Raa
..Rafa dengan susah payah mengikuti langkah besar milik kekasih nya, ia di tarik oleh pemuda berstatus kekasih nya itu saat keduanya baru saja tiba di apartemen milik Aryan
Rafa pengen ngelawan tapi ga mau, pengen liat Aryan cemburu bagaimana. Kurang ajar emang bocah satu ini, ntar di ngap baru tau dia
Oh iya omong-omong sebelum nya kejadian apa yang telah terjadi sehingga Aryan bertindak seperti ini, mari kita flashback tadi siang di sekolah setelah Rafa keluar dari ruang OSIS
"Rafa"
Rafa menoleh saat ada seseorang yang memanggil nya, ia mengernyit. Kenapa orang ini ada disini, apa dia ada salah?
"Kenapa ren?"
Rafa penasaran kenapa Rendi selaku kapten basket menghadang nya apalagi dia baru saja keluar dari ruang OSIS, takut Aryan keluar
"Lu free ga nanti malam?"
Rafa mengangkat alisnya, dalam rangka apanih. Dia jadi takut, menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Rafa melihat ke sekeliling, sepi.
"Ngapain? Kok tiba-tiba banget ren, kayak ga ada cewe aja lu"
Rendi tersenyum, ia mendekat satu langkah ke Rafa menatap manik hazel itu. Cantik
"Mau ngajak lu jalan doang, salah?"
Rafa tertawa, ia balas menatap pemuda itu. Ia tampak sedang berpikir
"Gua di traktir ga?" Rafa bertanya dengan candaan, tak berniat serius. Ia mengira jika Rendi mendapat dare dari temannya untuk mengajak nya jalan
Rendi mengulum bibir nya, ia tersenyum hingga memperlihatkan lesung pipi nya, manis dan menambah kesan softboy nya.
"Jangan senyum doang sat, gua nanya serius ini"
"Oh mau diseriusin?" Bibir Rafa berkedut, ia dengan cepat melayang kan pukulan ke arah lengan Rendi membuat pemuda itu tertawa
"Seru banget ya ketawa bareng di depan ruang OSIS lagi"
Darah Rafa berdesir, ia dengan cepat menoleh ke belakang melihat kekasih nya yang menatap mereka datar
"kedengaran sampe dalam Yan? Sorry bro" Rendi menepuk bahu Aryan, ia melangkah pergi dari sana tak lupa mencolek dagu Rafa dan mengedipkan mata nya. Buaya
Rafa cekikikan, ia melambaikan tangan membalas godaan kapten basket itu. Tak lupa dengan kiss terbang nya
Aryan yang melihat itu entah mengapa menjadi panas, mata nya menatap tajam kedua orang dihadapan nya.
"Ikut gua ke apart pulang sekolah"
Setelah mengatakan itu Aryan pergi begitu saja membuat Rafa heran, ia penasaran kenapa Aryan membawa nya ke apart . Dan ya sekarang Rafa mengerti kenapa
Rafa seneng bangettt, Aryan jealous WOIII!! PLEASEE, ini langka. Tapi Rafa sedikit ketar ketir pasalnya cengkraman Aryan ditangan nya sangat kuat, ia sampai meringis
"Yan, lepasin. Sakit tau" Rafa merengek saat keduanya sudah sampai di dalam kamar Aryan, pintu nya terkunci karena Aryan menguncinya langsung pas masuk tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
DOSA! (BXB)
Random"Yan, jadi pacar gua ya? gua maksa nih" "Yan ih! jangan diem doang" "Yan, temenin gua jalan ya" "Yan, tau gak sih tadi gua ketemu ojol nyebelin" "Yan mending biru atau hitam? " Dan banyak Yan, Yan yang lain lagi. Pelaku nya cuma satu yaitu Rafa Angg...