RAA
.
Maafkan jika ada typo 🙌🏻Entah sudah berapa kali Rafa berguling-guling diatas kasur miliknya, kejadian tadi siang diruang OSIS masih menghantui pikiran nya.
Aryan sialan, pandai nya ngerepotin hati anak orang aja. Rafa harus sampai diantar oleh lelaki itu untuk pulang karna badannya sudah terlanjur lemas
"ARGHHH!! MAH ANAK MU PENGEN KAWIN"
"RAFA JANGAN TERIAK UDAH MALEM! "
"MAMA JUGA TERIAK"
"NGELAWAN KAMU! "
Rafa terdiam tak membalas lagi takut jika tetangga terkena serangan jantung, auto serumah masuk penjara gegara perkara teriakan melengking dari Rafa dan mama nya
Rafa terlonjak kaget saat dering ponsel berbunyi di sebelah nya, ia segera melihat siapa yang menelpon nya. Aryan Julanda, pacar Rafa sekarang. Rafa tersenyum mengingat nya
"Halo"
Rafa menggigit bibir nya sendiri saat mendengar suara nya bergetar
"Dimana? " suara yang terdengar datar itu namun terkesan hangat membuat Rafa ingin rasanya jungkir balik
Sebelum menjawab Rafa membasahi bibir nya "Gua lagi di kamar, mau tidur eh ada pangeran nelpon"
Diseberang sana dapat Aryan dengar cekikikan milik Rafa, ia tersenyum tipis. Saat ini ia sedang menatap langit malam di balkon apartemen miliknya
"Tidur sayang"
Rafa menggigit guling miliknya, pipinya terasa panas setelah mendengar kata 'sayang' dari Aryan. Rafa gila AKHHHH
"Lu ngerepotin jantung gua aja" Aryan terkekeh mendengar protes Rafa, lucu.
"Kalo sampe jantung gua ngambek nggak mau detak lagi gara-gara Lu, Lu harus tanggung jawab pokoknya"
Aryan tertawa karena penuturan aneh Rafa, ia menatap layar ponsel miliknya kemudian kembali berbicara, kali ini ada kilatan aneh dimatanya.
"Minggu depan gua ajak papa kerumah lu"
Rafa sontak terdiam, mencerna kata-kata barusan. "HAH? jangan bercanda deh" padahal baru tadi siang mereka pacaran dan Aryan luluh setelah Rafa mengejar nya selama 3 bulan
"Tidur, besok pagi gua jemput"
"Tapi-
Belum sempat Rafa protes, panggilan sudah diputuskan oleh Aryan begitu saja. Rafa mencak-mencak sendiri di kamar nya, ARYAN SIALAN!!!
Rafa terus terpikir kalimat yang dilontarkan oleh Aryan hingga tengah malam, ia tertidur karna lelah. Dan berakhir telat bangun. Rafa tergesa-gesa bersiap dan langsung turun ke lantai bawah untuk sarapan pagi
"PAGI MAMA AMY DAN DADA AL! " Rafa mencium kedua pipi Mama dan Papa nya kemudian duduk di salah satu kursi disana.
"Seneng banget kamu dek keliatan nya, ada apa? " tanya Mama Amy, ia bingung tak biasanya Rafa enteng begini biasanya rusuh dulu
"Mama tau? "
"Enggak" Rafa merenggut
"Adek belum selesai ngomong Mamaaa" Amy tertawa mendengar rengekan dari Rafa, ia mengusap kepala anak tunggal nya itu
"Kenapa hm? Sini cerita" Rafa tersenyum sumringah, ia hendak buka mulut namun suara klakson mobil dari luar rumah mengagetkan nya termasuk Amy dan Al
"Ehh nanti aja cerita nya, adek mau pergi dulu" Rafa dengan gerakan kilat menyambar tas miliknya kemudian berlari keluar tak lupa mencium pipi Amy dan Al yang keheranan melihat tingkah sang putra
"Anak kamu kenapa Mah? " Tanya Al
"Anak kita. Kayaknya udah jadian tuh Pah anaknya" Amy berusaha mengintip dari jendela besar rumah nya, ada sebuah mobil hitam disana
Al mengangguk "Sama si Aryan Aryan itu? " Amy mengangguk, ikut senang melihat kemajuan hubungan anaknya dengan pemuda yang bernama Aryan itu
"Mama setuju anak kita milih jalan begini? " Tanya Al
Amy diam kemudian duduk disamping sang suami
"Mama setuju asal Rafa bahagia, dia anak kesayangan mama pah" Al tersenyum, ia juga setuju dengan penuturan sang suami. Dia sebagai Ayah harus membahagiakan putra satu-satunya. Walau norma menghalang
Sementara didepan gerbang rumah Rafa sudah ada mobil B&W putih nongkrong disana, sudah dipastikan jika itu Aryan. Pacar Rafa tentunya
"Morning baby"
Baru aja masuk mobil, Rafa udah disambut sama ucapan selamat pagi oleh Aryan. Mana pake bilang BABY LAGI. Apa tidak ngereog Rafa pagi" gini
"Morning too pacar"
Berusaha tenang dan kalem, Rafa membalas nya dengan slay dan anggunly. Ia harus jaga image tau, ya walaupun selama ngejar Aryan selama 3 bulan lalu image nya sudah tidak ada sama sekali
"Nanti pulang sekolah kita jalan ya Yan"
Aryan menoleh sekilas pada Rafa kemudian mengangguk mengiyakan perkataan pemuda manis itu. Cukup penasaran kemana Rafa akan membawa nya
Jujur dari lubuk hati paling dalam Aryan, ia sebenarnya belum menerima sepenuhnya keberadaan Rafa disisinya, dia yang selalu sendiri dan mandiri sekarang dihadapkan dengan seorang pemuda modelan Rafa. Aryan butuh waktu walau sudah ada secuil rasa dihatinya
Semua butuh waktu bukan? Daripada diambil orang mending Aryan pacarin aja si Rafa.
Kedua nya saling diam selama perjalanan menuju sekolah, benar-benar hening. Rafa pun tak berniat membuka suara karna ya DIA NGANTUK WOY. Semua ini karna ucapan Aryan malam tadi masih menghantui dirinya. Dasar brengsek
"Yan"
"Hm?" Aryan menoleh, Rafa menggeleng tanda tak jadi. Aryan yang melihat hanya mengulum bibir nya, ingin marah tapi ini masih pagi. Buang-buang energi saja
"Turun, langsung ke kelas. Jangan sampe gua nemuin lu ketauan bolos"
Rafa ingin membalas tapi nanti Aryan mode ketos saat ini akan ngamuk padanya dengan terpaksa Rafa mengiyakan nya saja untuk saat ini
"Nanti istirahat gua samperin ke kelas ya pacar" Rafa turun dari mobil dan berlari memasuki gedung sekolah sementara Aryan menatap punggung kecil itu sebentar sebelum keluar dari mobilnya
"Mine"
Dengan langkah tegas dan penuh wibawa, Aryan melihat sekitar memantau semua pergerakan murid-murid pagi ini. Ia memasukkan satu tangannya ke saku celana menambah kegantengan pemuda itu
Aryan memang populer semenjak masuk ke SMA ini berkat tampang serta wajah datar nya namun mampu membius mata untuk terus menatap nya
Dan Rafa merupakan salah satu dari sekian banyak pengagum Aryan yang berhasil mendapatkan pemuda itu setelah 3 bulan berusaha meluluhkan hati pangeran es tersebut
Bahkan Aryan saja kaget jika tak hanya perempuan yang mengaguminya namun juga ada beberapa pria seperti Rafa.
"Bagaimana pun lu yang udah masuk berarti lu ikuti peraturan gua Rafa"
-TBC
930 words
Vote nya kawan kawan ku semua 😸
KAMU SEDANG MEMBACA
DOSA! (BXB)
Random"Yan, jadi pacar gua ya? gua maksa nih" "Yan ih! jangan diem doang" "Yan, temenin gua jalan ya" "Yan, tau gak sih tadi gua ketemu ojol nyebelin" "Yan mending biru atau hitam? " Dan banyak Yan, Yan yang lain lagi. Pelaku nya cuma satu yaitu Rafa Angg...