" kamu jaga anak-anak, aku sama Jeshio bakal ke rumah Jeongwoo. " Jawab Haruto sambil mengecup kening Doyoung. Sementara sang istri mengangguk kan kepalanya.
Jeshio di gendong oleh Haruto dan menenangkan nya. " Hioo tenang aja. "
" Jeongwoo! " Teriak Haruto begitu keras dengan mengendong tubuh Jeshio. Ketika Jeongwoo membuka kan pintu Haruto langsung menurunkan Jeshio dan memukul tubuh Jeongwoo hingga terjatuh.
" Brengsek, Lo gimana bisa sebrengsek itu anjing? Anak Lo aja sampe nangis-nangis, dimana Yoshi? " Tanya Haruto dengan emosi yang meluap.
" Dia bukan anak gue to. " Jawab nya dengan dingin. Haruto yang masih dengan amarah nya pun memukuli nya habis-habisan.
" BRENGSEK BANGET LOO, GA AKUI ANAK LO SENDIRI. " teriak nya benar-benar marah. Jeshio yang di belakang sana menatap ayah nya yang babak belur pun merasa kasihan tetapi itu pantas untuk Jeongwoo.
" Pamann, keluarin mama dari kamar. " Ucap Jeshio menghampiri Haruto yang masih memukuli Jeongwoo.
Jeongwoo tumbang di lantai, tetapi ia belom pingsan, hanya lemes saja. Haruto langsung berlari dan mendobrak pintu kamar nya.
Beberapa dorongan akhirnya pintunya berhasil di buka. Ia melihat Yoshi yang menangis di bawah kasur. Haruto langsung menghampiri nya dan menenangkan nya.
" Anakmu shi.. "
" Hiks Jeshio.. "
" Udahh gapapaa tinggal bareng aku sama Doyoung mau? Aku bakal urus surat cerai mu dengan Jeongwoo. " Yoshi hanya mengangguk dan memeluk tubuh putra nya begitu erat.
" Lo gabisa bawa istri gue pergi Watanabe Haruto. " Bahkan Jeongwoo menatap nyalang ke Haruto dengan begitu tajam. Tampa Haruto sadari bahwa Jeongwoo membawa sebuah pisau di belakang punggung nya.
Srekk
Darah berkucuran di perut Haruto. Ia memejamkan matanya merasakan sakit amat luar biasa. Haruto pun menghampiri Jeongwoo dan mengambil vas bunga dan memecahkan nya ke badan Jeongwoo.
Keduanya sama-sama berdarah. Tetapi lebih parah Haruto karena tusukan nya terlalu dalam. Yoshi yang melihat nya berteriak.
" KAMU GILAAAA PARK JEONGWOO! " Yoshi langsung mendorong tubuh Jeongwoo yang juga ingin menarik Yoshi. Tetapi keduluan Yoshi mendorong nya. Bahkan pusing menjalar di kepala Jeongwoo.
Jeshio yang melihat nya pun menutup mulutnya begitu schok. Yoshi panik ketika darah Haruto semakin keluar banyak. ia memapah Haruto untuk ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit, dengan tangan bergemetar ia menelpon Jihoon dengan menangis tersedu-sedu. Ini adalah hari berat untuk nya.
Jihoon yang mendengar nya langsung berangkat ke rumah sakit guna melihat adik iparnya. sementara sang keluarga masih belom mengetahui kondisi Haruto sekarang.
Hyunsuk menenangkan Yoshi disana. semua ia lihat dengan mata nya sendiri dimana suaminya membunuh Haruto. Bahkan Yoshi menyalahkan dirinya sendiri.
Yoshi juga binggung akan bicara dengan Doyoung bagaimana. Ia takut Doyoung akan membenci nya. Hyunsuk yang mendengar pun menenangkan nya.
" Doyoung ga akan benci kamuu, ini salah Jeongwoo jadi jangan salahkan dirimu shii. " Hyunsuk dengan lembut mengelus rambut Yoshi.
Jihoon berusaha menahan amarahnya yang akan meledak. " Aku ga nyangka Jeongwoo bakal kaya gitu, aku kenal persis dia kek gimana, karena kita tumbuh bersama-sama ketika masih kecil. " Ringkis nya dengan helaan begitu kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Furthermore[END]
Historia CortaDua anak kembar yang beda cerita, beda sikap, beda cinta, beda kehidupan.. "Doyoung maafkan diriku." - Kim Junkyu "Tidak kak, aku yang minta maaf telah merebut posisimu." - Lee Doyoung "Mencintai tidak harus memiliki nya bukan." - So Junghwan "Trim...