❄️"MOMENTUM"❄️
BY: InsideTNL
Author: TNL
Description: Disalin dari jurnal harian
Genre: Daily Journal
"Tidak ada momentum yang tidak berakhir.
Semua memiliki masanya.
Sedih, senang, diatas langit, atau terpuruk di tanah berlumpur.
Semua ada masanya.
Semua ada waktunya.
Datang silih berganti, sampai akhirnya semuanya pun menghilang...""MOMENTUM" by: TNL
Part: 04
__________
Oktober-07-2020
Jika aku adalah Queen elsa, maka akan kubangun sebuah istana dipuncak gunung salju yang sangat tinggi.
Agar aku, tak perlu lagi menyakiti atau disakiti oleh siapapun.
Disaat aku terpuruk ataupun tersakiti, aku memang menjadi begitu ingin mengisolasi diriku sendiri.
Terdengar seperti aku memang mengalami gangguan mental.
Tapi perasaan ini muncul bukan karna aku sungguhan sakit jiwa.
Rasa ingin mengisolasi diri ini muncul justru karna orang-orang bodoh itu menganggapku sudah tak waras tanpa mau tahu apa yang sebenarnya terjadi padaku.
Kesedihan dan kesepian memang telah membuat hatiku membeku.
Rasanya seperti aku dituduh sebagai penyihir padahal aku hanyalah orang biasa.
Sungguh aku benar-benar ingin tahu dengan sejelas-jelasnya seperti apa pandangan semua orang terhadapku tanpa ada kebohongan sedikitpun.
Apakah aku memang seorang yang sangat buruk, atau justru masih ada segelintir orang yang melihat sedikit hal baik dari diriku."Dont come to me
Dont talk with me
Dont touch me
And stay away from me!
Go away..."Itulah yang ingin kuucapkan pada seo jin jika ia masih menganggapku mengalami gangguan mental, overthink, atau negatif thinking, atau over worries, atau bla bla bla!
Seo jin tidak tahu apa yang kurasakan.
Bagaimana menderitanya aku terpuruk dalam ketakutan, kesedihan, kesepian, dan hampir kehilangan harapan.
Seo jin tidak tahu seberapa keras usahaku untuk bertahan agar tidak terjatuh semakin dalam.
Yang bisa ia lakukan hanya menilaiku salah, salah, dan salah.
Aku benci caranya memperlakukanku.
Aku benci saat ia terus menghakimiku.Seo jin menyuruhku untuk bersosialisasi.
Tapi caranya memperlakukanku justru membuatku merasa terisolasi.
Seo jin secara tidak langsung melarangku untuk mengekspresikan diriku.
Dan secara tidak langsung juga seo jin melarangku untuk menunjukkan pada orang lain bahwa aku sangat menyukai k-pop.
Padahal jelas-jelas, seo jin lebih menyukai k-pop dariku.
Tapi karna orang-orang memandang itu aneh dan tidak normal, maka seo jin mulai risih dengan kelakuanku yang seakan selalu menentang arus.Kenapa...?
Kenapa aku tidak boleh menjadi diriku sendiri?
Aku masih ingat saat dulu warga kampung mengadakan acara dangdutan.
Aku ikut menyumbangkan lagu (dengan mengorbankan ego bahwa aku sebenarnya tidak suka dangdut) dan bernyanyi bersama mereka.
Kufikir aku telah berhasil membaur dan bersenang-senang dengan orang banyak.
Namun ternyata dibelakangku aku malah jadi bahan tertawaan nella, na yeon, eun ji, alexa, dan bahkan mimi.
Aku seperti badut yang mempermalukan diri sendiri.
Pantas saja tak satupun dari mereka yang membahasnya. (Tidak ada apresiasi atau reaksi apapun)
Mereka mengabaikan hal itu dan menganggap seolah aku yang menyanyi-nyanyi itu tak pernah ada dan tak pernah terjadi.
Eun ji juga pernah melarangku secara halus untuk tidak ikut-ikutan menyanyi saat ada acara pernikahan.
Kenapa?
Apa aku sebegitu jeleknya?
Kenapa saat aku berusaha untuk melakukan seperti yang orang lain lakukan aku justru diabaikan dan dilarang?
Orang-orang seperti melarangku untuk bergabung dalam komunitas masyarakat.
Nella juga pernah melakukannya.
Saat itu adalah hari pernikahan seorang warga.
Aku mengajaknya untuk berduet dengan perasaan yang penuh semangat.
Akan tetapi ekspresi nella hari itu terlihat enggan sekali.
Ia berdalih tak hafal lirik lagunya dan macam-macam alasan lainnya.
Namun hanya beberapa menit kemudian, ia dengan penuh semangat berduet dengan salah satu temanku.
Sekarang aku tahu ia cuma tak ingin menyanyi denganku.
Mungkin baginya aku terlalu memalukan.
Seo jin juga seringkali menghakimiku.
Aku tidak boleh begini, aku tidak boleh begitu, aku tidak boleh marah, aku tidak boleh menunjukkan emosiku, dan aku tidak boleh melakukan apapun yang bertentangan dengan hal yang dipandang normal dan wajar oleh orang-orang.
Semua itu membuatku muak...
Membuatku terpaksa mengisolasi diriku sendiri.
Cheon seo jin dan orang-orang selalu menolakku saat aku mencoba menjadi diriku sendiri.
Aku tidak boleh menunjukkan siapa diriku yang sebenarnya.
Aku harus selalu menyembunyikan jati diriku.
Aku dipaksa memakai topeng dan berakting menjadi orang lain.
Karna sudah tak tahan, muncul sifat pemberontak dalam diriku.
Aku menjadi temperamental dan tak segan melukai balik siapapun yang lancang menyakitiku.
Aku hanya ingin menjadi diriku sendiri.
Apa itu salah...?
KAMU SEDANG MEMBACA
"MOMENTUM"
Non-Fictionternyata, teman yang setia padaku hanyalah buku harianku...