Bagian 11

2.3K 169 13
                                    

Selesai Mew membuat rujak yang istrinya inginkan, Mew Kana kini tengah berjalan menuju pintu utama rumah besar itu dengan Kana yang berjalan lebih dulu.

Kana menoleh ke arah suaminya yang berjalan sangat lelet seperti seekor siput.

" astaga mas!! Lelet banget sih jalannya. Ayo cepetan isshh." Kesal Kana dengan menghentakkan kakinya.

" ia sayang tunggu sebentar, kamu jalannya jangan terlalu cepat. Kasihan Twins akan terguncang nanti kalau kamu jalannya secepat itu." Peringatan Mew.

Namun Kana enggan mendengarkan ucapan suaminya dan berjalan dengan sangat cepat karna tak sabar ingin menikmati suasana malam hari sambil memakan rujak buatan suaminya dan berjalan keliling komplek perumahan elite itu.

Sesampainya Kana di depan gerbang, ternyata gerbang besar itu di kunci gembok hingga membuat Kana menghampiri pos satpam untuk minta di bukakan kunci gemboknya.

Melihat dua orang penjaga di rumahnya yang sedang asyik memejamkan mata dengan berselimutkan sarung di dalam pos membuat Kana kesal dan...

BUGHH!!!

Suara tendangan pintu pos yang cukup keras membuat satpam penjaga rumahnya hingga Mew yang berada tak jauh dari Kana langsung terkena serangan jantung karna terkejut.

" APAAN TUH!!" Teriakan terkejut satpam penjaga langsung membuka matanya lebar-lebar dan duduk di lantai tanpa melihat siapa si pelaku yang sudah membangunkan mereka dengan tak sopannya.

" sayang,," teriakan Mew.

" nyo_nyonya???" Kaget kedua satpam yang sudah sadar dengan situasi saat melihat istri tuannya sedang berdiri di pintu pos Jaga.

Kana bertolak pinggang menatap nyalang ke arah penjaga yang tengah ketakutan.

" bisa-bisanya kalian malah asyik tidur berdua. Kalau rumah saya kemalingan gimana?? Kalian mau tanggung jawab hah!!" Marah Kana.

" maafkan kami nyonya,," menundukkan kepalanya takut. Sedangkan Mew hanya menggelengkan kepalanya saja melihat tingkah istrinya.

" maaf!! Maaf!! Cepat buka gerbang itu. Saya mau keluar!"

" nyonya mau kenama malam-malam begini?!"

" jangan banyak bicara dan cepat buka pintu gerbang itu."

" siap laksanakan nyonya." Buru-buru salah satu satpam membuka pintu gerbang rumah besar itu.

Mew menghampiri istrinya yang masih memarahi satu penjaga lain di dalam pos yang menunduk takut ke arah Kana yang masih bertolak pinggang dengan mulut yang tak berhenti mengoceh.

" sayang, udah jangan di marahi seperti itu. Mungkin mereka lelah, ayo kita pergi, katanya kamu mau pergi keliling perumahan ini. Pintu gerbangnya sudah di buka sama pak Karyo." Ajak Mew untuk mengalihkan istrinya agar tak kembali memarahi satpam rumahnya.

" tuan, maafkan saya. Saya tidak akan berbuat seperti itu lagi." Mandra.

" sudah jangan meminta maaf, saya tau kalian pasti kelelahan. Istri saya sedang memiliki mood yang suka berubah-ubah. Di maklumi saja."

" siap tuan." Ucap Karyo dan Mandra berberengan.

" iisshh mas,, kenapa di maafin sih. Mereka kan salah, udah teledor gak jagain rumah kita. Seharusnya kan mereka bergantian tidurnya, ini malah dua-duanya tidur." Masih marah dengan mata melotot.

" nyonya,, maafkan kami. Kami janji tidak akan mengulangi kesalahan seperti ini lagi." Karyo.

" awas saja jika aku melihat kalian seperti ini lagi, akan aku bakar pos kalian tanpa ampun. Huhh!! Menyebalkan ishh,," tiba-tiba mood nya semakin berubah.

Mas Duda || MewGulf  End ✔️✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang