34. Kabur

152 6 0
                                    

*****
Kurang lebih pukul 5, Nareca dan Lucifer baru menemukan sebuah area kost yang tempat nya tidak jauh dari perumahan Lucifer.

Setelah memberikan uang muka, Nareca beralih membereskan semua kebutuhannya dibantu dengan Lucifer yang entah kerasukan jin apa.

"Hari ini sekolah?" Entah angin dari mana, Lucifer yang sedang menata peralatan make up Nareca tiba-tiba bertanya hal demikian.

"Iya sekolah, sayang kalo bolos. Senin depan udah masuk ujian nasional" jelas Nareca beralih membantu Lucifer setelah menata pakaiannya.

"Saya pulang dulu, nanti berangkat sekolah saya antar" ucap Lucifer setelah edisi membantu nya selesai.

"Oh ngga usah pak Luci, saya berangkat naik angkot aj–"

"Luc bukan pak Luci! Ngga ada penolakan" ucap nya dengan tangan yang mengambil jas nya yang berada di atas kasur.

"Saya pergi, nanti kesini lagi" pamit nya sambil berlalu pergi setelah mendengar ucapan Nareca.

"Makasih Luc"

*****
Sedangkan disisi lain, Rayen terbangun dari tidurnya setelah merasa tidak ada lagi guling disampingnya.

"Reca" panggilnya dengan suara khas bangun tidur.

Ia berpikir Nareca berada dikamar mandi, namun nihil tidak ada sautan sama sekali didalam sana.

"Kemana dia pagi buta gini?" Gumam Rayen bermonolog.

Setelah dirasa nyawa nya sudah terkumpul, Rayen perlahan beranjak dan mengecek kamar mandi nya.

Tidak ada Nareca disana, kaki nya melangkah ke kamar Nareca. Entah perasaan dari mana tiba-tiba rasa penasaran ini datang menghampiri nya.

Perlahan pintu nya ia buka, gelap yang ia lihat. Tangannya meraba saklar lampu untuk menyalakannya.

Pandangannya menyapu segala titik penjuru kamar, namun terlihat kamar ini tampak rapi. Tidak ada tanda tanda seseorang tidur atau melakukan aktifitas di dalam kamar ini.

Tiba tiba atensi nya teralihkan ke meja rias yang tampak kosong. Biasanya semua peralatan make up, skincare dan lainnya tertata rapi disana. Namun sekarang semua itu kemana?

Pikirannya mulai berkelana kemana mana, kaki nya melangkah ke arah lemari dengan tergesa. Setelah ia membuka nya terlihat hanya ada beberapa baju yang jarang di pakai oleh Nareca.

Langkahnya kemudian berlari menuruni tangga dan menatap ke segala penjuru ruangan, namun nihil tidak ada Nareca dimana pun.

"Bi! Liat Nareca ngga?" Tanya Rayen pada pembantu yang sedang bekerja.

"Ngga Den. Bibi belum liat Non Nareca turun" jawab Bibi terheran melihat Rayen yang tampak gelisah.

Rayen panik kalang kabut, ia tidak mungkin membuat kehebohan dirumah ini dengan teriak teriak membangunkan orang tua nya. Lantas ia kembali berlari menaiki tangga untuk mengambil handphone nya.

Beberapa kali ia menghubungi Nareca, namun tidak ada satupun panggilan yang dijawab ataupun chat yang diterima. Nomor nya tidak dapat dihubungi, chat nya belum ada tanda tanda terbaca.

Lantas dia kemana?

*****
Dilain tempat dan waktu, Nareca keluar kost an setelah mendengar klakson mobil yang ia pikir itu mobil nya Lucifer.

Dan ternyata benar, Lucifer menunggunya di dalam dengan setelan jas yang berbeda dari yang sebelumnya.

"Udah lama?" Tanya Nareca setelah mendapat izin untuk masuk kedalam mobil.

NARECA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang