10

283 38 2
                                    

Doyoung begitu khawatir akan kondisi milik Junghwan. Setelah Doyoung pulang sekolah ia langsung ke rumah sakit di temani oleh Haruto.

Doyoung melihat tuan so di luar dengan memejamkan matanya. Tuan so sedang berada di kursi dengan tiduran disana. Doyoung pun mulai menghampiri nya dan menepuk pelan Legan nya.

Lalu tuan so pun kaget dan melihat ke arah Doyoung dengan begitu sayu. " Nak Junkyu.. mau jenguk Junghwan? " Tanya tuan so sambil duduk. Sementara Doyoung hanya mengangguk kan kepalanya. Haruto yang berada di belakang Doyoung pun hanya bisa diam.

Doyoung pun melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam. Sementara Haruto menunggu di luar dengan mengobrol-ngobrol bersama tuan so.






















































Doyoung dapat melihat jika Junghwan menutup matanya dengan infus yang sudah di pasang di tangannya. Doyoung menghampiri ranjang itu dan mengelus tangan milik Junghwan.

Junghwan yang sadar akan adanya Doyoung pun menipis tangan Doyoung. " Ini salahku.. maafkan diriku. " Ujar Doyoung dengan lembut. Junghwan hanya diam dan menatap langit-langit dinding.

Sekali lagi terdengar isakan kecil di mulut Junghwan. Junghwan langsung duduk dan memeluk tubuh Doyoung. " D-dimana Junkyu b-berada.. t-tolong jangan katakan dia sudah meninggal. " Ucap Junghwan dengan gemetaran.

Junghwan menyelamatkan identitas Doyoung karena ingin tau kebebaran lebih jelas. Doyoung pun membalas pelukannya dan mengusap-usap punggung Junghwan.

" Junkyu akan pulang, aku yakin. " Jawab nya dengan lembut. Junghwan pun melepaskan pelukan nya dan menatap manik Doyoung dengan sayu.

" Kau tidak akan tau bagaimana rasa nya binggung di antara aku menyukaimu atau aku masih menyukai Junkyu. Sangat rumit, aku merasa tenang dan nyaman ketika bersamamu, tetapi disisi lain aku merasakan sakit mengingat jika Junkyu adalah orang yang aku sukai ketika aku umur delapan tahun. "    Batin Junghwan sambil menatap ke arah Doyoung.

Doyoung hanya bisa menatap khawatir ke kondisi Junghwan. Lalu Doyoung langsung menempelkan tangan nya ke dahi Junghwan.




























Doyoung dan Haruto berjalan beriringan. Mereka menuju ke rumah Doyoung. Haruto hanya sekedar mengantarkan Doyoung dan memastikan ia selamat sampai rumah.

" Untuk kejadian ini kau bisa lebih terbuka denganku ? " Tanya Haruto sambil menatap mata Doyoung dengan lembut.

Doyoung hanya mengangguk kan kembali masuk ke dalam rumah. " Udah sana pulang, hati-hati di jalan. " Jawab Doyoung sambil tersenyum.

" Trimakasih sudah menghantarkan ku pulang Haruto. "

Doyoung mulai masuk rumahnya dan melambaikan tangannya. Setelah itu Haruto kembali melangkahkan kakinya untuk pulang ke rumah.




























Prangg

" Katanya mau datang ke pernikahan mamamu Watanabe Haruto! " Teriak Ayah Haruto emosi besar. Pasalnya Haruto lah yang mengajak ayahnya untuk ikut dengannya untuk hadir di pernikahan ibu kandung Haruto.

Haruto yang lelah pun menatap malas ke ayahnya. " Maaf, Haruto capek pah. " Ucap Haruto sambil membanting pintu dengan begitu keras.

Ia pun merebahkan dirinya ke kasur. Haruto menatap langit-langit dinding. Ia juga memejamkan matanya dan menenangkan fikiran nya

Love Furthermore[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang