RAA
.
Maafkan jika ada typo 🙌🏻"Yan, mau ikut gua gak nanti? " Rafa menghadang jalan Aryan yang berjalan untuk masuk ke kelas. Aryan tadi izin ke toilet dan malah bertemu makhluk astral ini disini.
"Gua sibuk" Balas Aryan tanpa menatap Rafa yang memasang raut kecewa. Aryan berdecak saat tubuh Rafa menghalangi nya untuk keluar dari toilet
"Minggir" Rafa tak bergeming, ia tetap berdiri menghadang Aryan agar tak keluar dari toilet itu
Aryan diam, ia menatap bola mata hazel itu maju selangkah dan berbisik ditelinga Rafa "Minggir atau Lu bakal tau akibatnya"
Tubuh Rafa menegang saat suara rendah Aryan terdengar tepat di telinganya ditambah dengan hembusan napas hangat milik pria itu, Rafa ketar ketir saat ini.
Dengan badan kaku Rafa memilih untuk bergeser memberi jalan pada Aryan yang menatap datar lelaki itu, dalam hati Aryan tertawa melihat raut wajah kaku Rafa
Aryan meninggalkan Rafa sendirian disana dan kembali ke kelas sebelum bel pulang berbunyi sebentar lagi, semoga saja Rafa tak mencegat nya lagi nanti
→_→→_→
"Eitss mau kemana sih ganteng, buru-buru amat deh" Rafa merentangkan tangannya untuk menghadang Aryan yang hendak keluar dari kelasnya, btw kelas mereka sebelahan.
Aryan diam, ia menoleh kebelakang. Tak ada siapapun lagi didalam kelas pantas saja Rafa menghadang nya disini. Aryan menatap manik hazel itu "Kenapa? "
Rafa tersenyum kemudian mengulurkan sebuah kotak berukuran sedang "Buat lu"
Aryan menaikkan alisnya, Rafa yang mengerti tersenyum "Nanti kalo udah selesai baca, lu kasih tau gua jawaban nya ya"
Aryan hanya mengangguk, Rafa tersenyum senang kemudian memberi jalan pada calon pacar nya itu untuk pergi.
"Aryan! Bangsat gua kira lu udah pulang hampir aja anak OSIS gua suruh pulang" Seorang siswa berseragam sama menghampiri keduanya, tampak sekali jika siswa tersebut habis berlari
Aryan diam menatap Geo aneh, ia kan sudah memberi kabar di grup chat bahwasanya akan diadakan rapat jam 16.00, dan sekarang masih jam 15.50 yang artinya masih ada 10 menit sebelum rapat OSIS dimulai
"Buta lu? " Kalimat pedas dari sang Ketua membuat Geo terhenyak, ia menggaruk kepalanya yang tak gatal. Lagian ini bukan salah dia ya!
"Y-ya maaf, gua balik lagi deh" Aryan berdehem. Ia mengalihkan pandangan ke arah objek yang masih ada disamping nya menatap penuh rencana terhadap nya.
"IKUTT!! "
Berakhir dengan Aryan mengizinkan untuk Rafa ikut rapat OSIS walaupun anak itu bukan anggota OSIS. Banyak yang memandang Rafa risih dan julid namun ada juga yang memaklumi
"Gua mulai, hiraukan aja makhluk astral itu" Rafa menatap tak percaya kepada Aryan saat ia berkata seperti itu, Jahat Rafa gak like ya!
"Muncung! Gua makhluk astral terus lu paan? Makhluk jadi"an? Emohh! " Sarkas Rafa, ia membalikkan tubuhnya, yaa ngambek dia gess.
Aryan tak peduli, ia kembali melanjutkan rapat mereka membuat Rafa merasa tidak dihiraukan oleh mereka. Pipinya mengembung tanda kesal, napasnya pun memburu
"Dasar cowok aneh, kulkas, kaku, ngeselin, bikin darah tinggi, jelek ehh ganteng deh" Rafa bergumam sendiri seraya mengumpat tentang segala kelakuan Aryan. Ia sampai tak menyadari rapat OSIS telah selesai
Aryan diam menatap punggung yang lebih kecil darinya, ia memutuskan untuk membuka kotak yang diberikan Rafa. Kira-kira apa ya isinya
"Eh kok sunyi sih? Apa mereka kesambet ya" Rafa dengan cepat membalik kan tubuhnya dan tidak menemukan orang-orang yang memandang julid dirinya tadi. Dia hanya menemukan Aryan yang membaca surat dari nya
"ARYAN! KENAPA LU BACA SEKARANG? " Teriakan melengking itu membuat Aryan menghentikan tindakan nya, ia mendongak untuk melihat wajah Rafa, wajah itu memerah entah karena marah atau malu
"Kenapa emang? " Tanya nya santai seolah tak merasa bersalah
"Lu tanya kenapa? GUA MALU ANJING! " Rafa menutup wajahnya dengan kedua tangan, Aryan yang melihat itu terkekeh. Lucu, pikirnya.
Aryan mendekat ke posisi Rafa, hingga kini keduanya berhadapan dengan Rafa terduduk di sebuah meja yang ia yakinin milik ketua OSIS alias Aryan Julanda
"Jadi? " Aryan menunduk mendekatkan wajahnya dengan wajah Rafa, sedangkan Rafa berusaha untuk menatap selain objek yang didepan nya ini
"Apa?! " tanya nya ketus tanpa melihat Aryan yang terkekeh rendah, lelaki itu menghembuskan napasnya di pipi kanan Rafa
Rafa merinding, Tuhan tolong bantu dia, Rafa masih ingin hidup "Minggir! " Rafa mendorong tubuh Aryan namun bukannya beranjak tangannya malah di cengkram oleh lelaki itu
"Nggak suka gua deket lu? " Tanya Aryan menatap mata hazel itu, ia seperti melihat anak kucing yang minta dikasihani sekarang
Rafa mengangguk namun setelah nya dia menggeleng membuat Aryan tertawa, tawa yang mengerikan bagi Rafa karena WOI INI PERTAMA KALI ARYAN KETAWA KEK GINI!
Dengan membulat kan tekad nya Rafa akhirnya bertanya meski terdengar pelan "Jadi gimana? Di terima gak? " tuntut Rafa
"Kenapa gua harus terima?"
ANJING! RAFA PENGEN CACI MAKI NIH COWOK
"Lu gak liat usaha gua yang ngejar lu 3 bulan ini? Itu udah jadi bukti nya"
"Gua gak yakin, gimana dong? " Tanya Aryan santai, ia menjauh dari tubuh Rafa dan duduk di kursi miliknya
"Terus lu mau apa? " Rafa kesal, ia bukan orang penyabar
"Gimana? " pertanyaan dari Rafa membuat seringai muncul di wajah tampan Aryan, Rafa tak menyadari nya
"Sesuai yang lu tulis"
"APA? GAK! GUA GAK MAU! " Tolak nya mentah-mentah, Rafa hanya iseng menulis penawaran itu didalam surat yang dibaca Aryan
"Yaudah" Aryan bangkit dari kursinya membuat Rafa gusar, gimana nih dia harus lakuin apa supaya Aryan gak pergi
"OKE! " Aryan tersenyum menang, ia berbalik dan menatap datar Rafa yang berjalan ragu ke arahnya
"TUTUP MATA! CEPET! " Aryan menurut, ia menutup matanya dengan satu tangan, satu tangan yang lain memeluk pinggang Rafa yang memeluknya untuk melakukan apa yang ia tulis
From: Rafa Anggara
To: Aryan Julanda calon pacarGua gak pandai nulis surat, cuma gua mau ngasih tau. Gua suka suka suka suka banget sama lu bahkan gua cinta sama lu. Jadi pacar gua ya? Atau gua yang jadi pacar lu? Nanti kalo ketemu sama gua lagi setelah lu baca nih surat gua bakal kasih lu kiss dari bibir menggoda gua ini
Salam manis
Kekasih hati ♡
Apa tidak ketar ketir Rafa saat itu, kejadian didalam ruang OSIS itu terjadi secepatnya kilat. Dan kejadian itu terus terngiang-ngiang dikepala Rafa. GILA DIA PENGEN TERIAK SEKENCENGNYA SEKARANG, ARGHHH!!
-
TBC1000 words
vote yee, adegan nya di cut aja ya para reader's budiman
KAMU SEDANG MEMBACA
DOSA! (BXB)
Random"Yan, jadi pacar gua ya? gua maksa nih" "Yan ih! jangan diem doang" "Yan, temenin gua jalan ya" "Yan, tau gak sih tadi gua ketemu ojol nyebelin" "Yan mending biru atau hitam? " Dan banyak Yan, Yan yang lain lagi. Pelaku nya cuma satu yaitu Rafa Angg...