*****
"Cuss kita kemana lagiii!" Pekik Caterine setelah keluar dari Timezone.Beda hal nya dengan Nareca yang keluar dengan wajah yang sangat kusut.
"Lo curang" cebik Nareca kesal pada Caterine.
Nareca duduk di salah satu bangku panjang yang tersedia, diikuti Caterine yang menimpuk kepalanya pelan menggunakan boneka yang ia pegang.
"Cengeng bocahh! Nih buat lo" ucap Caterine menyodorkan boneka nya pada Nareca.
"Bukan itu masalahnya Katee"
"Terus apaan Tukiem" ucap Caterine ikutan kesal.
"iPhone nya gajadi dapet gara gara lo senggol tangan gue" gerutu Nareca enggan menatap Caterine yang menahan tawa.
"Ya maap kan sengaja" celetuk Caterine dengan wajah tanpa dosa.
"Gamau tau lo harus beliin gue es krim rasa terong sekarang juga" ucap Nareca menatap Caterine kesal.
Caterine menjatuhkan rahang nya tidak percaya, apa apaan!
"Lo! Disini mana ada tukang es krim terong elahh, lo ngidam hamidun apa ca?"
"Hamil cilok kembar sepuluh. Gue laper Kate, minimal kasih makan kek" Kata Nareca telak. Caterine ini tipikal orang peka ga peka, kudu di kode kode dulu.
"Oh bilang kek daritadi. Lo makan jangan yang aneh aneh ya awas aja" ucap Caterine seraya menarik tangan Nareca menuju restoran terdekat
"Cuma pengen roti jala mak limah biadab"
*****
Setelah mengantarkan Sasya ke apartemen nya, Atharazka bergegas pulang.Tangannya sibuk mengotak ngatik handphone nya berusaha untuk menghubungi Nareca, namun panggilannya satu pun tidak ada yang terjawab.
Atharazka menggeram frustasi, kenapa Nareca harus melihat ia bersama Sasya saat ia menolak pergi bersama Nareca dengan alasan sibuk.
Entah bagaimana perasaan Nareca saat ini, Atharazka takut beberapa hal kemungkinan yang akan terjadi besok.
*****
Setelah dirasa semua nya sudah mereka kunjungi, mereka bergegas pulang karna hari sudah hampir larut malam."Lo yang anterin gue pulang" ucap Caterine dari belakang.
"Hah?" Nareca hanya mendengar Caterine bergumam tidak jelas, angin malam begitu berisik menurutnya.
"Lo anterin gue pulang!" Pekik Caterine sedikit keras
Namun sialnya ada sebuah motor bersuara keras melewati mereka.
"HAH? LO MAU BERPULANG?" Ucap Nareca dengan suara keras.
Plak
Caterine memukul helm Nareca sedikit keras hingga sang empu terkejut "Anjirr!"
"Sembarangan onta! Gue masih pengen kawin kali" Kata Caterine cukup pelan setelah meggeplak helm yang dipakai Nareca.
"HAH?"
"Ni anak minta gue pulangin sumpah!"
"LO ANTERIN GUE PULANG BANGSADD! DENGER KAGA LO ONTA" Teriak Caterine tepat di telinga Nareca yang tertutup helm.
"Anjing! Gendang telinga gue pecah bisa bisa" ucap Nareca mengusap telinga nya, meskipun susah.
"HAH? LO NGOMONG APAAN?" Teriak Caterine lagi.
"BERISIK!"
"HAH? BERSISIK? Siapa yang bersisik? Lo duyung ca? Astagfirullah"
Nareca menghela nafas panjang, pasal nya ia hanya mendengar Caterine berucap tidak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
NARECA
Teen FictionSangat dekat namun terasa terasingkan Kian berharap namun berkali-kali terpatahkan Lelah, namun tidak ada cara selain bertahan Dan semua ini takdir yang penuh dengan penderitaan ~Nareca Satu nama yang berasal dari satu kata yaitu Nareca Seseorang ya...