25

55 4 0
                                    

Cerita ini  murni hasil karangan sendiri mohon maaf bila ada kesamaan dalam tema,alur,dan tokoh dalam cerita ini ⚠⚠




Di sebuah taman,terlihat seorang wanita tengah terduduk sambil menikmati sejuknya angin.

Ia sesekali mengusap keringat didahinya,pandangan jatuh kepada perutnya yang membuncit besar dengan tanganya yang tak henti-hentinya mengusap.

Wanita itu menghela nafas"sudah hampir sepuluh bulan aku berada disini,bagaimana kabar mu disana ayah,a-aku sangat merindukanmu"ujar wanita itu pilu sambil menetaskan air mata.

Langit yang semualanya cerah tiba-tiba mendung dan perlahan air pun mulai turun membasahi tanah,seolah-olah ikut merasakan kesedihan yang wanita itu rasakan.

Tangis wanita itu pecah seiring dengan air hujan yang turun semakin deras.

"astaga violet apa yang kau lakukan"terlihat seorang pria datang menghampirinya dengan membawa payung ditanganya.

Pria itu menuntun ia masuk kedalam rumahnya yang memang terletak tak jauh dari sana.

"apa yang kau lakukan ditengah hujan deras seperti ini,kau tau ini sangat membahayakan bagi kandunganmu"tanya nya kepada wanita itu.

Namun wanita itu tak menjawab ia terdiam dengan tatapan kosong.

terdengar helaan nafas dari bibir pria itu tanpa banyak bicara ia memeluk wanita itu tak memperdulikan bajunya yang akan ikut basah.

Tangis wanita itu kembali pecah,ia menangis dan meraung sejadi-jadinya didalam dekapan pria itu,ia benar-benar sangat merindukan ayahnya.

"hei liat aku,kenapa kau menangis hmm"tanya pria itu lembut.

Tak mendapatkan respon apapun dari wanitanya
Ia berinisiatif membiarkan wanita itu menangis sampai puas didalam dekapanya.

Setelah dirasa tangis wanita itu mulai mereda ia mencoba membuka suara"ada apa hmm,ceritakan padaku"tanyanya dengan sangat lembut sambil mengusap-usap surai wanita itu.

Wanita itu tak menjawab ia menyembunyikan wajahnya didada bidang pria itu,enggan untuk menunjukan wajahnya karena ia yakin matanya kini sudah sembab dan bengkak akibat ia menangis terlalu lama.

Pria itu mulai membuka suara lagi"tak apa jijipka kau tak ingin menceritanya sekarang".

Pria itu hendak beranjak,namun tiba-tiba wanita itu menarik lengan bajunya seakan menyuruhnya untuk tetap berada disisinya.

"aku merindukan ayahku"ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Pria itu kembali mendekapnya "sstt jangan menangis sayang,aku yakin keluarga mu juga tengah mencari mu tak apa,oke"ucapnya sambil mengusap punggung rapuh gadis itu.

***

Terlihat violet tengah berkutat dengan alat dapur,ia tengah memasak makan malam untuknya dan sang suami.

Namun tiba-tiba saja ia merasakan sakit yang teramat pada bagian perutnya,dan tepat pada saat pandanganya jatuh kebawah terlihat darah mengalir dari bagian intinya hingga jatuh ke lantai.

"aakkhh"jeritnya.

Ia menarik nafas dalam-dalam lalu dengan langkah yang tergopoh-gopoh ia berjalan ketempat dimana suaminya berada.

Saat akan sampai diambang pintu tiba-tiba saja pandanganya meremang hingga akhirnya gelap,dan tepat pada saat itu juga tubuhnya ambruk ke lantai.

Dirga yang posisinya tengah membelakangi pintu spontan mengarahkan pandanganya
ketika mendengar suara benda jatuh.

Dan betapa terkejutnya ia ketika melihat violet terbaring dilantai dengan bersimbah darah.

"violet!"

Dengan sigap ia menggendong violet hendak membawanya kerumah sakit,

Ia mengendarai mobil diatas rata-rata dengan violet yang berada dipangkuanya,tanganya tak berhenti mengusap-usap telapak tangan dan kaki violet.

"sshh,perut ku sakit sekali"racaunya lemah.

"bertahanlah sayang kita akan segera sampai di rumah sakit"

Tak lama kemudian mereka sampai di rumah sakit.

"cepat panggilkan dokter istriku akan segera melahirkan"ucapnya pada salah satu suster yg ada disana. 

Suster itu mengangguk dan dengan cepat ia mengarahkan pasutri itu menuju salah satu kamar rumah sakit.


"bapak mohon tunggu disini kami akan membantu istri anda dalam proses persalinan"

Dirga mengiyakan perkatan suster tersebut lalu duduk dikursi yang terletak tepat didepan kamar itu.

Dua jam sudah berlalu dirga harap cemas karena dokter tak kunjung keluar dari ruangan itu,jantungnya berdetak karuan,sesekali ia menatap jendela yg berada dipintu kamar itu namun hasilnya nihil ia hanya dapat melihat kilatan abu-abu yang ada pada jendela itu.

Disaat ia mulai frustasi tiba-tiba saja pintu itu terbuka dan menampilkan seorang pria yang menggunakan setelan jas berwarna putih.

"apa anda suaminya?"

Tanya sang dokter dan dibalas anggukan oleh dirga.

"syukurlah proses persalina berjalan lancar,istri beserta anak anda dalam keadan sehat,dan selamat anak anda laki-laki"ucap sang dokter sambil menyunggingkan senyuman.

Akhrinya dirga dapat bernafas lega dan dengan cepat ia menghampiri istrinya.

Hatinya sedikit terenyuh ketika melihat kondisi sang istri yang terlihat berantakan,ia mengelus surai lembut istrinya dan mencium keningnya lamat.

"kau hebat sayang,sangat hebat terima kasih telah berjuang untuk melahirkan buah hati kita"bisiknya tepat disamping telingan violet.

Hati violet menghangat mendengar penuturan dirga,kini dirga beralih kepada seorang bayi yang tengah tertidur pulas disamping istrinya.

Dengan perlahan dirga mengangkat tubuh bayi itu senyuman tecetak jelas diwajahnya,ia menciumi kedua pipi bayi itu dengan penuh sayang.


Hai gusy aku combeck lagi,setelah berbulan-bulan menghilang.sorry ya buat kalian nunggu lama karna kemaren aku sempet kepikiran ga pengen ngelanjutin cerita ini karna aku udah jarang baca juga jadi otak aku rada ngeblank sikit,and sorry kalo misalkan part kali ini berantakan wajar udah lama juga ga nulis.
Hehe..

Oke jan lupa vote ya 

Dadah 👋👋≥3≤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Become a mate of the wolf kingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang