupnya akan menghilang.

ia sedang berfikir keras apa yang akan ia lakukan ketika pria itu datang kekamarnya.lebih tepatnya kamar mereka berdua.

Ia belum siap jika pria itu tiba tiba menerkamnya.ia mengacak rambutnya frustasi lantaran tak mendapatkan ide,memang otak kecilnya susah di ajak kompromi jika sedang disituasi seperti ini.

Zendar yang baru saja memasuki kamar di buat bingung dengan tingkah matenya.

"kau sudah gila"sarkasnya.

Varrina mendengus pelan lantaran mendengarkan umpatan  menyebalkan dari pria itu.yang sayangnya adalah pasanganya sendiri.

"aku seperti ini juga karna kau"jawabnya dengan tatapan tajam.

"aku?"tanyanya.

"ya karna ucapan mu tadi pagi"

"ucapan ku yang mana?"elaknya pura pura tak tahu.padahal ia sudah paham apa yang di maksud matenya.ia hanya ingin menggoda gadisnya.

"ck,sudahlah tak usah dibahas lagi"sunggutnya kesal.

Zendar terkekeh ringan.matenya satu ini sangat menggemaskan ketika sedang kesal.ia mulai mendekati matenya dan duduk disamping gadis itu.

Hening tak ada satu kata pun keluar dari mulut masing.keduanya hanyut dalam pikiran masing masing.hingga akhirnya zendar mulai buka suara.

"apa kau sudah siap?"tanyanya.

"a-apa"jawabnya gugup.

Zendar menarik nafasnya kemudian mendekati varrina perlahan dan membawaba gadis itu kedalam dekapan.

"stt tak perlu takut aku tak akan menyakiti mu"ucapnya menenangkan varrina.

Varrina yang di peluk secara tiba tiba terkejut tapi tak berusaha menjauhakan pria itu darinya.ia justru membalas pelukan itu dengan erat.saat ini ia memang sangat membutuhkan pelukan dari seseorang.

Cukup lama ia berpelukan hingga akhirnya varrina melepaskan pelukan itu.ia  menghapus air yang sempat keluar tadi.ia terbawa suasana hingga ia tak sadar jika kedua matanya mengularkan air.

Zendar yang melihat matenya menangis kemudian bertanya sembari menangkup wajah matenya.

"mengapa kau menangis"tanya nya.

"tak apa aku hanya terharu melihat perlakuan mu"ucapnya sambil tersenyum manis ke arah zendar.

Zendar tersentak sesaat melihat matenya tersenyum dengan sangat manis. ia pun mengambil kesempatan itu dengan mencium bibir matenya.

Manis itulah yang ia rasakan,ia pun melumat bibir varrina atas bawah membuat varrina melenguh.zendar menggigit varrina yang membuat varrina seketika membuka mulutnya dan tepat saat itu lidahnya mulai menerobos masuk dan mengobrak abrik mulut sang mate.

Varrina meremas kuat kemeja yang di gunakan zendar.kepalanya di buat pening oleh permainan pria itu.ia sampai kewalahan untuk menyimbangi permainan lidah zendar.

Zendar melepas pagutan saat melihat varrina hampir kehabisan nafas.ia menatap intens wajah varrina dengan jarak yang sangat dekat ia dapat melihat kedua pipi varrina bersemu.menunjukan gadisnya sedang malu.

Varrina memalingkan panadanganya tak ingin menatap pria di hadapanya.tanganya pun bergerak mendorong tubuh pria itu dari atas tubuhnya.namun usahanya sia sia pria itu bahkan tak bergerak sama sekali jelas kali tenaganya tidak apa apa di bandingkan pria itu.

Zendar kembali mendekatkan wajahnya dan mengecup sekilas bibir sang mate, perlahan kecupan itu turun menulusuri leher mulusnya dan meninggalkan tanda kepemilikan yang cukup banyak disana.

Varrina menggigit bibir bawahnya berusaha menahan gejolak dalam didirinya,hingga tiba tiba ia tersentak kala merasakan ada sesuatu yang menacap di lehernya.

membuat ia meringis menahan perih dan panas diarea lehernya,sepertinya zendar tengah menandainya ia tak menyangka rasanya akan sesakit ini.

Zendar yang melihat sang gadisnya kesakitan langsung kembali menarik taringnya yang menacap kemudian menjilati bekas gigitan itu.

"hahaha,geli hentikan haha"ucap Varrina disela sela tawanya.

Ia menutup mulut pria itu dengan kedua tanganya zendar tak kunjung menghentikan aksinya,namun justru pria itu malah menjilati tanganya.reflek varrina langsung menarik tanganya sembari memberikan tatapan tajam pada pria itu.

Namun yang ditatap malah tertawa terbahak bahak karena justru dimatanya ia terlihat menggemaskan.

Zendar mengecup kedua pipi varrina kemudian memeluk gadis itu mengajaknya untuk tidur karna esok adalah hari penobatan gadisnya ia tak ingin matenya terlihat lesuh karena kurang tidur.






Allo gais sorry baru nongol soalnya aku ada kendala yang bikin aku ga bisa upp insyallah kedepanya aku bakalan upp terus sorry kalo alurnya rada berantakan maklum udh lama ga nulis jadinya rada tremor moga kalian suka sama part ini.oh ya aku juga mau ngasih tau aku upp 5 kli dlm seminggu senin,selasa,kamis,sabtu,and minggu.

Oke segini aja dulu ya papay(๑・ω-)~♥”

See you next chapter

Become a mate of the wolf kingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang