25

267 23 3
                                    

" huek huekk "

" Sayang, masih mual? " Tanya Haruto sambil mengelus punggung Doyoung yang akhir-akhir ini muntah-muntah setiap hari.

Eunseo juga sudah sadar dan kondisinya semakin lebih baik. Sementara Haryoun mulai kembali bersekolah Tampa memikirkan adiknya yang sakit keras











































" Loh kak kyu Dateng? " Kaget Doyoung ketika melihat Junkyu dan Junghwan yang datang dengan menggendong sebuah bayi yang baru beberapa bulan lahir.

" Iya Doy, maaf ya aku baru Dateng, junhan rewel Mulu. " Ucap Junkyu sambil duduk di samping Doyoung yang sedang istirahat.

" Gapapa kok kak, Kaka juga baru lahiran maklum. Junhan sehat-sehat kan? "

" Sehat Doy, kamu juga jangan lupa jaga kesehatan, Eunseo pasti bakal sembuh. Jangan kebanyakan pikiran. Tuhan ga akan menguji kita seberat itu Doy. " Timpal Junkyu dengan lembut.

" Haryoun gimana Doy? " Tanya Junghwan yang tidak melihat anak sulung Watanabe itu, padahal sekarang hari Minggu.

" Dia di rumah sama kak Yoshi, sementara eunseo aku jaga sama Haruto. " Jawaban itu mulai di angguki oleh Junghwan.

" Doy, boleh aku bicara empat mata? " Tanya nya sekali lagi. Doyoung langsung menatap Junkyu dan Haruto secara bergantian. Dan keduanya mengangguk kan kepalanya.

Lalu Junkyu dan Haruto keluar dan membiarkan kedua orang itu berbicara secara intim tentang hubungan dulunya.

" Aku pengen bilang, dulu aku mencintaimu mu tetapi hanya sesaat. Aku merasa nyaman ketika berada di samping mu, tapi sekarang diriku punya Junkyu yang menemaniku. Doyoung, hari ini aku akan mengakhiri rasa suka ku kepada mu. Maaf jika dulu pernah menjadi penghambat antara hubungan mu dan Haruto. " Ucap Junghwan panjang lebar. Doyoung mengangguk kan kepalanya dan tersenyum tipis.

" Iya, aku juga berterimakasih atas semua perhatian mu. Aku juga menaruh rasa nyaman padamu sesaat, tapi itu semua sudah berlalu dan kini kita menjalani rumah tangga dengan semestinya. " Jawaban Doyoung mampu membuat Junghwan tersenyum begitu lebar.






















































































Beberapa bulan kemudian, kondisi eunseo bukan nya lebih sehat tetapi semakin kesini semakin parah. Bahkan bulan lalu eunseo di kabarkan mengidap penyakit jantung.

Kandungan Doyoung sendiri sudah beranjak ke 7 bulan dan akan melahirkan beberapa bulan lagi.

Doyoung sudah setres berat dengan kondisi anaknya. Terlebih dirinya yang hamil membuat hormon nya selalu menangis secara tiba-tiba.

Haryoun sendiri melihat kondisi ibu nya sangat prihatin. Haruto bermaksimal munggkin untuk kesembuhan sang keluarga yang di ambang kehancuran.

" Sayang, makan ayo? Kasihan adek bayinya di perut kalo kamu ga makan? " Bujuk Haruto berkali-kali tetapi nihil. Doyoung masih menatap kosong ke arah eunseo yang dalam kondisi sekarat.

" Mama.. Haryoun ga bisa di giniin sama mama. Ayo ma, makan jangan menyiksa diri mama sendiri. "

" Engga, aku cuma pengen eunseo sembuh ga lebih. " Tangis Doyoung mulai pecah dengan mengelus surai rambut hitam milik putri kecilnya.

Haruto menenangkan nya sebelum Doyoung hilang kendali. Haryoun sendiri mengigit bibir bawah nya berusaha menahan tangis nya mendengar tangisan sang ibu.

Love Furthermore[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang