7✯ Salah Paham

41 27 31
                                    

⚠️Geng motor, Kekerasan, Bahasa kasar, Kenakalan remaja, Obsesi, Posesif, Toxic boy, Toxic relationship⚠️

Banyak terdapat bahasa kasar dan hal yang tidak patut ditiru, harap bijak dalam membaca

✯✯

HAPPY READING

✯✯


Perasaan lega kembali dirasakan oleh Dhara saat melihat taksi yang ditumpanginya mulai menjauh dari hotel.

"Diantar ke mana ini ka?" tanya sang sopir.

"Ke jalan-" Dhara tidak melanjutkan perkataannya karena ia teringat bahwa dirinya tidak memegang uang sepeserpun.

"Ahhh sialan, kenapa gue tadi gak ambil dulu uang dari Vidya, benar-benar ceroboh lo Dhara."

"Mmm maaf pak kalo semisalnya saya bayar ongkos nanti saat sampai rumah boleh gak? soalnya uang saya ketinggalan pak?"

"Apa?!" kata sang sopir yang langsung menginjak rem. "Kalo dari awal gak punya uang gak usah naik, turun?" lanjutnya.

"Tapi pak saya beneran bakal bayar nanti, bahkan dua kali lipat," bujuk Dhara meyakinkan.

"Halah itu mah modus saya juga sudah tau, cepat turun!"

Dhara menyerah, ia pun turun dari mobil dengan perasaan kesal dan taksi pun melaju meninggalkannya sendiri di pinggir jalan yang terlihat sepi dan gelap. Mau tak mau Dhara harus jalan kaki menuju rumahnya, meskipun jarak rumahnya dan hotel tadi tidak terlalu jauh, namun jika dilalui dengan berjalan kaki tetap saja terasa jauh, ditambah pakaian Dhara yang mengenakan dress dan memakai sepatu heels membuatnya kesulitan berjalan.

"Semua ini gara-gara si rubah licik itu," kekal Dhara seraya melepas heels nya.

Tak peduli dengan pandangan orang terhadapnya yang berjalan tanpa menggunakan alas kaki, karena saat ini kekesalannya lebih besar dibandingkan dengan rasa malunya.

Sepuluh menit berlalu, Dhara berhenti di sebuah minimarket terdekat untuk mengistirahatkan kakinya yang terasa perih. Terlihat kakinya tampak memerah akibat berjalan tanpa alas kaki. Padahal jaraknya hampir sampai namun Dhara tak yakin kakinya sanggup berjalan lagi atau tidak.

✯✯✯

Seseorang terlihat baru keluar dari minimarket tersebut dengan sebuah permen lolipop menempel di mulutnya dan sekantong kresek besar di tangannya. Ia melihat wanita yang duduk di pinggir lantai minimarket, senyumnya mengembang setelah memastikan wajah wanita itu.

"Habis darimana?" tanya Danan yang jongkok di samping Dhara.

Wajah Dhara sempat terkejut melihat kedatangan Danan yang tiba-tiba.

"Lo itu emang hobi ya datang tiba-tiba?"

Danan hanya tersenyum menjawab Dhara lalu melihat penampilan Dhara yang mengenakan dress, kata 'cantik' tertulis dipikirkan Danan saat melihatnya.

Dhara menutup kedua mata Danan dengan tangannya. "Mata lo nakal."

Danan tersenyum, meraih tangan Dhara, menggenggamnya di depan mulutnya. Sesaat jantung Dhara berdegup kencang saat melihat apa yang dilakukan Danan ditambah sorot mata yang terlihat begitu hangat membuat Dhara tidak bisa mengabaikannya.

"Tunggu di sini." Danan kembali masuk ke dalam mini market dan tak lama ia kembali dengan barang yang dibelinya.

Danan mengoleskan salep ke kaki Dhara yang terlihat merah dan bengkak. "Habis darimana sih sampai kek gini?"

DANAN CARAKA || ON GOING ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang