🏠32

1K 62 26
                                    

VOTE/COMMENT-nya rame, lanjutnya bakal cepet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

VOTE/COMMENT-nya rame, lanjutnya bakal cepet

30+ VOTE
30+ COMMENT

°°°

🔞MATURE CONTENT🔞

°°°

Sehun benar-benar sudah gila, ia mengajakku masuk ke dalam tenda yang sudah disiapkan untuk keluargaku berteduh ketika cuaca di luar terlalu menyengat. Seharusnya tempat ini jadi tempat berkumpul keluarga, tapi Sehun menodai tempat ini untuk memperkosaku. Seharusnya sejak awal aku tidak usah meminta bantuan padanya untuk memijat tubuhku dengan minyak untuk membuat kulitku lebih coklat.

"Aaahhh!!!"

Ia membawaku duduk di pangkuannya sementara jari-jarinya di bawah sana mengenyampingkan kain yang menutupi selangkanganku. "Ssshhh... aahhh!!!" Ia bahkan tak memberi aba-aba saat kedua jarinya menerobos lubang kemaluanku.

Cup... cup...

"Nnghhhh..."

Bibirnya mencumbu jenjang leherku dengan kecupan dan kecupan yang membuatku mengerang. Tempat itu adalah area yang cukup sensitif untuk dicumbu, bahkan di tempat ini aku harus menahan diri untuk tidak mendesah keras.

"Oooohh!!"

Serangan-serangannya Sehun memang selalu mendadak tanpa persiapan. Sekarang, tangan yang satunya ia gunakan untuk meremas payudaraku bergantian sementara di bawah sana ia mengobok-obok liangku kasar sampai tubuhku merespon melenting ke belakang.

"Basah... vaginamu akan selalu basah ketika kusentuh seperti ini."

"Aku tahu seberapa besar kau menginginkanku, Bibi Yoona."

Kalimat kotor yang terbisik dari bibir Sehun selalu mengundangku mengeluarkan cairan yang lebih banyak daripada niatku untuk menahannya supaya tidak ketara kalau aku juga menginginkannya.

"Mmmhhh..."

Di bawah sana jari-jarinya mengaduk seisi dinding vaginaku dengan suara beceknya. "Kurasa, kau sudah benar-benar siap untuk menerima benda kesukaanmu sekarang!" Sehun mendorongku untuk menungging membelakanginya. Tak lama dari itu, aku bisa merasakan batang kemaluannya yang menggesek belahan kemaluanku dan ooh... apa ini, jari telunjuknya bergerak melingkar di sekitar lubang anusku yang berkedut.

Sehun menstimulasiku agar lebih terangsang dengan menggesek-gesekan kemaluannya di bibir vaginaku agar ia juga mendapat pelumas alami dari cairanku yang sudah keluar akibat rangsangan dari jari-jarinya Sehun tadi.

[M] The Ladyland & MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang