Kisah seorang bocah laki laki yang bernama Revan renanda, berusia 10 tahun, ia kehilangan ibunya saat dalam insiden penculikan.
Dan saat Revan berusia 18 tahun Revan bertemu dengan seorang wanita yang polos namun sangatlah nakal, dan menerobos masuk...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_______________________
Suara deruman motor motor besar saling bersahutan di parikan SMA Garuda. Kehadiran lima remaja yang di kenal sebagai anggota inti scropion itu membuat suasana parkiran yang sudah ramai kini bertambah heboh Karna kehadiran mereka berlima.
"Duhh kak Revan ganteng Banget si!!
"Ka Rayan, ka devan. Sapa aku Dong!!"
"Ka Galang ganteng banget demi apaa!!"
"Ka guntur, kapan kita jalan lagi?"tanya seorang siswi pada guntur yang sedang menyisir rambutnya.
Guntur hanya menjawab gadis itu dengan kode menutup mulut. Gadis itu tersenyum salah tingkah Karna di tatap oleh lima anggota inti scropion sekaligus.
Galang yang berada di samping guntur pun langsung melemparkan tatapan tajam ke arah guntur "apa?" Tanya guntur.
"Kantin"tintah Revan. Lima remaja itu berjalan beriringan mengikuti Revan berjalan membelah keruman menuju kantin
Setibanya di kantin lima remaja laki-laki itu langsung menduduki meja kebanggaan mereka. Tak ada satupun orang yang berani duduk di sana kecuali anggota inti "pak bowo"panggil guntur pada pedagang kantin yang sedang mengelap meja.
"Bakso satu ya bang, banyakin mie nya"ujar guntur kala pak Bowo tiba di meja mereka.
"Ngutang den?"
"Iya pak. Heheh"jawab guntur cengengesan.
"Aduh denn. Buku catatan hutang saya udah hampir penuh sama sama nama den guntur. Kalo Aden ngutang Mulu gimana saya mau jualan atuh den"
"Nanti pak kalo saya ada duit"
"Emang berapa pak?"tanya Devan
"Lima ratus ribu den Devan"
"Biar saya yang bayar utang guntur pak"ujar devan mengeluarkan lima lembar uang berwana merah.
"Makasih banyak atuh den ya. Mau makan apa?"
"Samain aja pak. Bakso lima porsi, sama teh es lima"jawab Devan.
"Siap den. Di tunggu ya"jawab pak Bowo lalu segera pergi membuatkan pesanan remaja remaja itu.
"Devan makasih, jadi sayang deh gua sama Lo"guntur menjulurkan lidahnya lalu mengedipkan matanya genit.