11.REVAN RENANDA

20 5 0
                                    


CALL ME NANA!
 

____________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____________________

Revan berjalan di sebuah gang sempit sembari membawa sebuah kantong plastik di tangannya. Laki laki itu Baru saja habis dari warung untuk membeli mie instan.

Revan menghentikan langkahnya saat melihat rio bersama anak buahnya sedang berkumpul di muka gang. Revan bersembunyi di balik tong sampah saat salah satu anak buahnya rio menengok ke arahnya "ada gak?"tanya Rio

"Belum bos"

"Pantau terus. Dia pasti lewat sini"tintah rio.

Revan mengotak Atik ponselnya mengirimkan pesan kepada para anggotanya. Bukanya Revan Takut untuk berhadapan dengan vagos. Hanya saja jumlah mereka sangat banyak, sedangkan Revan hanya sendirian.

Revan tak akan sanggup menghadapi semua anggota vagos sendirian. Salah sedikit saja maka Revan akan di keroyok habis habisan seperti fahlan.

Setelah menunggu cukup lama Revan keluar dari persembunyian dan berjalan santai menghadapi Rio dan para anak buahnya "Revan"gumam Rio. Cowok itu terkekeh "nongol juga Lo akhirnya"

"Apa kabar?"lanjut rio.

"Baik"jawab Revan singkat dengan ekspresi wajah yang masih santai.

"Abis dari mana tuh?"Rio memiringkan kepalanya ke samping menatap ke arah kantong plastik yang di bawa Revan.

"Mau apa?"tanya Revan.

"Balas dendam"jawab rio angkuh.

"Ko rombongan?"Revan terkekeh kecil menatap satu persatu kumpulan lelaki yang berbasis di belakang Rio seperti bodyguard.

"Kenapa, Lo Takut?" Ujar Rio menelisik setiap sudut wajah Revan mencari raut ketakutan di sana. Namun sayang ia tak menemukannya.

"Gimana rasanya di khianatin sama anak buah sendiri Rev?" Rio menaik turunkan alisnya.

"Nyesek? Mereka itu Udah bosen sama gaya pemimpin Lo, gagu. Gua bisa pastiin satu persatu anggota Lo bakalan pindah haluan masuk vagos"ujar rio.

Revan mengepalkan tangannya dengan kuat. Rahangnya mengeras menahan amarah"cupu"satu kata itu lolos dari mulut Revan.

"Maksud Lo apa bangsat!"rio menarik kerah kemeja yang Revan kenakan dengan kuat.

"Lo mau bales dendam aja bawa rombongan. Masalah Lo itu sama gua, gak ada sangkut pautnya sama antek-antek Lo ini. Kalo Lo emang laki duel sama gua" Revan tersenyum miring "kenapa takut? Cupu lo!"

REVAN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang