Bisa-bisanya nyemangatin orang lain, sedangkan dirinya sendiri buat nafas biar gak berat aja susah.
Bisa-bisanya nyuruh orang lain untuk jangan nyerah, sedangkan dirinya sendiri lagi sering mikirin tentang kematian.
Ngeliat orang nangis ditenangin, sedangkan dirinya sendiri malah dibiarin hancur, dibikin babak belur sama ujian hidup, bangkit sebentar, jatuh lagi, bangun sendiri, jatuh lagi, terus menerus berulang sampai waktunya untuk hidup di dunia ini selesai.
Siapa lagi kalau bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
KALA ITU CERITA USAI
PoetryRamai yang sepi. Setiap harinya aku dihadapkan dengan kenyataan bahwa aku akan bertemu banyak orang. Setiap harinya juga selalu kutanyakan "Apa mampu aku membaur dengan mereka?" Suara bising dari mulut mereka nyatanya lebih keras dibandingkan nyalik...