24. Lepaskan aku

2.1K 27 0
                                    

”Perusahaan Ads Kota B”

Sepanjang hari, Lie terlihat begitu lesu dengan wajah yang kian muram. Semua rekan kerja Lie pun saling bergosip mengenai wawancara yang telah Jhon lakukan dan semua yang telah Jhon utarakan di depan khalayak.

Tiba-tiba saja, suara riuh dari arah luar gedung terdengar sangat jelas. Lie yang saat itu sedang mengecek setiap naskah dari para penulis.

Bzzztt...
Di layar ponsel milik Lie terlihat jelas siapa yang sedang meneleponnya.

”Apa lagi yang pria laknat ini inginkan dariku?” keluh Lie, dan mengabaikan panggilan tersebut.

Knock...Knock...Knock...

”Nona Lie!” Seru seseorang dari balik pintu, tatkala Lie sedang duduk termenung sejenak.

”Nona, Nona! Ada tuan tampan sedang mencarimu!” Ucap si rekan kerja dengan nada tergesa-gesa.

”Tuan tampan? Siapa?” jawab Lie heran.

Ternyata, Jhon lah yang dimaksud dengan tuan tampan itu. Jhon datang ke perusahaan tempat Lie sedang bekerja.

Lie benar-benar dibuat sangat terkejut oleh kedatangan Jhon yang secara tiba-tiba itu.

”Lie, istriku!” Seru Jhon dari balik pintu, sontak membuat semua orang begitu terkejut.

Apa lagi yang pria bajingan ini inginkan dariku..” batin Lie dilanda keresahan.

Semua terdiam dan memandangi Lie dengan penuh keheranan.

”Maaf, jika kehadiranku hari ini membuat kalian semua terusik.” Ucap Jhon sembari melangkah ke arah Lie.

”Tuan pimpinan, bisakah aku meminta waktu untuk berbicara dengan Lie istriku?”

”Ah, ya, tentu saja.” Balas Mr. Stefano, pimpinan Lie.

•••

Di sebuah taman kecil, tepatnya di sebuah pinggiran gedung perusahaan. Lie hanya berdua bersama Jhon seorang.

”Aku sudah membatalkan perceraian kita, dan pengadilan mengatakan bisa saja dibatalkan.” Ucap Jhon, yang semakin membuat lutut Lie lemah.

”Bagaimana bisa kau melakukan semua ini? Kita sudah resmi bercerai, apakah kau lupa?” Lie terlihat sangat geram dibuat Jhon.

”Aku lelah terlalu sabar dengan Lionell dan juga harus berpura-pura tidak tahu mengenai perselingkuhanmu selama ini! Apa kau pikir, aku tidak bisa menghancurkanmu dan siapapun pria yang bersamamu!” Tegas Jhon, melangkah mendekati Lie.

Lie mundur dari tempatnya sedang berpijak, dan melihat sorot mata Jhon seperti biasa Jhon hendak memukul Lie.

”Aku hanya ingin kau memberikan aku kesempatan, Lie.. aku berjanji, tidak akan menyakitimu lagi.. dan jika aku mengingkarinya.. kau akan mendapatkan lima puluh persen dari seluruh aset, saham juga kekayaanku.” Ucap Jhon serius.

”Bagaimana bisa aku percaya pada seseorang yang sudah menipuku lebih dari sepuluh tahun lamanya.. lantas, apakah aku begitu tolol, sehingga harus kembali dipelukanmu..”

”Lalu, apakah kau masih ingin keluarga berserta kolegamu selamat, bukan? Hanya kau kembali menjadi istriku, bukankah itu syarat yang sangat gampang? Kau bahkan akan kujadian Chief Executive Officer.” Ucap Jhon.

Meski Jhon berniat ingin berubah, hanya saja Jhon masih saja menggunakan kekuasaannya untuk mengancam Lie.

Lie duduk termangu, dan sebuah notifikasi ponselnya berbunyi. Sungguh permasalahan yang menimpa Lie terjadi bertubi-tubi. Dokter Danil dikabarkan akan segera menikahi Claudy, Claudy yang dikabarkan sedang hamil.

Tangan Lie gemetar, tatkala mendapatkan notifikasi tersebut.

”Cukup, aku ingin beristirahat..” ucap Lie yang terlihat lesu, dan tiba-tiba saja ambruk.

•••

Setelah beberapa saat kemudian...

Tepatnya, sudah hampir tiga jam lamanya, Lie tidak sadarkan diri, sejak pagi jatuh pingsan ketika berada di kantor.

Jhon dengan inisiatifnya sendiri, membawa Lie menuju apartemen mewah miliknya di kota B tersebut.

Semua awak media heboh memberitakan perihal rumah tangga Jhon dan Lie yang dikabarkan belum resmi bercerai. Jhon juga ramai diberitakan ketika sedang menggendong tubuh lemah Lie menuju apartemen miliknya.

Ugh... Lenguh Lie, sembari menyentuh kepalanya yang masih terasa pening .

”Sudah bangun?” tanya Jhon, yang sedari tadi duduk tepat di samping Lie sedang berbaring.

Dengan laptop di atas meja lipatnya, sembari meng-handle pekerjaan yang banyak.

Lie terperanjat dari tempatnya berbaring, tatkala mendapati Jhon berada di sampingnya.

”Sejak kapan?” tanya Lie terbata.

”Kau jatuh pingsan dan aku membawamu kemari. Mengapa terkejut, bukankah wajar jika pasangan suami-isteri berada di ranjang yang sama?” ucap Jhon, lalu menyingkirkan laptopnya dan mendekati Lie.

”Belum puas kau menyakitiku, lalu sampai kau tidak rela melihat aku hidup tenang?” Ucap Lie penuh amarah.

”Jika aku hanya diam saja, bagaimana bisa aku menebus semua kesalahan di masa lalu?”

”Dengan membiarkan kehidupan tenangku, itu sudah cukup bagiku..” ucap Lie dengan bibir bergetar.

Hari ini sungguh sangat melelahkan bagi Lie, bertubi-tubi masalah hadir secara bersamaan.

Akankah hal ini merupakan, imbalan dari penyelewengan yang telah Lie perbuat bersama dokter Danil?

Ah, Lie juga ingin bahagia, tidak hanya duduk tenang membiarkan luka di hidupnya..

GAIRAH TERLARANG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang