10.REVAN RENANDA

21 4 0
                                    


CALL ME NANA

_____________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________________

revan berdiri di antara rak buku yang ada di perpustakaan sembari menatap ke arah seorang perempuan yang sedang tersenyum sembari memegang sebuah buku di tangannya. Gadis itu meletakan kembali buku yang ia pegang. Ia berjinjit berusaha mengambil buku yang ada di rak atas.

Revan memperhatikan gadis itu dengan seksama. Hati Revan menyuruh dirinya untuk menolong gadis itu namun ego nya berkata lain. Memangnya siapa gadis itu sehingga Revan harus menolongnya?.

Tak lama kemudian seorang laki laki dengan baju seragam yang keluar dari tempatnya datang membantu gadis itu mengambil bukunya."makasih ya Galang. Kamu baik Banget, selalu nolongin aku"ujar nya.

"Sama sama"Jawab Galang.

"Kamu suka sejarah?"Tanya Galang. Kirana spontan menganggukan kepalanya semangat. Galang tertawa renyah. Tangannya bergerak mengacak rambut gadis itu dengan gemas.

"Kamu juga suka sejarah?" Kirana balik bertanya. Galang menggelengkan kepalanya pelan" gua gak terlalu suka"

"Kita duduk di sana mau gak?"tanya Kirana sembari menunjuk ke arah sebuah bangku.

"Boleh"jawab Galang.

Revan membalikan badannya. Ia meruntuki dirinya sendiri 'dasar bodoh. Kenapa gua selalu tertarik sama gadis itu. Dia punya teman Lo bego' batin Revan.


Kakinya mulai melangkahkan berjalan keluar dari perpustakaan.

****

Kirana sedang berjalan menyusuri lorong SMA yang Sudah sepi. Gadis itu baru saja keluar dari ruang guru untuk membantu Bu fifah mengurus buku buku di kantor. Dan tadi ia juga di suruh untuk mengambil sebuah buku catatan di kelas XII IPA 5.

Saat hampir mendekati pintu kelas Kirana menghentikan langkahnya. Ia merasa gugup mengingat ini adalah kelas Revan dan para antek anteknya yang nakal itu.

Kirana menarik nafas panjang. Dalam hatinya berdoa semoga Revan dan para pengikutnya sudah pulang. Ia mulai melangkahkan kakinya dan saat tiba di depan pintu ia tertegun.

Kirana melihat Revan sedang duduk di Salah satu bangku. Satu kakinya ia naikan ke atas paha. Kepalanya juga sedikit menunduk dengan tangan yang sibuk mengetik sesuatu di ponselnya. Punggung nya bersandar pada kursi. Dan saat ini Revan benar Banar sendirian.

Kirana mematung di tempat. Jantung nya terasa terpompa. Mengapa ada Revan di sini? Di mana ketua OSIS yang di bicarakan oleh Bu fifah. Kirana meremas ujung rok pendeknya matanya menatap ke arah langit langit. Apa Kirana harus benar-benar masuk.

REVAN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang