❄️"MOMENTUM"❄️
BY: InsideTNL
Author: TNL
Description: Disalin dari jurnal harian
Genre: Daily Journal
"Tidak ada momentum yang tidak berakhir.
Semua memiliki masanya.
Sedih, senang, diatas langit, atau terpuruk di tanah berlumpur.
Semua ada masanya.
Semua ada waktunya.
Datang silih berganti, sampai akhirnya semuanya pun menghilang...""MOMENTUM" by: TNL
Part: 02
__________
September-22-2020
Aku masih ingat saat dulu aku
dan eun ji masih sangat dekat.
Ia pernah mengatakan padaku bahwa ia tak menyukai nella.
Saat itu aku tak memberi tanggapan apa-apa karna memang aku berada di posisi yang tidak tepat untuk bicara.
Dan setelah 2 tahun berlalu, mereka justru menjadi sangat dekat.
Akhir-akhir ini aku sering mendengar suara eun ji di rumah nella.
Dan ia juga menjadi sangat jarang kerumahku padahal jarak antara rumahku dan rumah nella hanya perlu sekitar 20 meter.
Dulu eun ji mengatakan nella itu alay.
Lalu, apa sekarang setelah menjadi sangat dekat dengan nella, eun ji juga akan mengatakan sesuatu yang buruk tentangku kepada nella?
Oh god... Aku telah melihat watak asli jung eun ji.
Dia memang bukan tipe yang blak-blakan.
Namun saat ia sudah membenci seseorang, maka ia akan merendahkannya habis-habisan.
Seperti yang sudah ia lakukan padaku...
Semoga aku takkan pernah lagi bertemu dengan orang seperti eun ji.
Bagiku, cukup satu kali aku di hina oleh temanku sendiri.Aku memang seorang yang ekspresif dan reaktif.
Aku tidak bagus dalam hal pengendalian emosi.
Aku susah move on dan gampang sekali down.
Itu adalah beberapa point negatif dari sifatku.
Aku berusaha mengenali diriku....
Melakukan perbandingan antara sifatku dan orang lain.
Mencari nilai minus, dan hal yang sekiranya masih kurang baik.
Setelah aku tahu dimana letak kesalahanku, maka secara perlahan aku mulai merubah kebiasaan buruk dan memperbaiki apa yang sekiranya memang perlu diperbaiki.
Kufikir, untuk bisa mengenali orang lain, maka seseorang perlu mengenali dirinya sendiri terlebih dahulu.
Dengan begitu, kita tidak akan sembarangan menjudge orang lain.
Semakin seseorang itu mengenali dirinya sendiri, maka akan semakin bijak ia menjalani hidup.
Saat ini aku sedang berusaha untuk lebih memahami karakterku.
Aku ingin tahu tentang diriku,
Agar aku dapat menjalani hidupku dengan cara yang lebih baik.Sudah sore lagi...
Kenapa waktu cepat sekali berlalu?
Aku merasa lelah dan bosan pada sakitku ataupun pada ketakutan dan kegelisahanku.
Tapi sepertinya keduanya tak pernah bosan menemaniku.
Terus mengatakan padaku bahwa untuk mencapai kedamaian sejati, memang perlu usaha dan pengorbanan yang besar.
Aku jadi ingat masa-masa awal sekolahku dulu.
Saat itu adalah tahun 2000.
Tak terasa sudah berlalu 20 tahun.
Sekolahku cukup besar dengan 2 lantai.
Saat itu teman sebangku ku adalah mika, kiki, dan lisa.
Saat ini yang masih cukup sering bertemu denganku hanyalah mika seorang.
Rumahnya cukup dekat denganku dan ia juga menderita Gerd sama sepertiku.
Mengingat masa lalu membuatku rindu dan membuatku merana.
Semua temanku sudah menghilang.
Mereka sudah menemukan jalan hidup yang sesuai dengan adat istiadat leluhur.
Cuma aku yang menjalani hidup dengan cara yang berbeda.
Ya tentu saja.
Karna aku memang selalu kontras dari mereka semua._________
September-23-2020
Aku menjadi banyak berfikir bukan karna kemauanku, namun memang karna keadaan yang memaksaku begitu.
Kufikir, inilah cara terbaik yang bisa kulakukan untuk mempertahankan hidupku.
Orang sakit dan orang sehat tidaklah bisa disamaratakan.
Orang sehat menjalani hidup dengam bebas.
Sedang orang sakit menjalani hidup dalam keterbatasan.
Memang seperti tak adil jika dilihat hanya sekali pintas.
Namun sejatinya, disitulah letak keadilan itu.
Semua tergantung dari sejauh mana seseorang mampu memaknai hidup.
Bukan cuma dari satu sudut pandang.
Namun juga dari berbagai sisi yang tak terfikirkan sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"MOMENTUM"
Non-Fictionternyata, teman yang setia padaku hanyalah buku harianku...