In Vitro Fertilization

24

Disclaimer :

Beberapa lagu, Image/ Screenshot, Picture, yang terdapat di dalam cerita fiksi ini di ambil dari banyak sumber

dan penulis menambahkannya dalam cerita fiksi ini semata mata sebagai sarana agar pembaca dapat ikut melihat imajinasi penulis

Hak Cipta sepenuhnya milik pemilik aslinya, tanpa bermaksud merugikan pihak manapun.

.
.
.
.
.
.
.

Happy reading

💜💜💜

Keluarga kecil bahagia dan sudah pasti sejahtera itu berjalan jalan di sekitar kota denpasar, Mina yang awalnya fokus pada acara jalan jalan terjeda WA yang kemudian membiarkan Damar bersama Langit, dia sibuk dengan ponselnya dan mulailah keluar masuk beberapa toko oleh oleh,

.

"Mina ... mau apa kamu ?"

.

"Mmmm ... saya buka jastip" ucap Mina sekedarnya sambil menuju satu toko oleh oleh pie susu yang terkenal,

ini hal yang biasa sebenarnya, mendengar Mina sibuk dengan barang titipan, tapi kenapa sekarang seperti kurang pas waktunya,

Memang honeymoon mereka tidak seperti kebanyakan orang, tapi Damar berpikir ini adalah hari libur bersama, hari mereka bisa menikmati jalan jalan bertiga tanpa di ganggu urusan kerja, untung saja Langit dengan ocehannya membuat Damar terdistrak, dia coba melupakan istri barunya, mengabaikannya dan menikmati waktu bersama Langit yang semakin menggemaskan.

.

"Biarkan saja mamamu ... dia akan kehilangan mu kalau sibuk menimbun uang ...

kau sama daddy saja ... selamanya ..."

.

"Mmmmmmmmaaah ....

nnnnggggg ...

nnnnnngggggg ... "

.

"Ya ya ... sesukamu, daddy dukung semuanya ... 😘"

.

.

.

.

Mina kesal ...

Damar meninggalkannya di toko oleh oleh dan pergi entah kemana,

saat dia sampai ke vila Damar dan Langit juga tidak ada di sana, awalnya dia menggunakan waktu luang itu untuk membereskan oleh oleh jastip, tapi setelah semua barang rapih, bahkan selesai mandi dan sempat tertidur Damar belum juga pulang, hatinya mulai cemas,

apakah dia di buang oleh suaminya ?

apa Damar sengaja merancang ini demi mendapatkan Langit ?

apa Damar dan Langit dalam keadaan yang baik baik saja ?

atau tidak baik baik saja ?

setengah jam pertama kesal ...

berganti dengan marah,

kecewa,

khawatir,

takut,

sedih,