Matahari sudah begitu tinggi di langit menyinari bumi bahkan teriknya sangat amat menyengat jika terkena kulit secara langsung, jam sudah menunjukkan pukul 12 siang namun pasangan pengantin ini enggan membuka matanya yang terasa begitu lengket seperti terkena lem.
Kepala Maid dan beberapa maid yang bekerja di rumah lama Mew Namtarn kini sudah berpindah ke rumah barunya bersama Kana.
Kepala Maid merasa bingung karna tuan dan nyonya besarnya tak ada tanda-tanda akan keluar dari kamar sejak malam bahkan waktu sarapan pagi hingga waktu makan siang pun tak juga tak keluar dari kamar utama itu.
Mencoba memberanikan diri untuk membangunkan sang pemilik rumah yang masih setia berdiam diri di dalam kamar.
Tok! Tok! Tok!
" permisi tuan nyonya, ini sudah waktunya makan siang. Apa kalian tidak ingin makan siang?!"
Tok! Tok! Tok!
" tuan nyonya,"
Tak ada sahutan dari si pemilik kamar hingga mbok kembali ke lantai dasar untuk melakukan kegiatannya yang tertunda, namun di dalam kamar Mew yang mendengar suara ketukan pintu dam suara kepala Maid yang berusaha untuk membangunkan dirinya terusik dan mulai membuka matanya perlahan.
Menatap seseorang yang ada di samping tubuhnya dalam pelukannya, yang masih setia memejamkan matanya yang sangat indah jika mata indah itu terbuka.
" pemandangan yang sangat indah saat di pagi hari seperti ini, apa kau masih lelah sayang." Membetulkan rambut istrinya yang menutupi wajah cantik itu.
Di pandanginya wajah cantik itu cukup lama hingga Mew puas dan mulai beranjak dari ranjang untuk membersihkan tubuhnya. Mew baru ingat jika mereka belum makan pagi hingga siang hari karna sibuk mengejar mimpi indah yang tertunda setelah kegiatan panas mereka.
Bergegas membersihkan diri sebelum istrinya terbangun dari mimpi indahnya. Selesai mandi dan bersiap Mew turun ke lantai dasar menuju dapur membuat makan siang untuk istrinya.
" tuan sudah bangun, apa yang tuan lakukan di dapur. Jika butuh sesuatu biar mbok saja yang menyiapkannya." Kaget mbok yang melihat Mew masuk ke area dapur.
" aku akan membuat makan siang untuk Kana, mbok tidak perlu melakukan apa pun biar aku saja yang membuat makan siang untuk kami."
" biar saya bantu ya tuan,,"
" tidak perlu mbok, biar Mew saja."
" ya sudah, jika butuh sesuatu panggil mbok saja ya tuan,"
" ia mbok."
Mbok akhirnya pergi meninggalkan Mew, mbok menganggap Mew seperti putranya sendiri karna Mbok lah yang merawat Mew sejak masih bayi. Bahkan setelah kedua orang tua Mew tiada karna mengalami kecelakan hebat saat pesawat yang di tumpangi kedua orang tua Mew menaberak sebuah gunung hingga hancur berkeping-keping bahkan jasad kedua orang tua Mew sudah hancur akibat ledakan pesawat yang sangat dahsyat.
Saat itu mbok lah yang merawat Mew sampai detik ini, karna memang Mew tidak memiliki sanak saudara selain kedua orang tuanya.
Dengan semangat Mew mulai memotong beberapa bahan yang akan ia masak untuk makan siang pertama antara dirinya dan sang istri.
Kana yang baru saja membuka matanya mengedarkan penglihatannya mencari seseorang yang sudah menjadi miliknya sejak semalam.
" eughh, di mana mas Mew." Merenggangkan ototnya yang terasa kaku akibat gempuran hebat itu.
Mencoba mendudukkan dirinya sebelum bangkit dari ranjang untuk membersihkan dirinya.
" sshhh,, rasanya pantat gua sakit banget mana cenut-cenut lagi, gila!! Dia maennya ganas juga. Gua minta stop aja dia malah makin asyik genjot lubang surgawi gua." Memikirkan kejadian semalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Duda || MewGulf End ✔️✔️
RomanceMew Chevevvat, duren alias duda keren yang di tinggal istrinya meninggal dunia akibat kecelakaan hebat. Kanawut Traipi, janda kembang si pemikat hati yang juga di tinggal suaminya akibat kecelakaan hebat. Bagaimana kelanjutan ceritanya,, cuzz di bac...