•14 : misi pertama!•

105 15 0
                                    

Warning!!
-karakter bukan sepenuhnya milik saya
-maaf jika ada kesalahan dan lain-lainnya
-tidak boleh copy!! Karena cerita sepenuhnya ide Author
-sekian terimakasih!!
-happy reading gess!!
_________________________________________

Sebelumnya

"Sudah kubilang... aku akan ikut membantu, aku juga akan menggunakan kemampuanku... aku hanya perlu waktu beberapa hari lagi agar aku siap untuk menggunakan kemampuanku dengan maximal... dan... kalau sampai misi kali ini gagal... aku..."
_________________________________________

GOOD/BAD FORTUNE
X
READER
_________________________________________

Dua hari setelahnya

"Alen... aku boleh ikut yaaa??" Rengek [Name] agar dirinya bisa ikut dalam misi kali ini.

"Tidak boleh, aku tidak bisa membiarkan kamu sampai masuk rumah sakit kayak dulu"

"Diiihh, nggak seru!" [Name] yang mendengar itu cemberut dan duduk kembali di sofa sambil memainkan hapenya.

Helaan napas keluar dari mulut Alen, dirinya sudah lelah menghadapi sikap [Name] yang kadang dewasa kadang kayak anak kecil, walau bagaimanapun dirinya tetap tidak tega memarahi [Name].

Ceklek

"Oh, Alen? yang lainnya belum datang ya?" Ucap Gwen sambil membawa beberapa kertas.

"Gwen, bagaimana perkembangannya?"

"Tidak ada aktivitas yang membahayakan, semenjak 2 hari yang lalu sepertinya kak Rahayu terlihat bahagia, entah mengapa aku melihan ini sebagai keberuntungan, semenjak pertemuannya dengan laki-laki yang berbadan besar itu"

'Oh? Areka sudah mulai bergerak? Syukurlah kalau begitu... sekarang tinggal memikirkan cara agar aku bisa ikut misi saja kan?'

"Pertemuan dengan orang itu, sudah cukup untuk membuat kita bisa bergerak, masalah kak Rahayu belum selesai, tapi persiapan ini sudah cukup, kita pasti bisa berhasil menyelamatkan kak Rahayu!"

[Name] yang mendengar itu langsung teringat akan satu hal tentang firasatnya yang tidak mengenakan. "Alen, bisakah kita secepatnya memulai? Aku memiliki firasat yang buruk terhadap kak Rahayu jika kita tidak menolongn secepatnya"

'Kenapa harus firasat [Name] yang buruk? Kalau dirinya sudah berkata seperti ini pasti nantinya akan menjadi kenyataan...' Alen yang mendengar itu langsung mulai menyusun rencana di dalam otaknya.

"Tunggu, [Name] akan ikut?"

"Ti-"

"Iyaa!! Aku akan ikut!!!"

"Tunggu! Aku tidak bilang kau boleh ikut!"

"Alen berisik ih, bukannya tadi Alen sendiri yang bilang kalau aku dibolehin?" Semua yang di katakan [Name] adalah bohong, ya bohong.

"Tapi sepertinya kita memang memerlukan [Name]... tapi, kalau kamu sampai terluka gimana? Kok Alen bolehin? Seharusnya dilarang! Apa lagi [Name] masih kelas 1!"

"Nggak mau tau! Aku mau ikut!"

"Hah... [Name]... baiklah aku menyerah"

Wʜᴀᴛ I Sᴀʏ Wɪʟʟ Cᴏᴍᴇ Tʀᴜᴇ!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang