6✯ Pesta Malam

38 26 23
                                    

⚠️Geng motor, Kekerasan, Bahasa kasar, Kenakalan remaja, Obsesi, Posesif, Toxic boy, Toxic relationship⚠️

Banyak terdapat bahasa kasar dan tidak patut ditiru, harap bijak dalam membaca.

✯✯

HAPPY READING

✯✯


"Ohh jadi lo bingung pilih ekstrakurikuler apa," ucap Vidya dengan mulut sibuk mengunyah.

Dhara mengerutkan keningnya. "Bisa gak sih kalo makan jangan sambil ngomong, jorok tau."

"Kalo gue gak laper gue gak akan kek gini, dan lagian meskipun makan gue berantakan gue tetep cantik."

Dhara memutar bola matanya jengah, memang salah ia bertanya hal itu kepada Vidya. Setelah bel istirahat berbunyi tadi, Vidya langsung menarik Dhara menuju kantin.

Yah, Dhara tidak terlalu tertarik sih dengan ekstrakulikuler karena ia pun tidak tau minat dan bakatnya. Dari dulu ia hanya mengikuti apa yang menurut orang lain bagus untuknya.

✯⁠✯⁠✯

Pulang sekolah ini Dhara berjalan kaki menuju rumahnya, sebenarnya tidak benar-benar berjalan kaki, dari sekolah ia dijemput oleh sopirnya namun kemudian ia mampir dulu ke sebuah kafe dan menyuruh sopirnya untuk pulang lebih dulu.

Pulang dari kafe Dhara memutuskan untuk berjalan kaki menuju rumah karena jaraknya yang tidak terlalu jauh, ya itung-itung ia mencari angin segar.

Dhara terus melangkah sambil memakan es krim yang tadi sempat ia beli, kepalanya mengayun pelan ke kanan ke kiri mengikuti melodi lagu yang ia dengarkan melalui earphone nya. Namun kemudian, langkahnya terhenti ketika melihat pemuda yang mengenakan seragam sama seperti dirinya tengah memberi makan kucing-kucing jalan.

Dhara mendekat ke arah pemuda tersebut dan menontoninya tanpa berkata apapun. Pemuda itu menyadari kehadiran seseorang lantas ia menengadah untuk melihat wajah orang tersebut, alhasil Dhara dapat melihat wajah pemuda itu, wajah yang pernah ia lihat tanpa sengaja di kantin tempo hari, orang yang hampir berebutan Coca Cola dengannya. Ya, itu Kheevan.

Keduanya saling menatap tanpa berkata apa-apa, terlihat dari wajah Kheevan ia begitu bingung dengan kehadiran Dhara yang tiba-tiba. Sementara Dhara menatapnya dengan tatapan polos dan masih sibuk memakan es krimnya.

Kheevan mengalah ia pun bangkit dari jongkok nya, lalu melangkah meninggalkan Dhara begitu saja.

"Dhara."

Dhara menoleh ka arah sumber suara, ekspresinya langsung berubah masam saat melihat orang yang memanggilnya, Dhara kembali melangkah tanpa memperdulikan orang tersebut.

Bagas menghela nafasnya saat melihat Dhara yang mengabaikannya. Ia pun melanjukan mobilnya dan menghentikannya di samping Dhara.

"Naik," pintanya.

"Gue gak mau," tolak Dhara mentah-mentah.

"Naik Dhara, sebelum gue pake cara gue sendiri."

Dhara menggertakkan giginya geram, dan masuk ke dalam mobil dengan perasaan kesal. Setelah sampai di rumah Dhara langsung keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah menuju kamarnya.

"Tunggu," kata Bagas yang menghentikan langkah Dhara ketika hendak menaiki tangga.

"Malam ini kita akan pergi ke acara makan malam," lanjutnya.

"Gue gak mau."

"Gak ada penolakan karena ini perintah langsung dari ayah, kalau lo mau tetep nolak langsung bilang ke dia." Setelah mengatakannya Bagas berjalan menuju kamarnya, sementara Dhara masih berdiam di posisinya, ia benar-benar kesal pada dirinya sendiri, mengapa selalu kalah dari orang itu.

DANAN CARAKA || ON GOING ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang