14.REVAN RENANDA

26 3 0
                                    

CALL ME NANA!

____________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____________________

BRAKKK!.

Revan membanting pintu kelas dengan keras lalu membalikkan badannya menghadap ke arah Kirana yang sedang berdiri ketakutan di belakang nya.

"Berani Lo sama gua?"Tanya Revan sembari terus berjalan ke arah Kirana.

"B-berani, emang nya kamu siapa, Sampai sampai aku harus takut sama kamu?"jawab Kirana.

"Kamu itu jahat! Jahat Banget, kamu pantes dapetin itu"ujar Kirana.

"Lo punya mata kan? Liat bego liat!"ujar Revan sembari menunjuk ke arah kepalanya yang mengeluarkan darah.

"Aku tadi udah minta maaf sama kamu. kenapa harus di perpanjang si?"Tanya Kirana dengan perasaan yang kesal dan takut bercampur aduk menjadi satu.

Tadinya Kirana ingin memeberikan pelajaran kepada Revan dengan cara melemparkan sebuah batu ke arah Revan yang sedang memukuli salah satu siswa. Kirana melemparkan batu tersebut dengan niat hanya untuk membuat Revan menghentikan aksi sadisnya itu.

Namun ternyata dugaan Kirana salah besar. ia melemparkan batu tersebut dengan keras. sehingga membuat kepala Revan mengeluarkan darah.

Kirana sudah berkali kali meminta maaf kepada Revan, dan ingin membawanya ke UKS Untuk di obati. Namun Revan malah menolak dan mengajaknya ke sebuah gudang yang ada di samping WC sekolah.

"Mau Lo apa, Hem?"tanya Revan

"Aku, cuma mau bales kamu aja. Lagi pula itu gak seberapa sakitnya, di bandingkan perbuatan kamu yang kurang ajar sama orang lemah selama ini."

"Kamu, selalu nyakitin orang yang gak bersalah sesuka hati kamu, tapi mereka gak bisa ngelawan. Dan sekarang giliran kamu yang kena, kamu marah?"

"Di mana hati kamu? Di mana keadilan buat teman teman semua?"

"Oh iya lupa, kamu kan binatang gak punya hati"lanjut Kirana lalu terkekeh kecil.

"Kamu itu, gak lebih dari seekor binatang yang gak punya hati nurani sedikitpun."

"Ulang"pinta Revan, dan kini nada suaranya terdengar melemah.

"Ayo, coba ulang"ucap Revan lagi, sembari terus berjalan sehingga membuat tubuh Kirana bertemu dengan tembok.

Kirana lemas. Kakinya serasa tak kuat lagi menopang tubuh nya  kala sudah berada sedekat ini dengan Revan. di tambah dengan tatapan mata Revan yang tajam dan memerah padam menghunus kedua mata milik kirana. membuat tubuh Kirana semakin tak berdaya.

REVAN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang