3✯ Pacar?! ... gila.

57 32 41
                                    


⚠️Geng motor, Kekerasan, Bahasa kasar, Kenakalan remaja, Obsesi, Posesif, Toxic boy, Toxic relationship⚠️

Banyak terdapat bahasa kasar dan tindakan yang tidak patut ditiru, harap bijak dalam membaca.

✯✯

HAPPY READING

✯✯



Danan terus menatap ke arah Dhara, tentu saja Dhara risih akan hal itu.

Dhara bangkit dari duduknya. "Terimakasih atas makanannya." Lantas ia pergi seraya membawa nampan-nya menjauh dari meja tersebut.

"Woy Nan, mau ke mana!" teriak Aspi kepada Danan yang tak lama mengikut jejak Dhara. "Wah gila tuh anak, kek nya dia demen deh sama tuh murid baru."

"Oh ya?" ujar Kheevan yang tidak terlalu peduli, karena ia sudah terbiasa dengan Danan yang seperti itu. Mengejar setiap cewek yang tipe idamannya, akan tetapi, Kheevan juga sedikit bingung. Dhara bukanlah tipe Danan, lantas mengapa Danan mengincarnya? tapi itu bukanlah urusan Kheevan.

"Si Janu ke mana sih?" tanya Aspi yang dijawab gelengan kepala dari Kheevan.

Aspi melirik ke arah Vidya yang tengah sibuk memandang wajah Barry. "Woi Vid! ngapain maneh masih di sini, babu maneh udah pergi noh."

"Biarin aja," balas Vidya dengan tidak sama sekali mengalihkan pandangannya.

Semua orang-orang yang ada di Ganeeta highschool sudah mengetahui bagaimana kebucinan Vidya terhadap Barry, meskipun Vidya sering mendapatkan penolakan dari Barry atau bahkan perlakuan kasar, ia tidak pernah mundur. Karena menurutnya itulah daya tarik Barry yang membuatnya tergila-gila dari zaman putih biru.

Barry tidak memperdulikan keberadaan Vidya hanya menganggapnya angin lalu, tetap fokus pada makanannya. Sementara Vidya terus menontoni Barry yang tengah makan, matanya terus mengamati dengan senyuman mengembangkan di wajahnya.

"Arghhhh bener-bener imuttt, pengen gue gigit pipinya," batin Vidya gemas.

✯✯

Sementara itu, Dhara sedang berjalan menuju kelasnya namun kemudian ia menghentikan langkahnya saat akan menaiki tangga, lalu membalikkan badannya melihat ke arah Danan yang dari tadi mengikutinya.

"Lo ngapain sih ngikutin gue?!" kekal Dhara.

"Aku? aku gak ngikutin," jawab Danan dengan wajah tidak merasa salah.

Dhara memutar bola matanya, terlihat jengah dengan semua ini. Ia mulai bertanya-tanya, mengapa Danan berprilaku seperti ini? apakah dia juga sama seperti Vidya? kalau itu benar, Dhara benar-benar dalam masalah besar.

"Apa mau lo?"

"Mmm mau ... mau Dhara. Ayo kita pacaran."

Dhara membelalakkan matanya kala mendengar ucapan yang keluar dari mulut Danan. "Lo gilaa!!" jawab Dhara.

"Mungkin."

"Hah, gue bener-bener gak habis pikir, kenapa gue harus pacaran sama lo."

"Karena aku suka sama Dhara."

Dhara menghela nafasnya kasar. "Itu hanya suka sesaat, nanti juga bakal ilang."

"Oh ya, tapi aku ini orangnya setia loh. Dan aku yakin perasaan ini bener-bener nyata."

"Denger ya orang aneh, kita baru ketemu beberapa kali dan lo bilang suka sama gue? this is so crazy. Mending lo balik ke sana gak usah gangguin gue, dasar bajingan." Lantas Dhara langsung menaiki tangga meninggalkan Danan.

DANAN CARAKA || ON GOING ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang