03: Bakar-bakaran

27 4 0
                                    

Carla

🕊️

.
.

.
Dunia serasa berjalan terbalik bagi Carla. Ia kali ini mendapatkan misi berbahaya membunuh iblis uppermoon, dan tak tanggung-tanggung dua iblis sekalipun dalam satu malam!

Hatinya secara alami langsung bergejolak tanpa alasan jelas, darah seolah-olah mengalir begitu kencang melewati pembuluh darahnya, sementara pikirannya seperti berkata; " Ayo Carla! Bunuh mereka!", Ia sebenarnya tak terlalu paham mengapa hal ini bisa terjadi, apa karena ini adalah target besar semata, atau mungkin karena Nyonya Julia ikut turun tangan dalam kasus ini.

Baiklah! Ini bukan kerja main-main!

Mengenakan jaket kulit berwarna hitam, celana abu-abu berbahan kain yang agak kebesaran, dan tak lupa katana kesayangan yang menggantung di belakang punggung.

Dalam kondisi gelap gulita, serta penuh sesak hiruk-pikuk para penghuni hotel yang mulai mondar-mandir mencari pencahayaan alternatif selain lampu. Carla tak bisa secara gamblang muncul dalam keremangan kondisi.

Ya, setidaknya untuk awalnya.

Masuk melalui pintu belakang bangunan ternyata bukanlah hal susah. Kuncinya sendiri sudah rusak, bahkan pintu dibiarkan terbuka, membuat Carla dengan tenang bisa masuk begitu saja ke dalam ruang belakang, tanpa harus bersusah payah membobol sana-sini.

Dan ketika ia masuk, dua buah kepala telah menyambut dengan salah satu dari keduanya berubah menjadi abu, sementara satu lagi menyusul tak lama setelah kepala pertama berubah menjadi abu.

"Maki sudah bertindak. Terus, tugasku apaan?!" teriak batin Carla yang sedikit tak rela jobnya diambil.

Tak ingin untuk langsung mundur, Carla memaksa diri masuk lebih dalam lagi.

Mendobrak pintu dapur, Carla kini sampai di ruangan seperti sebuah bar, lengkap bersama dua buah papan biliard, sementara meja bar berada di samping kanan ruangan. Sesampai di ruangan ini, Carla dapat merasakan sesuatu hal yang tidak lumrah.

Indra penciumannya menangkap bau tak sedap dari pintu depan.

Suara derap kaki tak beraturan mendatangi, samar pula ia mendengar jika sesosok di depan sana tengah dikejar oleh sesuatu hal menyeramkan.

Siaga adalah teman Carla. Tangan kanannya kini sudah berada di gagang pedangnya, bersiap untuk bisa menebas apapun itu, siluman, iblis, atau bahkan hantu sekalipun.

Derap kaki mulai mengeras hingga akhirnya, sesosok perempuan dengan pakaian lingerie masuk dengan nafas tergesa-gesa.

Carla barangkali ia tak begitu curiga, namun melihat bercak merah di sudut bibir sang wanita, membuatnya harus sedikit waspada, salah-salah orang ini adalah iblis.

"Tolong!" wanita itu berseru penuh nada memelas, " tolong lepaskan aku! Aku mohon, kalian ini dari korps pemburu kan?!"

"Maaf Nona manis, sayangnya korps pemburu tak memiliki anggota setengah iblis, jadi. Kepalamu akan kami penggal,"

Tanpa berbasa-basi, dalam satu kedipan mata Carla melesat maju, menebas leher sang iblis tanpa sekalipun terlihat oleh mata. Bilah pedang hitamnya terkotori oleh cairan kental berwarna merah, dan kurang dari lima detik dari sekarang, kepala si wanita terpenggal lalu mulai menggelinding tak tentu arah, sementara badannya...ah, tak perlu lagi dijelaskan.

Cinta Dan Moral ( Kny Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang