16. REVAN RENANDA

26 2 0
                                    


CALL ME NANA!

________________________


"Huhh"Revan melepaskan sarung tangan tinju nya. Dan mengambil air mineral yang ada di dalam tas. Lalu meneguk nya hingga tersisa setengah.

Mata Revan menyisir seluruh ruangan. Memperihatinkan setiap anak buahnya yang sedang berlatih. Mata Revan tertuju pada Galang yang sejak tadi terus memukul samsak dengan sekuat tenaga.

Beberapa hari ini galang memang suka mengurung dirinya di ruang latihan dan menghabiskan waktunya dengan cara memukuli samsak dan tembok.

Teman teman Revan Sudah berusaha bertanya ada apa. Namun sama sekali tidak di respon oleh galang.

Laki laki itu meletakan air mineralnya dan berjalan menghampiri Galang "Kenapa Lo?"tanya Revan kala Sudah berada di samping Galang

"Gua ngomong sama Lo"ujar Revan lagi karena pertanyaan tadi di abaikan oleh Galang.

"Gak papa bos"jawab Galang.

"Cerita sama gua"

"Gak papa bos"jawab Galang lalu tersenyum.

"Gak bisa cerita?"

"Gua gak sanggup bos. Hati gua sakit banget kalo ingat kejadian itu"jawab Galang.

"Soal cewe Lo?"

"Bersangkutan sama Rio juga" Revan yang mendengar itupun Hanya menganggukan kepalanya paham. tangannya bergerak menjewer telinga Galang dengan keras.

"Akhh bos sakit"ujar Galang.

"Gak kesian sama samsak?"Tanya Revan. Galang mengalihkan pandangannya menatap samsak yang sudah usang akibat ulahnya.

"Cukup mukulin samsak nya"

"Tapi gua belum puas bos"

"Jangan pukul samsak, pukul gua aja kalo belum puas"ucap Revan.

"Gak bos. Gua gak bisa"

"Anggap gua Rio, hajar gua sesuka Lo. Lampiasin semua amarah Lo. Jangan di pendam sendiri"

"Makasih bos, Tapi gua gak bisa ngelakuin itu sama Lo"tolak Galang

"Ayo Lang, jangan lihat gua sebagai ketua Lo. Tapi lihat gua sebagai musuh Lo, gua Rio cowo bejat yang udah ganggu cewe Lo"

"Gak berani? Cemen lo"

BUGGHH!

Galang memukul Revan dengan sekuat tenaga hingga membuat tubuh Revan mundur beberapa langkah dari posisi awalnya "Segitu doang?"tanya Revan lalu tersenyum miring.

"Maaf bos"ujar Galang. Lalu melayangkan pukulan bertubi-tubi pada Revan. Dan Revan yang di hajar pun Hanya diam dan terus memancing Galang dengan umpatan-umpatan kasar.

"Ayo dong masa Segitu doang?"ujar revan

"Mati Lo bangsat!"geram Galang. Matanya berubah merah dan mengubah atmosfer yang ada di sekitar mereka berubah menjadi 180°. Wajah Galang yang tadinya tampak biasa saja dan melayangkan pukulan ringan pada Revan kini berubah.

Rahangnya terlihat mengeras, urat uratnya menonjol di sekujur lengannya dan tatapan nya yang tajam seperti seekor singa yang siap membunuh musuhnya kini sedang menatap Revan.

"Mati Lo bangsat mati. Tangan bejat kaya Lo gak pantes nyentuh bidadari gua!!"teriak Galang lalu menghajar Revan tanpa ampun.

Walaupun di hajar seperti itu Revan sama sekali tidak melawan. Ia hanya bergerak sesekali menepis pukulan Galang yang jauh lebih kuat dari pada biasanya.

REVAN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang