24

262 26 10
                                    

Pagi harinya, Doyoung membangunkan Haryoun untuk mandi dan berangkat ke sekolah. Ia ingin menjenguk Haruto tetapi rasa mual di perut nya tidak tertahan kan.

Sekarang Eunseo di jaga oleh mama jisoo. Sesampainya disana Doyoung merasakan pusing kepala nya yang mutar-mutar. Ia sudah sampai di ruangan Haruto. Doyoung juga melihat Haruto sudah bangun dari pingsan nya.

Tetapi sekarang Doyoung yang kurang sehat, bibirnya pucat sekali. Tiba-tiba saja Doyoung kehilangan kesadaran ketika ingin menuju brankar Haruto. Sang suami panik bukan main melihat istrinya tergeletak di lantai dengan wajah begitu pucat.

" Hyunsuk!! Panggilan dokter! " Panik Haruto melihat Doyoung sudah terbaring di lantai. Haruto yang sangat panik pun mencabut selang infus nya dan berusaha membangunkan istrinya yang pingsan.

" Sayang, hei.. kamu kenapa? Sayang. " Tanya Haruto sambil menepuk-nepuk pipi Doyoung. Nyatanya tetap tidak bisa. Lalu dokter akhirnya datang dengan brankar.

Sementara Haruto masih ingin tau kenapa istrinya pingsan pun mengikutinya tanpa memperdulikan sakit di perut dan tangan nya akibat infus dan tusukan kemarin. Haruto sangat khawatir.

Hyunsuk juga ikut tetapi ia menghentikan langkah Haruto untuk pakai kursi roda. Untuk kalo ini Haruto tidak keras kepala, ia menurut demi bisa mengetahui Doyoung nya bagaimana.




















































































Beberapa menit dokter keluar dan tersenyum tipis. " Jangan khawatir tuan. Nyonya Doyoung sekarang sedang hamil. " Jawab sang dokter dengan lembut dan tersenyum. Haruto yang mendengar merasa tidak percaya.

" Kalo begitu saya permisi dulu, jangan lupa tuan juga harus istirahat. " Lalu Haruto tersenyum dan mengangguk kan kepalanya.

" Aaaa harutooo selamat dapet anak lagi. " Hyunsuk begitu senang. Meskipun di lubuk hatinya ia merasa iri dengan Doyoung tetapi ini takdir nya mau bagaimana lagi.

Hyunsuk juga ingin bisa melahirkan sosok anak, membesarkan nya, mengandung nya. Dan ingin merasakan bagaimana rasanya nyidam. Semua sirna setelah ia mengetahui jika dirinya tidak subur. Tetapi suaminya Jihoon masih subur. Maka dari itu Hyunsuk berusaha keras untuk Jihoon menikah dengan wanita lain. Guna mempunyai anak dan meneruskan perusahaan.

Hyunsuk tidak bisa mempunyai anak guna meneruskan perusahaan. Jadi ia memaksa segala cara agar Jihoon mau. Ia rela di duakan asal Jihoon bisa mendapatkan keturunan dari darahnya sendiri. Meski nantinya Hyunsuk juga sakit.

Akhirnya Hyunsuk mendorong kursi roda nya untuk menemui Doyoung yang sekarang sudah sadar dari pingsan nya. Bahkan raut wajah Haruto sangat bahagia mendengar jika istrinya hamil lagi.

" Aku kenapa haru? " Tanya Doyoung dengan begitu binggung, tetapi sekali lagi ia tidak kuasa menahan rasa mual di perut nya. Haruto panik melihat istrinya muntah-muntah.

Meski Haruto sering kali melihat istrinya muntah-muntah ketika ia sedang hamil Eunseo dan Haryoun tetap saja ia khawatir dengan kondisi Doyoung.















































































Jisoo mengantarkan Haryoun ke rumah sakit Eunseo sambil menjaga Eunseo yang keadaan lumayan membaik. Jisoo menyuruh Haryoun untuk tidur saja karena hari sudah mulai siang. Haryoun juga baru pulang dari sekolah.

Love Furthermore[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang