09

567 42 1
                                    

Cerita ini murni hasil karangan sendiri mohon maaf bila ada kesamaan ⚠⚠






3 hari mereka menyusuri hutan itu untuk meancari keberadaan varrina namun tak membuahkan hasil.

Tim pencari jejak pun sudah dikerahkan namun tak juga kunjung berhasil,mereka juga sudah menghubungi nomor varrina namun ternyata ponselnya berada di tenda.

Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk memberitahu keluarga varrina.

Dan sekarang mereka berempat sudah berada di depan rumah varrina.

"ini kita jelasinya gimana ya gw takut"ucap sasta

"lo gak perlu takut nanti gue yang bakal jelasin semuanya"

"iya nanti kita jelasin semuanya bareng bareng "ucap vika berusaha menenangkan.

Ciera hanya mengangguk singkat kemudian mulai memasuki rumah itu.

Aident yang kebetulan berada diruang tamu melihat itu langsung saja menghampiri mereka.

"eh kalian udah pada pulang,adek gue mana"ucap aident sambil mencari keberadaan sang adik.

"ada yang mau gue omongin sama lo"ucap virgo kemudian menarik nafas panjang.

"soryy gue gak bisa jaga adek lo dengan baik" sambungnya lagi.

"maksud lo apasih klo ngomong tuh yang jelas"ucap aident tak sabar.

"v-varrina hilang di hutan"ucap sasta takut.

"candaan lo gak lucu"

"kita gak lagi becanda varrina beneran hilang dihutan"ucap Ciera .

"gimana bisa,lo gak bisa pergi tanpa dia tapi lo bisa pulang tanpa dia,dimana otak lo pada pada sialan aident sambil berteriak.

Mereka bungkam mendengar amukan aident pasalnyas mereka bingung harus menjawab apa.

"dan lo juga,lo janji bakal jagain adek gue tapi skrang apa hm, lo gak becus jaga varrina
Berengsek,gimana bisa lo biarin dia kesesat sendirian di hutan hah, di mana hati nurani lo sialan"ucap aident sambil mencengkram kerah baju virgo.

"lo pikir kita gak khawatir,kita juga udah nyari varrina selama 3 hari t-"

"3 hari lo bilang, jadi selama 3 ini varrina udah hilang tapi lo baru kasih tau gue sekarang  gue gak habis pikir sama jalan pikiran lo"ucapnya sambil menggeleng

Aident yang sudah terbawa emosi langsung saja memukul wajah virgo hingga ia tersungkur di tanah.

Mereka bertiga terpekik melihat itu,dan membantu virgo untuk bangun.

"ada apa ini"ucap ayah varrina yang baru datang.
"saya minta maaf om saya gak bisa jaga varrina dengan baik dia hilang ditengah hutan"

"apaa"

"cuma lelaki brengsek yang tega ninggalin perempuan sendirian ditengah hutan"ucap aident lalu kembali memukuli virgo.

"cukup aident menggunakan kekerasan tidak dapat menyelesaikana masalah,tenangkan dirimu kita dengarkan dulu kronologinya jangan asal menyimpulkan"tegas dirga.

"tenang kata papa gimana aku bisa tenang sedangkan adik aku lagi sendirian di tengah hutan yang bahkan kita gak tau ada apa aja di dalam sana"

"haakkhh"erangnya tak habis pikir dengan sikap dirga.

Ia menendang guci yang berada di dekatnya lalu beranjak dari sana dengan perasaan kesal.

Di lain sisi

Varrina yang sedang asik memandangi bulan di buat terkejut kala merasakan ada sebuah tangan besar tengah melingkar di pinggang rampinya.

"sangat indah bukan"ucap orang tersebut.

"yaa"

"sama seperti mu"

Varrina merasakan panas dikedua pipinya kala mendengar ucapan yang dilontarkan pria itu.

Tak ingin berlarut larut dalam keadaan canggung ini ia langsung melepaskan tangan pria itu lalu membalikan badan menghadap ke arah Zendar.

"Zendar aku sudah tau tentang dirimu"ucapnya sambil menunduk.

"benarkah berarti aku sudah tidak perlu menyembunyikan semuanya darimu lagi"

Setelah mengatakan itu Zendar pergi bersembunyi di balik pintu hingga tak terlihat dan tak lama terdengar suara patahan tulang yang sangat memilukan.

Tak lama terlihat seekor Serigala yang keluar dari belakang pintu tepat di mana Zendar bersembunyi.

Seketika tubuhnya menegang kala melihat itu dan kakinya terasa lemas hingga akhirnya ia terjatuh.

Perlahan serigala itu mulai mendekatinya sontak ia langsung mundur hingga akhirnya terpojok di tembok,varrina menutup matanya rapat karna jaraknya dengan serigala itu sudah sangat dekat.

"apa kah aku semenakutkan itu hingga kau menutup mata"

"Z-zendar"cicitnya

"kei namaku kei"ucapnya dengan suara berat dan datar

"kei,k-kau tidak akan memakanku kan"

"kalau aku memakanmu sama saja aku membunuh diriku sendiri"

"hah,apa maksud mu"

"seorang werewolf tidak bisa hidup tanpa matenya,itu mengapa saat werewolf mulai beranjak dewasa ia harus segera mencari matenya atau ia akan merasakan sakit yang luar biasa saat bulan purnama bahkan bisa mati!"

"apa kau juga merasakan nya"

"tentu saja"

"bagaimana kau bisa tau kalau aku adalah mate mu"

"dari aroma tubuh"

"aroma,aku tidak memakai wewangian apapun"ucapnya heran.

"tidak aroma itu keluar dari tubuh mu bukan berasal dari wewangian"

"memangya aroma tubuh ku seperti apa"

"lavender dan Chery"ucapnyas tersenyum.

"tapi mengapa aku tidak menciumnya"

"karna kau bukan werewolf"

Varrina memanggut manggutkan kepalanya sebagai jawaban.

"kei bolehkah aku mengelus mu"

"dengan senang hati"

Kei menundukan badanya agar sejajar dengan matenya,tangan varrina mulai bergerak mengelus kepala kei bulunya sangat halus dan lembut tanpa sadar ia memeluk serigala itu ia merasa sangat nyaman hingga akhirnya ia tertidur sambil memeluk kei.

Kei dengan sigap menangkap tubuh mungil sang mate agar tidak terjatuh dengan menjadikan dirinya sebagai alas agar tubuh sang mate tidak sakit ketika terbangun.










Holaa gais aku kembali
Soryy bngt kmrn aku gak Double up
Sebnrnya sih kmrn dah tulis ceritanya
Cman pas aku mau publikasi tiba"
ilang dong aku nysek bngt 😢
Jadinya aku bikin ulang tapi gak sebagus
Yang sblumnya karna otak aku dah keabisan ide
Tapi tetap aku lanjutin karna aku gak mau
ngecwain klian
Maaf ya klo part kli ini kurang memuaskan
Oke segini dlu babay 👋👋
#tekan bintanya jangan jdi pembacaan gelap
#see you next time

Biasakan tekan bintang sesudah membaca
Hargai author karna buatnya ga gampang

Become a mate of the wolf kingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang