Doyoung menjalani hidupnya dengan keadaan murung dimana anaknya eunseo sedang terbaring di rumah sakit. Haruto cemas dengan kondisi istrinya yang terlihat begitu lelah bahkan pucat sekali.
Haryoun juga memaksa ibunya untuk makan tetapi ucapan nya tidak di indahkan oleh Doyoung. Ia menatap wajah putrinya dengan sendu.
" hiks.. kenapa ga aku aja, kenapa harus eunseo? Dia masih kecil. " isaknya dengan memukul dadanya pelan. Haruto memeluk tubuh istrinya yang begetar hebat.
" sayang.. aku tau gimana rasa sakit di hatimu melihat eunseo terbaring lemah. Tetapi ingat ini kamu punya dua anak bukan satu anak. Jika kamu mementingkan salah satunya, anak kamu yang satunya akan merasakan iri kepada saudara nya. Lihat, Haryoun tadi juga membujukmu untuk makan supaya kamu juga tidak sakit. Putra sulung mu masih kanak-kanak ia butuh kasih sayang juga. Eunseo juga butuh tapi cobalah adil dengan keadaan. " ujar Haruto panjang lebar. Sontak isakan nya berhenti dan menatap Haryoun yang tertidur di sofa rumah sakit.
Hatinya sekaan tersentuh melihat putra sulung nya Doyoung berjalan ke arah sofa dengan menyamakan tinggi nya dengan sofa. Ia mengelus rambut Haryoun yang sedang tertidur.
" sayang.. makan dulu ya? Nanti sakit. " Ujar Doyoung ketika melihat Haryoun bangun dari tidurnya. Sang anak mengangguk kan kepalanya dan memeluk erat tubuh Doyoung.
" mama juga harus makan, aku, eunseo dan papa butuh mama.. " jawaban Haryoun membuat hatinya tercubit. Beberapa hari ini ia mengacuhkan suami dan anak sulung nya demi anak bungsunya.
Doyoung cemas tapi ia juga harus tau jika dua orang itu juga membutuhkan dirinya
" sayang aku pernah berkata, jika dirimu pergi apa yang terjadi pada kita hm? Bahkan kehidupan aku ga akan kaya sekarang jika tidak ada kamu? Kita lewati bareng-bareng ya? Jangan terlarut dalam kesedihan, eunseo anak kuat, ia akan bertahan percaya denganku.. " ucapan Haruto membuat Doyoung menangis kembali dengan memeluk sang suami.Haryoun tersenyum dan ikut menenangkan sang ibu yang depresi akhir-akhir ini.
" Yura jangan kelewatan batas. Aku punya istri! " sentak Jeongwoo ketika teman kerjanya berusaha menyentuh tubuh nya. Jeongwoo tidak akan melakukan hal bejat apapun.
Sementara Yura kesal dan mengelus wajah Jeongwoo. " ayolah, istrimu itu sudah menyelingkuhi mu dan kamu masih saja mempertahankan nya? "
Jeongwoo menatap tidak suka ke Yura. Bahkan ia mendorong Yura supaya tidak semakin kelewat batas. Tetapi seorang Yura tidak akan menyerah untuk mendapatkan suami orang
" meski begitu aku mencintai nya Yura. " jawaban itu mampu membuat Yura kalah talak. Bahkan Yura siap saja memukul siapapun untuk melampiaskan amarahnya mendengar ucapan Jeongwoo
" aku akan merebutnya dari Yoshi tunggu saja.. kau akan jadi miliku Park Jeongwoo " Yura berperang dengan fikirannya dengan senyuman licik.
" ji perusahaan mu butuh penerus, ga niatan adopsi anak aja? " tanya Yedam berusaha membujuk atasan nya. Memang benar apa yang di katakan Yedam. Perusahaan nya butuh penerus supaya tetap berkembang apa lagi usia nya sudah mau berlanjut.
" bisa saja, asal jangan memaksaku untuk menikah kembali sama seperti Hyunsuk. " kesal Jihoon sambil menatap tajam ke Yedam. Sementara Yedam meneguk ludahnya kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Furthermore[END]
Short StoryDua anak kembar yang beda cerita, beda sikap, beda cinta, beda kehidupan.. "Doyoung maafkan diriku." - Kim Junkyu "Tidak kak, aku yang minta maaf telah merebut posisimu." - Lee Doyoung "Mencintai tidak harus memiliki nya bukan." - So Junghwan "Trim...