Chapter 17. Just Friend

315 22 5
                                    

PERINGATAN! 🍰SHOUTO ITU BULAT DAN SEPERTINYA SANGAT COCOK UNTUK DIKUNYAH.

*

Malam telah datang ketika Todoroki, Kaminari, dan Katsuki keluar dari studio, kemudian berbaris memasuki kereta dan duduk dengan tenang hingga Todoroki tiba-tiba berbisik di telinga Kaminari.

"Aku ingin menjadi teman Bakugou."

Katsuki refleks menyentak lehernya hingga menghadap si Bajingan Setengah-setengah.

"Apa?" selidiknya tak percaya, namun dihadiahi punggung Halfie yang kian mengubah sudut hingga benar-benar membelakangi Katsuki.

"Kaminari, kau dengar aku?"

Apakah Todoroki bodoh? Bajingan setengah-setengah itu duduk di antara Katsuki dan Dunce Face, tapi dia bertingkah seakan Katsuki hanya hantu belaka.

Mata Kaminari berkedip cepat. Ia ragu menjawab, "eh, apa aku salah, kupikir selama ini kalian berteman?"

"Andai bisa semudah itu," keluh Todoroki si bajingan setengah-setengah usai berani mendesah lelah.

"Kamu pernah bertanya padanya?"

"... apa?" Halfie balas bertanya.

"Tentu saja mengajaknya berteman."

Halfie menggeleng, "Tidak. Awalnya aku yakin akan memenangkan taruhan dan Bakugou harus menjadi temanku. Sayangnya aku kalah dan harus menjadi hewan peliharaan Bakugou."

"Manis sekali," puji Kaminari bersama senyum licik menghias wajah bodohnya. Katsuki bisa merasakan tanduk iblis muncul di kepala si pirang menjijikan. "Kau terlihat menikmati, Shouto-kun."

"Mungkin," sahut Todoroki, dan Katsuki menahan diri untuk tidak meninju bajingan dua warna yang berani mengerjapkan mata cantiknya dengan sangat pelan. "Bakugou tidak setemperamen yang orang-orang kira. Dia cukup baik dan lembut."

Detik itu pula Kaminari tersedak dan tiba-tiba tertawa terbahak-bahak hingga ludahnya menyembur kemana-mana, "kamu bilang apa!? Anjing pomeranian ini lembut-dan ... baaaAMPUN Kacchan!!"

Meski sedikit tidak nyaman karena terhalang oleh wujud bajingan berambut dua warna, Katsuki memaksimalkan kontak untuk mencekik leher Pikachu, berusaha untuk tidak membunuhnya.

"Jangan panggil aku seperti itu. Menjijikan, sialan!"

"Shou-Todorokhi Tholog agu!" Jemari kapalan Kaminari mencakar kulit tangan kanan Katsuki, sementara yang dimintai tolong justru memilih menusuk telinganya dengan earphon.

"Bakugou, dia bisa meninggal." Komentar Todoroki sebelum memejamkan mata.

"Peduli setan!"

Beruntung bagi Pikachu Sialan Kaminari, pemberhentiannya tiba dan dia bisa turun meski dihantui tatapan tajam Katsuki yang mengancam, 'bergosiplah sesukamu dan aku akan menggorok leher menyedihkanmu itu.'

Ketika kereta kembali melaju kencang, Katsuki tanpa basa-basi menarik dagu Todoroki agar menghadapinya, "apa-apaan itu, membicarakan aku dengan orang lain sedangkan aku di sini? Apa kau bocah lima tahun, hah?"

Halfie menggulir mata ke arah selain Katsuki, cemberut dan balik bertanya, "menurutmu?"

"Cih, dasar bocah." Katsuki mendecih, melepaskan dagu Halfie, "kita bisa berteman, bodoh."

Katsuki tidak bisa berbohong pada dirinya sendiri bahwa cara mata tidak serasi Halfie melebar tampak sangat menggemaskan dan dia bertanya-tanya bolehkah dia mengabadikannya di memori otaknya?

"Benarkah?" Halfie bertanya lirih.

Katsuki bersandar ke belakang sebelum menggerutu, "yah, jika kamu sudah bosan dengan permainan kucing-kucingan bodoh ini."

Black ScreenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang